Review Otomotif

Perbandingan Mobil Listrik, Hybrid, dan Bensin: Mana yang Paling Tepat untuk Kamu?

Semaraknya penawaran mobil Listrik (EV) dengan harga yang lebih terjangkau pada GIIAS 2025 yang lalu membuat masyarakat Indonesia semakin dimanjakan dengan semakin banyaknya pilihan merek dan model mobil serta pilihan penggerak, yaitu kendaraan ICE (Internal Combustion Engine), Hybrid, dan Listrik (EV). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

Perbandingan Mobil Listrik, Hybrid, dan Bensin: Mana yang Paling Tepat untuk Kamu?

Biar nggak salah pilih, yuk kita bahas secara jujur dan lengkap: kelebihan, kekurangan, dan hal-hal yang perlu kamu pikirkan sebelum beli.

1. Kendaraan ICE (Bensin/Diesel)

Mobil dengan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) masih jadi pilihan utama banyak orang, karena sudah sangat umum dan infrastruktur pendukungnya lengkap.

Kelebihan:

  • Infrastruktur pengisian bahan bakar sudah tersebar luas.
  • Harga beli relatif lebih murah dibandingkan Hybrid atau EV. Namun kelebihan harga murah ini semakin lama menjadi semakin kurang relevan dengan penurunan harga Hybrid dan EV.
  • Teknologi sudah mapan dan fasilitas servis dan perbaikan yang jauh lebih tersebar di seluruh Indonesia.
  • Harga jual Kembali yang masih bertahan.

Kekurangan:

  • Konsumsi bahan bakar lebih tinggi dari Hybrid dan EV, sehingga biaya operasional ICE paling tinggi dibandingkan Hybrid dan EV.
  • Biaya perawatan yang tinggi dibanding EV karena banyaknya komponen bergerak, membutuhkan penggantian berkala pelumas dan filter.
  • Emisi gas buang tinggi, kurang ramah lingkungan.
  • Harga pajak tahunan yang tinggi dibanding EV

Baca juga:

Perbandingan Harga Mobil Bensin dan Listrik, Lebih Hemat Mana?

Beda Mobil Diesel dan Bensin: Menimbang Kelebihan dan Kekurangannya

2. Kendaraan Hybrid

Mobil hybrid menggabungkan mesin bensin dan motor listrik. Cocok buat kamu yang mau transisi ke kendaraan lebih hemat tanpa repot cari charger.

Kelebihan:

  • Lebih hemat bahan bakar dibanding ICE dan dengan performa yang lebih baik karena menggabungkan mesin ICE dan motor listrik.
  • Tidak bergantung pada ketersediaan charging station (SPKLU) dibandingkan EV, sehingga pemakai tidak perlu mengubah kebiasaan jika beralih dari kendaraan ICE.
  • Lebih ramah lingkungan dengan emisi lebih rendah.

Kekurangan:

  • Harga beli kendaraan Hybrid lebih tinggi dibanding kendaraan ICE.
  • Secara umum biaya perawatan setara dengan kendaraan ICE, karena system motor Listrik pada kendaraan Hybrid relatif minim perawatan.
  • Depresiasi (penurunan harga jual kembali) masih lebih besar dibandingkan kendaraan ICE, walaupun semakin lama teknologi Hybrid semakin bisa diterima masyarakat dan depresiasi Hybrid menjadi setara dengan kendaraan ICE.
  • Harga pajak tahunan yang lebih mahal dibandingkan kendaraan ICE dan EV.

Baca juga:

Rekomendasi 10 Mobil Hybrid Terbaik di Indonesia 2025: Hemat BBM, Gaya Makin Kece!

Lagi Tren! Ini 7 Hybrid Electric Vehicle 2025 yang Paling Irit & Cocok Buat Aktivitas Harian

3. Kendaraan Listrik (EV)

Mobil listrik adalah pilihan masa depan. Cocok untuk kamu yang peduli lingkungan dan siap mengubah kebiasaan dari isi BBM jadi isi daya listrik.

Kelebihan:

  • Biaya operasional lebih rendah karena harga pengisian Listrik jauh lebih murah dibandingkan dengan BBM pada mobil ICE dan Hybrid.
  • Pajak tahunan yang jauh lebih rendah karena adanya insentif pajak dari pemerintah.
  • Nol emisi gas buang saat digunakan, sehingga ramah lingkungan.
  • Pengalaman berkendara lebih senyap serta responsif.
  • Bebas dari aturan pelat ganjil-genap, terutama di dalam kota besar.

