Review Otomotif

7 Kelemahan Toyota Rush! Kenali Dulu Sisi Gelapnya Biar Nggak Kecewa di Jalan

Bayangkan, kamu baru saja menandatangani surat pembelian Toyota Rush. Mobil SUV tangguh, desain sporty, dan punya ground clearance tinggi yang bikin pede melewati genangan air atau jalanan rusak. Tapi tunggu dulu — sebelum makin yakin, ada baiknya kamu tahu dulu sisi lain dari Rush yang jarang dibahas di brosur.

Setiap mobil punya kelebihan dan kekurangan, termasuk Toyota Rush yang selama ini dikenal sebagai LSUV favorit keluarga Indonesia. Nah, biar kamu nggak “kaget” di kemudian hari, yuk kita bahas satu per satu kelemahan Toyota Rush dengan jujur dan ringan.

Baca juga: SEVA Pilihan Tenor Kredit Toyota Rush Ringan dan Fleksibel

1. Suspensi Keras, Penumpang Bisa Ikut “Melompat”

      Salah satu keluhan paling umum dari pemilik Rush adalah bantingan suspensinya yang terasa agak keras. Di jalanan halus sih oke, tapi kalau melintasi jalan bergelombang atau berlubang, penumpang bisa ikut “mengayun” di dalam kabin.

      Kondisi ini sebenarnya karena Toyota mendesain Rush dengan clearance tinggi dan karakter suspensi yang agak kaku — supaya lebih stabil di medan berat. Tapi efek sampingnya, kenyamanan di jalan kota bisa sedikit berkurang.

      Tips: kalau kamu lebih sering pakai di jalanan kota, kamu bisa pertimbangkan mengganti sokbreker atau peredam aftermarket yang lebih empuk supaya bantingannya lebih nyaman.

      2. Terasa Limbung di Kecepatan Tinggi

        Ground clearance Rush memang tinggi (sekitar 220 mm), tapi hal ini juga bikin mobil terasa sedikit limbung di kecepatan tinggi. Saat menyalip atau melewati tikungan cepat, kamu bisa merasakan sedikit “ayunan” di bodi.

        Bagi sebagian orang, ini bukan masalah besar. Tapi buat yang sering berkendara di tol dengan kecepatan tinggi, sensasi limbung ini bisa bikin kurang percaya diri.

        Tips: pastikan kaki-kaki dalam kondisi prima dan tekanan angin ban sesuai rekomendasi. Kalau perlu, pasang stabilizer bar tambahan agar mobil lebih rigid di tikungan.

        3. Tenaga Mesin “Pas-Pasan” Saat Penuh Penumpang

          Mesin 1.5L Dual VVT-i milik Toyota Rush dikenal irit dan bandel, tapi jangan berharap performa yang meledak-ledak. Saat mobil diisi penuh (7 penumpang + bagasi), akselerasi jadi terasa berat, apalagi di tanjakan.

          Transmisi otomatis 4-speed juga bikin karakter mesinnya tidak terlalu responsif di putaran bawah. Jadi kamu mungkin harus menekan pedal gas agak dalam untuk menyalip atau menanjak.

          Tips: untuk kamu yang sering bepergian jauh atau naik turun gunung, pilih varian manual supaya kontrol tenaganya lebih fleksibel.

          Baca juga: Harga Mobil Rush Terbaru 2025, Naik atau Turun? Cek Perbandingannya di Sini!

          4. Kabin Baris Belakang Kurang Lega

            Walau Rush bisa memuat 7 penumpang, bukan berarti semua penumpang akan nyaman. Baris ketiga khususnya terasa agak sempit untuk orang dewasa tinggi. Ruang kaki dan kepala terbatas, dan akses ke belakang juga agak sulit jika kursi baris kedua tidak dilipat dengan benar.

            Tips: kalau kamu sering bepergian dengan banyak orang dewasa, sebaiknya jadikan baris ketiga untuk anak-anak saja, atau pertimbangkan SUV dengan kabin lebih lega seperti Innova atau Xpander Cross.

            5. Interior dan Material Terasa “Biasa Aja”

              Toyota memang dikenal awet dan fungsional, tapi soal tampilan interior, Rush cenderung bermain aman. Banyak bagian kabin masih didominasi plastik keras dan material sederhana.

              Buat sebagian orang, ini bukan masalah karena perawatan jadi mudah. Tapi buat kamu yang mengutamakan tampilan dan sentuhan premium, mungkin akan merasa kabin Rush sedikit kurang mewah dibanding kompetitornya di harga serupa.

              Tips: kamu bisa tambah interior wrapping, peredam suara tambahan, atau jok kulit sintetis agar kabin terasa lebih nyaman dan berkelas.

              6. Masalah Teknis dan Recall yang Pernah Terjadi

              Beberapa pengguna melaporkan adanya masalah teknis kecil setelah penggunaan beberapa tahun, seperti:

              • Bantingan keras dan bunyi pada kaki-kaki karena bushing atau shock absorber mulai aus
              • AC kurang dingin akibat evaporator kotor atau freon bocor
              • Bau bensin di kabin di unit lama karena seal tangki longgar
              • Recall untuk pompa bensin (fuel pump) dan sistem airbag di generasi kedua

              Semua ini bisa dihindari dengan perawatan rutin dan memastikan unit yang kamu beli sudah menjalani recall service di bengkel resmi Toyota.

              Baca juga: Sensasi Berkendara Toyota Rush 2023: Test Drive yang Mengagumkan!

