Tidak Ada Oli Mobil Listrik, Perhatikan 4 Volume Cairan Ini Ya!

Dalam kendaraan elektrifikasi, pelumas atau oli mobil listrik adalah cairan yang tidak dibutuhkan kehadirannya. Pasalnya, mobil jenis ini tidak menggunakan mesin konvensional yang perlu pelumasan untuk menjaga kinerja dan meredam panas.

Namun demikian, ada 4 jenis cairan selain oli mobil listrik yang perlu diperhatikan dan rutin diganti oleh pemiliknya. Apa saja keempat jenis cairan tersebut?

Mengenal cairan mobil listrik

Di dalam komponen utama penggerak mobil listrik, baterai memegang peranan utama. Kinerjanya dibantu oleh sejumlah komponen yang membutuhkan cairan dalam proses operasinya. 

Baca juga: Warna Air Radiator Mobil, Apa Sih Beda dan Fungsinya?

Cairan-cairan tersebut adalah minyak rem, coolant, lubrikan dan washer fluid. Simak yuk penjelasannya masing-masing.

Minyak rem mobil listrik

Sistem pengereman mobil listrik membutuhkan peran minyak rem sebagai komponen utama yang berfungsi memberi tekanan hidrolik untuk menekan kampas. Oleh sebab itu cairan minyak rem perlu dipantau dan ditambahkan jika jumlahnya berkurang.

Idealnya, penggantian cairan mobil listrik ini dilakukan setiap 2 tahun atau jarak 40 ribu kilometer. Namun jika sebelum jarak tercapai dan minyak rem berkurang segera lakukan penambahan agar kinerja pengereman tidak terganggu. 

Coolant

Cairan mobil listrik berikutnya adalah coolant atau sering disebut dengan pendingin radiator. Sejumlah kendaraan elektrik tetap menggunakan radiator sebagai bagian dari sistem pendingin untuk menjaga suhu baterai atau motor elektrik.

Baca juga: Mobil Listrik Terobos Banjir, Akan Mogok Atau Tidak ya?

Agar tidak mengalami overheat maka kehadiran cairan pendingin radiator amat penting. Umumnya penambahan cairan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali atau diganti setiap satu tahun atau jarak tempuh 20 ribu kilometer. 

Lubrikan pengganti oli mobil listrik

Motor listrik sebagai penggerak utama mobil listrik mengalami gesekan dan panas saat bekerja. Oleh sebab itu diperlukan sejenis cairan pelumas khusus yang membantu kinerja gerak kumparan magnet dengan putaran puluhan ribu RPM.

Cairan pelumas ini perlu diperhatikan saat melakukan servis berkala di bengkel resmi. Jika terjadi kebocoran maka harus segera dilakukan perbaikan dan penggantian. Umumnya cairan ini bersifat long life alias memiliki masa pakai lama. 

Baca juga: Musim Hujan Datang, Cek Kaki-kaki Mobil Yuk!

Penggantian normal dilakukan setiap 200 ribu kilometer atau jangka waktu pemakaian mobil listrik selama 10 tahun. Setelah penggantian ini maka cairan perlu diganti rutin setiap 2 tahun atau jarak 40 ribu kilometer.

Cairan wiper

Cairan selain oli mobil listrik yang terakhir adalah cairan wiper atau sering disebut washer fluid. Seperti mobil pada umumnya, kendaraan elektrik juga memerlukan washer fluid untuk membersihkan kaca dari kotoran, debu dan uap embun saat berkendara di musim hujan.

Kamu dapat menambahkan cairan wiper fluid yang mengandung kadar pH yang lebih terkomposisi sehingga membantu menjaga kejernihan kaca mobil dan karet wiper lebih awet.

Baca juga: 6 Tips Merawat Dashboard Mobil yang Sering Parkir Outdoor

Jangan mengisi washer fluids dengan mencampur air biasa dengan sabun atau shampo mobil, karena justru berpotensi merusak karet wiper.

Perawatan mobil listrik

Meski tidak perlu melakukan penggantian oli mobil listrik, bukan berarti kendaraan elektrik bebas dari perawatan. Sebagai pemilik tentu harus menjaga performa kendaraan ramah lingkungan ini tetap prima. Berikut tipsnya.

• Isi ulang baterai tepat waktu

Jangan sering membiarkan daya baterai mobil listrik berada di bawah 40%. Lakukan pengisian ulang segera agar masa pakai baterai mobilmu lebih panjang. Idealnya, saat daya baterai telah kosong setengah segera lakukan pengisian.

• Parkir di tempat rindang

Tips perawatan mobil listrik berikutnya adalah selalu memarkirkan kendaraan di bawah tempat yang beratap seperti garasi. Parkir di tempat yang sejuk akan mengurangi risiko terkena sinar matahari secara langsung.

Pengaruh panas matahari akan berdampak pada kapasitas dan masa pemakaian baterai mobil. Jika terpaksa memarkirkan kendaraan di tempat terbuka, sebaiknya lindungi menggunakan cover mobil.

• Atur waktu pengisian baterai

Idealnya, mengisi baterai kendaraan elektrik tidak dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat biasanya setiap 2 hari sekali. Untuk itu kamu perlu mengetahui jadwal tepat untuk melakukan pengisiannya agar tidak mengganggu aktivitas.

Baca juga: Ngecas Mobil Listrik vs Biaya Isi Bensin, Mana Lebih Hemat?

Selain itu gunakan selalu mode pengisian baterai slow charging untuk membuat usia pakai baterai mobil listrik lebih awet.

• Perbarui software berkala

Mobil listrik dibekali sistem operasi atau software di dalamnya. Melakukan pembaruan berkala penting dilakukan pada sistem ini untuk menjaga dari risiko terjadinya kegagalan sistem. Jika itu terjadi maka dapat mengacaukan seluruh kinerja mobil.

• Periksa komponen berkala

Pemeriksaan air radiator, washer fluid, cairan pelumas dan minyak rem secara berkala dapat membuat kendaraan elektrik memiliki performa terbaik.

Baca juga: Mitos Mobil Listrik yang Tidak Sesuai Fakta

Mudah bukan melakukan perawatan mobil listrik? Agar tidak mengalami kendala, sebaiknya lakukan servis di bengkel resmi. Selain menjaga performa mobil dan bergaransi, juga menjaga risiko hangusnya garansi mesin mobil akibat perawatan menyalahi prosedur.