Kekurangan:

  • Harga awal masih cukup tinggi. Namun semakin lama perbedaan harga ini semakin kecil, terutama mulai tahun ini. Bahkan beberapa model EV sudah setara dengan harga kandaraan LCGC.
  • Infrastruktur charging (SPKLU) di Indonesia masih terbatas. Sebaran SPKLU terutama ada di kota besar dan jalan-jalan utama.
  • Waktu pengisian (charging) lebih lama dibanding isi BBM. Keterbatasan jumlah SPKLU dan waktu pengisian mengharuskan pengguna untuk menyesuaikan diri dan membuat rencana perjalanan yang lebih rapih.
  • Penurunan harga jual kembali yang besar dibandingkan dengan kendaraan Hybrid dan ICE, terutama karena peminat mobil bekas EV masih rendah.

Baca juga:

Budget Terbatas tapi Pengen Mobil Listrik? Ini 7 Model Murah dan Canggih di 2025!

Mobil Listrik Awet Sampai Berapa Lama? Ini Umur Pakainya Berdasarkan Baterai & Pemakaian di 2025!

Berapa Tahun Sekali Baterai Mobil Listrik Harus Diganti? Ini Jawaban & Biaya Terbarunya di 2025

Berapa Umur Baterai Mobil Listrik BYD? Simak Fakta & Tips Maksimalkan Ketahanannya

Mana yang Paling Pas Buat Kamu?

Tipe KendaraanCocok UntukKeunggulan Utama
Mobil ICEPengguna umum, banyak bepergian ke area non-kotaHarga awal murah, mudah servis
HybridPencari efisiensi tanpa ribet chargingIrit BBM, tetap fleksibel
EVPengguna urban yang sadar lingkunganOperasional murah, bebas emisi

Tips Membeli Mobil Baru: Pilih Cerdas, Sesuai Kebutuhan

Membeli mobil bukan hanya soal gaya, tapi juga soal strategi jangka panjang. Banyak orang fokus pada harga beli, padahal biaya operasional, ketersediaan servis, dan nilai jual kembali juga sangat penting untuk diperhatikan. Berikut beberapa tips praktis sebelum kamu memutuskan membeli mobil baru:

  1. Tentukan kebutuhan utama kamu.
    Apakah mobil akan digunakan untuk perjalanan dalam kota, luar kota, antar jemput anak, atau keperluan bisnis? Mobil listrik cocok untuk pemakaian rutin dalam kota. Mobil hybrid pas untuk yang ingin efisiensi tanpa ribet. Mobil ICE lebih fleksibel jika sering bepergian ke daerah yang belum punya SPKLU.
  2. Perhitungkan total biaya kepemilikan.
    Jangan hanya terpaku pada harga beli. Hitung juga biaya BBM/listrik per bulan, servis tahunan, pajak, dan potensi depresiasi. Kadang, mobil listrik memang lebih mahal di awal, tapi bisa jauh lebih murah dalam jangka panjang.
  3. Cek infrastruktur di sekitar kamu.
    Kalau kamu tertarik dengan EV, pastikan ada SPKLU di sekitar rumah, kantor, atau tempat nongkrong favoritmu. Kalau belum banyak, mobil hybrid mungkin jadi alternatif lebih realistis untuk sekarang.
  4. Cermati fitur dan keamanan.
    Mobil modern sekarang punya banyak fitur keselamatan, assistive technology, sampai konektivitas smartphone. Jangan asal pilih yang murah—pastikan juga kamu merasa aman dan nyaman saat mengemudi.
  5. Bandingkan nilai jual kembali.
    Untuk kamu yang berencana upgrade mobil dalam 3–5 tahun, nilai jual kembali penting. ICE dan hybrid masih punya pasar bekas yang lebih stabil dibanding EV, walau tren EV mulai membaik.

Beli Mobil Lebih Mudah di SEVA, Langsung Tahu Disetujui atau Tidak!

Urusan mobil segampang itu! Kalau kamu sudah siap membeli mobil baru, coba beli lewat SEVA. SEVA memudahkan kamu mencari mobil sesuai anggaran dan preferensi, dari berbagai merek dan tipe.

Yang paling menarik? SEVA punya fitur Instant Approval.
Kamu bisa langsung tahu apakah pengajuan kredit kamu disetujui—tanpa harus menunggu lama atau menerka-nerka cicilan. Prosesnya transparan, cepat, dan pastinya aman.

