Keuangan

Berapa Untung atau Ruginya Suatu Bisnis? Ini Cara Mudah Menghitung Keuntungan dan Risiko

Mengetahui berapa untung atau ruginya suatu bisnis menjadi hal krusial bagi setiap pemilik usaha, baik yang baru memulai maupun yang sudah mapan. Tanpa pemahaman yang tepat, sebuah bisnis bisa mengalami kebingungan dalam mengelola modal, memprediksi arus kas, hingga mengambil keputusan investasi yang tepat. Di era 2025, dengan tren digitalisasi dan akses ke berbagai solusi finansial, pemilik bisnis bisa lebih mudah memonitor kinerja keuangan dan merencanakan langkah strategis untuk pertumbuhan yang stabil.

Mengapa Menghitung Untung dan Rugi Itu Penting?

Memahami berapa untung atau ruginya suatu bisnis bukan hanya soal angka di laporan keuangan. Ini berkaitan dengan:

  1. Menentukan strategi ekspansi atau penghematan biaya.
  2. Mengidentifikasi produk atau layanan yang paling menguntungkan.
  3. Menilai risiko sebelum mengambil keputusan investasi.
  4. Mengatur arus kas agar tetap sehat dan bisnis bisa bertahan di kondisi sulit.

Baca juga : Apa Keuntungan Terbesar Memiliki Bisnis Sendiri? Ini Jawaban Nyatanya Bukan Cuma Soal Uang

Cara Mudah Menghitung Untung dan Rugi Bisnis

Ada beberapa metode praktis yang bisa digunakan untuk menghitung keuntungan dan kerugian:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan ini menunjukkan pendapatan, biaya operasional, dan laba bersih. Formula sederhana:

Laba/Rugi = Total Pendapatan – Total Biaya

Contohnya, jika bisnis memiliki pendapatan Rp100.000.000 dan biaya operasional Rp70.000.000, maka laba bersih adalah Rp30.000.000. Jika biaya lebih besar dari pendapatan, maka bisnis mengalami kerugian.

2. Menghitung Margin Laba

Margin laba membantu memahami persentase keuntungan dari total pendapatan. Rumus:

Margin Laba (%) = (Laba Bersih / Pendapatan) x 100

Margin yang sehat biasanya berbeda tergantung industri, tetapi angka ini membantu menilai efisiensi bisnis.

3. Analisis Break-Even Point (BEP)

BEP menunjukkan titik di mana pendapatan menutupi semua biaya. Rumus:

BEP = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Dengan BEP, kamu bisa mengetahui jumlah minimum penjualan agar bisnis tidak merugi.

4. Evaluasi Arus Kas

Arus kas yang positif penting agar bisnis tetap berjalan lancar. Dengan memonitor arus kas masuk dan keluar, pemilik bisnis bisa memprediksi potensi untung atau rugi dalam jangka pendek.

Risiko yang Perlu Diperhatikan

Selain menghitung laba, pemilik bisnis harus memahami risiko yang bisa memengaruhi keuntungan, misalnya:

  • Fluktuasi harga bahan baku.
  • Perubahan permintaan pasar.
  • Persaingan yang ketat.
  • Biaya tak terduga, seperti perbaikan atau pajak.

Dengan mengidentifikasi risiko ini, bisnis bisa menyiapkan strategi mitigasi untuk meminimalkan kerugian.

Gadai BPKB Mobil SEVA

Memanfaatkan Pinjaman Jaminan BPKB SEVA untuk Menjaga Keuangan Bisnis

Dalam menghadapi kebutuhan modal mendesak, salah satu solusi praktis adalah menggunakan fasilitas Pinjaman Jaminan BPKB SEVA. Layanan ini memungkinkan pemilik bisnis memperoleh dana cepat hingga ratusan juta rupiah dengan jaminan BPKB mobil. Pinjaman ini dapat digunakan untuk menambah modal usaha, menutupi biaya operasional, atau kebutuhan mendesak lainnya.

Beberapa keunggulan Pinjaman Jaminan BPKB SEVA:

  • Proses cepat, mudah, dan aman.
  • Bunga kompetitif mulai dari 0,75% per bulan.
  • Tenor fleksibel 1–4 tahun.
  • Dokumen yang dibutuhkan sederhana, termasuk KTP, BPKB mobil, STNK, dan data tambahan.

Proses pengajuan juga sangat praktis:

  1. Isi formulir pengajuan secara online di halaman SEVA.id.
  2. Tim SEVA akan menghubungi kamu dalam 1×24 jam.
  3. Survei dilakukan untuk verifikasi.
  4. Dana pinjaman cair ke rekening kamu.

Simulasi sederhana:

  • Pinjaman: Rp50.000.000
  • Tenor: 12 bulan
  • Bunga: 0,75% per bulan
  • Angsuran per bulan: Rp4.542.000

Dengan bantuan fasilitas ini, pemilik bisnis dapat menjaga arus kas tetap sehat, bahkan ketika menghadapi risiko atau kebutuhan mendesak, sehingga lebih mudah mengetahui berapa untung atau ruginya suatu bisnis dengan kondisi keuangan yang stabil.

Tips Mengelola Keuangan Bisnis Agar Tetap Untung

  1. Pisahkan rekening pribadi dan bisnis.
  2. Catat semua transaksi secara rutin.
  3. Gunakan software akuntansi atau aplikasi keuangan digital.
  4. Rutin lakukan evaluasi bulanan laba dan rugi.
  5. Siapkan dana darurat untuk menghadapi kondisi tak terduga.

Dengan langkah-langkah ini, pemilik bisnis bisa lebih jelas melihat performa usaha dan meminimalkan risiko kerugian.

Baca juga : Sulit Hitung Omzet Bisnis? Begini Cara Menemukannya Secara Akurat dan Cepat

Kesimpulan

Mengetahui berapa untung atau ruginya suatu bisnis adalah kunci untuk mengambil keputusan yang tepat, merencanakan ekspansi, dan menjaga kestabilan keuangan. Laporan keuangan yang akurat, analisis margin laba, break-even point, serta pengelolaan arus kas menjadi alat utama untuk pemilik bisnis. Selain itu, fasilitas Pinjaman Jaminan BPKB SEVA bisa menjadi solusi cepat dan aman untuk memenuhi kebutuhan dana, sehingga bisnis tetap berjalan lancar dan risiko kerugian dapat diminimalkan. Untuk informasi lebih lanjut dan pengajuan pinjaman, kunjungi SEVA.id.

FAQ

1. Apakah menghitung untung rugi harus tiap bulan? Tidak harus, tapi idealnya rutin tiap bulan agar bisa memantau performa dan arus kas.

2. Apakah Pinjaman Jaminan BPKB SEVA bisa untuk semua jenis bisnis? Ya, pinjaman bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan usaha atau pribadi.

3. Bagaimana jika bisnis sedang rugi, apakah bisa tetap mengajukan pinjaman? Bisa, asalkan memenuhi persyaratan dokumen dan jaminan BPKB.

4. Apakah bunga bisa berubah sewaktu-waktu? Ya, bunga bisa berubah mengikuti kebijakan SEVA, tetapi biasanya diinformasikan sebelumnya.

5. Apakah simulasi angsuran pasti sama dengan pembayaran sebenarnya? Simulasi hanya perkiraan, angsuran final tergantung evaluasi dan persetujuan tim SEVA.