Search Cars

Keuangan

Suku Bunga BI Naik, Apa Investasi yang Tepat?

Suku bunga BI telah resmi naik guna mengantisipasi lonjakan inflasi. Agar tidak terdampak, segera lakukan investasi ini yuk!

suku bunga BI

Kenaikan suku bunga BI (Bank Indonesia) dikhawatirkan membawa sejumlah dampak pada masyarakat. Selain kenaikan harga dan suku bunga kredit, dampak yang dirisaukan adalah naiknya jumlah pengangguran.

Meski demikian, masyarakat disarankan tidak panik berlebihan. Di tengah ancaman lesunya perekonomian nasional, masih ada cara untuk bisa bertahan yaitu dengan berinvestasi. 

Apa saja model investasi yang cocok dilakukan untuk bertahan dari imbas kenaikan suku bunga BI tersebut?

Suku bunga BI naik, main saham!

suku bunga BI

Dalam pandangan Financial Planner dari Advisor Alliance Group (AAG) Indonesia, Dandy instrumen investasi yang bisa dicoba adalah saham. 

Baca juga: Indonesia Resesi, Benarkah Tidak Akan Terjadi?

Namun, karena kenaikan suku bunga BI cenderung membuat pasar saham tertekan, maka masyarakat harus memilih instrumen saham yang berjangka panjang.

“Saham untuk jangka panjang juga menjadi primadona. Untuk saham bisa diinvestasikan jangka panjang dengan dollar cost averaging, dan diversifikasi,” ungkapnya dikutip CNN Indonesia.

Saham-saham yang disarankan diikuti oleh masyarakat adalah saham perbankan, barang konsumen (FMCG), saham-saham ritel, dan energi.

Investasi emas

beli emas

Instrumen kedua adalah investasi emas. Alasan ini karena emas memiliki nilai ekonomis jangka panjang yang mirip dengan saham.

Baca juga: Harganya Naik-Turun, Kapan Waktu Investasi Emas yang Tepat?

“Untuk instrumen emas bisa jadi pilihan jangka panjang, karena banyak yang sudah menjual emas yang menyebabkan harga emas turun. Jadi bisa menjadi kesempatan investasi emas dan beli di harga diskon,” jelas Dandy..

Investasi reksadana

suku bunga BI

Instrumen ketiga adalah melakukan investasi reksadana. Menurut Financial Planner dari OneShildt Agustina Fitria, investasi reksadana memiliki berbagai pilihan yang bisa disesuaikan dengan profil risiko masing-masing. 

Agustina menyarankan agar masyarakat melakukan investasi reksadana pasar uang yang risikonya paling rendah.

Baca juga: Resesi Ekonomi Terjadi di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?

“Biasanya kami menyarankan untuk jangka waktu 2 tahun (relatif pendek), untuk ke produk yang risikonya lebih rendah. Misalnya produk pasar uang atau obligasi terbitan pemerintah dengan jangka waktu yang sesuai,” ujarnya pada CNN Indonesia.

Bunga BI naik, saatnya investasi SBN

suku bunga BI

Apa itu SBN? Ini akronim dari Surat Berharga Negara atau dikenal sebagai obligasi pemerintah. Keuntungan instrumen ini adalah aman, karena dijamin oleh negara. 

Keuntungan lainnya adalah yield atau imbal hasil SBN biasanya ikut terkerek mengikuti suku bunga BI yang sedang naik.

Baca juga: Ada Inflasi, Kredit Kendaraan Bermotor Tetap Laku

“Dengan naiknya suku bunga juga akan berpengaruh ke suku bunga government bonds yang bisa jadi pilihan berinvestasi. Ditambah dengan suku bunga yang naik jadi bisa dapat untung lebih,” tambah Dandy.

Sebagai informasi, saat ini telah berlangsung penawaran SBN ritel berjenis jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022.

Kementerian Keuangan menetapkan imbal hasil atau kupon Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022 sebesar 5,95% bersifat fixed (tetap) per tahun.

Baca juga: Perbedaan Garansi Mobil dan Asuransi Mobil, Jangan Salah!

Jika tertarik, kamu dapat membeli dan cari info selengkapnya di kantor-kantor bank milik pemerintah atau lembaga swasta lain yang ditunjuk resmi.

Suku Bunga BI untungkan deposito

bank mandiri

Deposito juga menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik di tengah tren kenaikan suku bunga. Sebab, kenaikan suku bunga bank sentral tidak hanya mengerek bunga kredit tapi juga mengerek bunga deposito.

“Dengan suku bunga naik, rate bunga deposito juga akan naik. Jadi bisa dijadikan salah satu opsi,” terang Dandy.

Untuk diketahui, bunga deposito pada setiap bank berbeda-beda. Misalnya pada Bank Mandiri, Deposito Rupiah dengan model Bunga Dibayar Bulanan dan saat Jatuh Tempo, kurang dari Rp 100 juta adalah 2,25% untuk tenor 1 dan 3 bulan. 

Baca juga: NIK Jadi NPWP Sudah Diresmikan, Bagaimana Aturannya?

Kemudian untuk bunga 2,5% diberikan dalam masa tenor 6-24 bulan. Bunga dan tenor ini juga berlaku untuk simpanan di atas Rp 100 juta.

Pada Bank BCA, diberikan suku bunga yang sama untuk seluruh tenor dan jumlah deposito mulai dari kurang Rp 2 miliar sampai di atas Rp 100 miliar. Bunga yang diberikan untuk semua tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan adalah 1,9%.

Jadi setelah mengetahui instrumen-instrumen investasi terbaik, kamu diharapkan dapat memilih mana yang paling sesuai dengan kemampuan. Yuk, pilih investasi terbaik dan terpercaya, agar terhindar dari dampak kenaikan suku bunga BI!

Butuh Bantuan?

Untuk tahu lebih lanjut, yuk ngobrol dengan Agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24 jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.