Search Cars

Keuangan

Dampak Kenaikan Nilai Dolar AS Terhadap Rupiah dan Ekonomi Indonesia

Nilai Dolar terhadap Rupiah kembali menguat. Sejumlah dampaknya akan dirasakan, tapi apakah juga berimbas ke industri otomotif?

nilai dollar

Nilai Dolar buat sejumlah mata uang tak terkecuali mata uang negara maju, maupun negara-negara berkembang khususnya di kawasan Asia kompak melemah.

Dihajar perkasanya mata uang Negeri Paman Sam Amerika Serikat, akibat gejolak ekonomi global yang terjadi dari kondisi di mata uang Indonesia pun terus tumbang.

Bahkan diprediksi akan terus melemah, hingga di posisi yang cukup dalam. Akankah Indonesia berhasil mengintervensi pelemahan rupiah terhadap dolar.

Mengamati tren pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi, sebetulnya sudah mulai terasa gejalanya sejak bulan April di tahun ini.

Penyebab kenaikan nilai Dolar terhadap Rupiah

nilai dolar

Pelemahan tersebut pun bergerak secara konsisten. Apalagi setelah The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan.

Ini jadi cikal bakal rontoknya sejumlah mata uang dunia. Di bulan April, kita perhatikan dollar juga terus menembus level tertingginya. 

Bahkan mencapai Rp15.400 lebih. Itu terjadi sebulan setelah the Fed menyatakan menaikkan suku bunga acuannya, guna merendam inflasi di Amerika Serikat lalu.

Memang dengan hal ini, membuat pemerintah Indonesia mulai ketar-ketir, karena rupiah jadi melemah dan terus melemah.

Baca juga: Kenapa Nilai Mata Uang Selalu Berubah? Berikut Alasannya

Hingga diproyeksikan rupiah akan menembus level refleksi yang cukup dalam. Mencapai Rp15.500/1 dolar Amerika Serikat, di akhir tahun nanti.

Tentunya hal itu akan memberikan dampak ekonomi bagi Indonesia, yang mana baru saja menuju pulih dari pandemi Covid 19.

Dampak Nilai Dolar AS Terhadap Ekspor dan Impor

nilai dolar

Nilai dolar AS yang meningkat, bukan tidak mungkin berdampak pada aktivitas dari ekspor dan juga impor. Bisa jadi kondisi tersebut akan membuat harga BBM naik lagi. 

Sebagai negara importir minyak bumi, Indonesia pastinya akan terbebani. Karena harus membayar dengan nilai yang lebih besar dalam mengimpor minyak bumi di saat dollar AS sedang menguat ini.

Dikhawatirkan APBN pun bisa saja ikut tergerus, akibat dari nilai subsidi yang juga melonjak membesar.

Baca juga: Banyak Negara Terancam Resesi, Bagaimana Nasib Indonesia?

Dari kondisi yang ada pada saat ini, belum lagi kita juga mengamati data dari cadangan devisa RI.  Dilaporkan cadangan itu akan mengalami penyusutan dalam waktu dekat.

Ini membuat tanda tanya besar, apakah Bank Indonesia (BI) juga masih memiliki tenaga dalam mengintervensi pelemahan rupiah ini?

Semoga tenaga pemerintah dan juga BI masih mumpuni, sehingga tidak terlalu memukul sendi-sendi ekonomi bangsa ini.

Dampak kenaikan nilai Dolar terhadap industri otomotif

BMW X7

Sementara dampak kenaikan nilai dolar terhadap industri otomotif global, atau khususnya Indonesia dihantui dengan penyusutan produksi.

Saat ini industri otomotif tengah dihadapkan dengan kurangnya semi konduktor seperti chip computer. Padahal itu bagian penting otomotif, dan mampu mempersulit produksi mobil baru.

Dampaknya bisa menyebabkan harga mobil baru, maupun bekas melonjak. Beberapa merek mulai kesulitan, contohnya BMW yang telah menghentikan produksi di dua pabriknya di Jerman.

Sedangkan Mercedes memperlambat pekerjaan di pabrik perakitannya, dan Volkswagen sedang mencari sumber alternatif untuk suku cadangnya.

Tidak hanya faktor menguatnya nilai dolar, konflik antara Rusia dan Ukraina menimbulkan kendala baru. Sebab bagian kabel listrik untuk mobil yang diproduksi di Ukraina, kini menjadi sulit didapatkan.

Sementara permintaan pembeli yang tinggi, bahan yang langka, perang dan nilai dolar naik terhadap rupiah. Akhirnya, harga kendaraan diperkirakan akan naik lebih tinggi tahun depan.

Selain produksi industri otomotif di Eropa, produksi mobil Amerika Serikat juga diperkirakan akan menderita. Terutama jika ekspor logam Rusia untuk baterai mobil listrik terputus.

Di Indonesia sendiri, sebenarnya kondisinya hingga September lalu penjualan mobil tengah meningkat. 

Menurut laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil domestik naik 19 % year-on-year (yoy). 

Lalu 3,1% month-to-month (mom) menjadi total 99.986 unit pada September. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan September 2019.

Penjualan mobil optimis meningkat tahun ini

harga mobil listrik

Penjualan bulan lalu terus pulih dari posisi terendah pandemi silam. Hal itu dibantu oleh berkurangnya hambatan rantai pasokan.

Itu mampu membantu produsen kendaraan memenuhi permintaan yang terpendam. Pertumbuhan ekonomi di negara pun membaik. 

BIsa dilihat dari harga komoditas yang tinggi dan kembalinya pariwisata domestik dan internasional. 

Kendati demikian, Bank Indonesia kini tengah menaikkan suku bunga acuan, sebesar 50% basis poin menjadi 4,25% pada bulan September.

Hal itu karena inflasi harga konsumen terus melonjak. Tidak hanya itu, pemerintah Indonesia pada akhir September pun menarik seluruhnya kebijakan terkait diskon pajak barang mewah.

Baca juga: 10 Mobil Sedan Paling Laris Agustus 2022, Siapa Juaranya?

Kebijakan itu untuk mendukung pasar mobil yang lesu selama pandemi. Kini pemerintah Indonesia sedang mencari cara lain meningkatkan penjualan kendaraan, salah satunya melalui insentif emisi. 

modifikasi mobil hybrid

Contohnya, kendaraan listrik dan mobil hybrid, pemerintah membebaskan pajak barang mewah. Dengan kebijakan itu, Gaikindo pun masih optimis dengan jualan mobil masih baik tahun ini.

Seperti dikatakan, Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto, seperti dikutip dari Kontan.co.id. Jongkie memperkirakan pasar kendaraan mencapai 950.000 unit pada 2022.

Angka itu  naik 7% dari tahun lalu yang hanya 887.200 unit. Tapi Gaikindo juga menunjukkan adanya tren penurunan pasar mobil sebesar 26% pada kuartal keempat ini.

Penyebabnya karena dicabutnya insentif pajak barang mewah. Kalau untuk efek dari nilai dolar yang menguat terhadap rupiah, sepertinya industri otomotif masih menunggu hitungannya.Semoga tahun depan harga mobil baru tidak naik tinggi yah.

Butuh Bantuan?

Untuk tahu lebih lanjut, yuk ngobrol dengan Agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24 jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.