              7. Harga Premium Dibanding “Kembarannya”

              Perlu kamu tahu, Toyota Rush punya saudara kembar: Daihatsu Terios. Dari sisi platform dan mesin, keduanya hampir identik. Tapi harga Rush biasanya lebih tinggi karena membawa nama besar Toyota dan layanan purna jual yang lebih luas.

              Kalau kamu mencari value for money, ini bisa jadi pertimbangan. Namun kalau kamu lebih mengutamakan resale value dan reputasi merek, Rush tetap pilihan aman.

              Bagaimana dengan Toyota Rush Bekas?

              Nah, kalau kamu sedang mempertimbangkan Toyota Rush bekas, kabar baiknya adalah harga jualnya cukup stabil. Permintaan di pasar mobil bekas masih tinggi karena reputasinya yang tangguh dan hemat perawatan. Tapi tentu saja, ada beberapa hal penting yang harus kamu waspadai.

              1. Periksa Riwayat Servis. Pastikan unit yang kamu incar punya catatan servis lengkap di bengkel resmi Toyota. Ini penting untuk mengetahui apakah mobil sudah menjalani perbaikan recall atau belum.
              2. Cek Kaki-Kaki dan Suspensi. Karena banyak Rush digunakan di medan semi off-road atau jalan rusak, bagian ini sering jadi yang pertama aus.
              3. Uji AC dan Kelistrikan. Coba semua fitur: AC, lampu, sensor parkir, dan head unit. Rush bekas kadang punya masalah minor di sistem kelistrikan karena pemakaian lama.
              4. Waspadai Bau Bensin. Kalau kamu mencium bau bensin di kabin, jangan abaikan. Itu bisa berasal dari seal tangki atau fuel pump yang longgar — salah satu isu umum Rush generasi awal.
              5. Perhatikan Harga Pasar. Rush bekas keluaran 2018–2020 umumnya dijual di kisaran Rp180–230 jutaan tergantung kondisi. Unit dengan transmisi manual biasanya sedikit lebih murah.

              Toyota Rush bekas bisa jadi pilihan cerdas kalau kamu ingin SUV keluarga dengan biaya perawatan rendah dan nilai jual kembali yang kuat. Asalkan kamu teliti dalam pengecekan, Rush bekas tetap bisa memberikan pengalaman berkendara yang solid tanpa drama.

              Tips Sebelum Beli Toyota Rush

              Biar kelemahan-kelemahan tadi nggak jadi masalah besar, ini hal-hal yang perlu kamu lakukan sebelum memutuskan beli Rush (baru maupun bekas):

              1. Test drive di berbagai kondisi jalan — jangan hanya di dalam kompleks dealer
              2. Periksa catatan servis dan status recall di bengkel resmi Toyota
              3. Cek kaki-kaki, suspensi, dan sistem pendingin dengan teliti
              4. Pastikan AC dan kelistrikan normal saat mobil menyala
              5. Siapkan budget tambahan untuk upgrade kenyamanan kecil seperti peredam kabin atau sokbreker aftermarket

              Beli Toyota Rush Bekas di SEVA, Aman dan Terjamin

              Kalau kamu ingin beli Toyota Rush bekas dengan proses mudah dan transparan, kamu bisa cek langsung di SEVA. SEVA merupakan platform digital dari PT Astra Auto Digital yang menyediakan pilihan mobil bekas berkualitas dan telah melalui proses inspeksi menyeluruh.

              Khusus untuk mobil bekas Toyota, SEVA bekerja sama dengan Setir Kanan, salah satu jaringan dealer resmi mobil bekas terpercaya di bawah naungan Astra.

              Jadi, kamu nggak perlu khawatir soal kualitas atau kondisi mobil. Cukup pilih unit yang kamu mau, cek harga dan simulasi kredit, lalu ajukan pembelian langsung lewat SEVA.

              Baca juga: Kredit Toyota Rush DP 100 Juta, Cicilannya Berapa?

              Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

              1. Apakah Toyota Rush boros bahan bakar?
              Tidak juga. Mesin 1.5L Dual VVT-i tergolong efisien untuk ukuran SUV. Konsumsi rata-rata berada di kisaran 10–13 km/l tergantung kondisi jalan dan gaya berkendara.

              2. Apa benar suspensi Toyota Rush keras?
              Ya, karakter suspensinya memang agak kaku. Hal ini disengaja agar Rush tetap stabil di medan berat dan jalan bergelombang, tapi efeknya kenyamanan di kota sedikit berkurang.

              3. Apakah Toyota Rush cocok untuk keluarga?
              Cocok, terutama untuk keluarga kecil atau menengah. Baris ketiga memang agak sempit, tapi cukup untuk anak-anak atau perjalanan jarak pendek.

              4. Apa perbedaan Toyota Rush dan Daihatsu Terios?
              Keduanya punya platform dan mesin yang sama. Bedanya, Toyota Rush biasanya lebih unggul dalam fitur keselamatan, garansi layanan, dan nilai jual kembali.

              5. Apakah Toyota Rush pernah direcall?
              Ya, generasi kedua sempat mengalami recall untuk fuel pump dan sistem airbag. Pastikan unit yang kamu beli sudah menjalani perbaikan di bengkel resmi Toyota.

              6. Apakah Rush cocok untuk jalanan tanjakan atau luar kota?
              Masih bisa, tapi performanya akan terasa “pas-pasan” jika penuh penumpang. Pilih varian manual jika kamu sering melintasi tanjakan curam agar tenaga lebih optimal.