Dengan fitur ini, kamu nggak hanya hemat waktu, tapi juga lebih percaya diri dalam membuat keputusan pembelian mobil.

Ingat: Mobil bukan hanya alat transportasi—dia bagian dari gaya hidup dan kenyamanan hidup kamu sehari-hari. Jadi, beli dengan cerdas, dan pastikan kamu dapat yang paling sesuai.

FAQ – Pertanyaan Umum Seputar Mobil ICE, Hybrid, dan Listrik

1. Mana yang lebih hemat, mobil hybrid atau mobil listrik?
Mobil listrik jelas lebih hemat dari sisi operasional karena biaya pengisian daya listrik jauh lebih murah dibanding beli bensin. Namun, mobil hybrid tetap menawarkan efisiensi bahan bakar yang signifikan jika dibandingkan dengan mobil bensin konvensional. Jadi, kalau kamu ingin biaya jalan yang paling rendah, EV adalah juaranya. Tapi kalau ingin efisiensi tanpa harus bergantung pada charging station, hybrid bisa jadi pilihan logis.

2. Apakah mobil listrik aman digunakan saat banjir?
Ya, mobil listrik dirancang dengan sistem keamanan tinggi, termasuk perlindungan pada baterai dan sistem kelistrikan. Umumnya, mobil listrik tahan terhadap genangan air ringan seperti saat hujan deras atau jalanan basah. Namun, sama seperti mobil bensin, mobil listrik tetap tidak disarankan melewati banjir tinggi karena bisa merusak komponen penting.

3. Berapa lama waktu pengisian daya mobil listrik?
Waktu charging sangat tergantung pada jenis charger dan kapasitas baterai. Jika menggunakan charger rumah (AC), waktu pengisian bisa memakan waktu antara 6 hingga 10 jam. Namun, jika menggunakan fast charging (DC), pengisian hingga 80% bisa selesai dalam 30 hingga 60 menit. Pastikan kamu menyesuaikan kebutuhan dan rutinitas harian dengan opsi pengisian daya yang tersedia.

4. Apakah mobil listrik cocok untuk perjalanan jauh?
Mobil listrik cocok digunakan untuk perjalanan jauh, asal kamu merencanakannya dengan baik. Karena infrastruktur SPKLU belum merata, terutama di luar kota besar, pengguna EV disarankan menggunakan aplikasi peta atau navigasi yang sudah terintegrasi dengan titik-titik charging station. Dengan perencanaan rute yang tepat, perjalanan jauh dengan EV bukan lagi kendala.

5. Bagaimana perawatan mobil listrik dibanding mobil bensin?
Perawatan mobil listrik relatif lebih sederhana dan murah. Karena tidak memiliki mesin pembakaran internal, EV tidak butuh ganti oli, filter udara, atau servis rutin mesin. Perawatan utama biasanya hanya mencakup pengecekan sistem kelistrikan, kondisi baterai, dan sistem rem. Ini membuat biaya perawatan EV dalam jangka panjang lebih rendah dibanding mobil ICE.

6. Apakah ada subsidi pemerintah untuk mobil listrik?
Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik. Ini termasuk potongan PPN, pembebasan pajak daerah (untuk beberapa wilayah), pembebasan aturan ganjil-genap, dan dukungan pembangunan SPKLU. Pastikan untuk selalu cek kebijakan terbaru karena program insentif ini bisa berubah dari waktu ke waktu.

7. Bagaimana nilai jual kembali mobil listrik saat ini?
Saat ini, nilai jual kembali mobil listrik masih lebih rendah dibanding ICE atau hybrid karena pasar mobil bekas EV belum berkembang pesat. Namun, dengan meningkatnya minat dan penerimaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, serta perbaikan daya tahan baterai, tren ini diprediksi akan membaik dalam beberapa tahun ke depan.

8. Mobil hybrid pakai bensin atau listrik?
Mobil hybrid menggunakan kombinasi mesin bensin dan motor listrik. Dalam praktiknya, mobil hybrid tetap mengisi bahan bakar seperti biasa, tapi motor listrik akan membantu di berbagai kondisi seperti kecepatan rendah atau saat akselerasi, sehingga konsumsi BBM jadi lebih efisien. Tidak perlu charger eksternal

Penulis: Dadi Hendriadi