Keuangan

Ini Perbedaan Omset dan Untung yang Wajib Diketahui Pebisnis Pemula dan Profesional

Bagi banyak pengusaha, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, istilah omset dan untung sering kali terdengar sama, padahal keduanya memiliki makna yang berbeda dan sangat krusial untuk kelangsungan bisnis. Pertanyaan “apa bedanya omset dan untung” menjadi salah satu hal penting yang harus dipahami agar keputusan finansial dalam bisnis lebih tepat dan strategis.

Secara sederhana, omset adalah total pendapatan yang diterima bisnis dari semua penjualan selama periode tertentu, tanpa dikurangi biaya operasional, pajak, atau pengeluaran lainnya. Sedangkan untung adalah jumlah sisa pendapatan setelah semua biaya dan pengeluaran dikurangi dari omset. Dengan kata lain, untung menunjukkan kesehatan finansial riil sebuah bisnis.

Mengapa Penting Memahami Perbedaan Omset dan Untung

Memahami perbedaan ini bukan hanya soal angka, tetapi juga strategi. Banyak pengusaha yang fokus pada peningkatan omset, tapi gagal memperhatikan biaya yang membengkak sehingga keuntungan tidak maksimal. Sebaliknya, mengetahui untung yang sebenarnya membantu pengambilan keputusan yang lebih bijak, mulai dari pengaturan harga jual, pengendalian biaya, hingga ekspansi bisnis.

Misalnya, bisnis yang memiliki omset tinggi tapi biaya operasional lebih tinggi lagi akan mengalami untung yang tipis atau bahkan rugi. Sementara, bisnis dengan omset lebih rendah namun biaya efisien bisa menghasilkan untung yang lebih besar.

Baca juga : Kenali Perbedaan Manajemen Resiko dan Pengendalian Kerugian Agar Bisnis Tetap Aman di 2025

Faktor yang Mempengaruhi Omset dan Untung

  1. Harga Jual dan Volume Penjualan: Omset dipengaruhi langsung oleh jumlah produk yang terjual dan harga jualnya. Sedangkan untung dipengaruhi oleh harga jual setelah dikurangi biaya produksi.
  2. Biaya Operasional: Termasuk gaji karyawan, listrik, sewa, dan biaya lainnya yang memengaruhi keuntungan.
  3. Efisiensi Produksi: Produksi yang efisien bisa menekan biaya dan meningkatkan keuntungan.
  4. Strategi Pemasaran: Omset dapat meningkat melalui strategi pemasaran yang tepat, tetapi tanpa kontrol biaya, untung bisa tetap kecil.

Cara Menghitung Omset dan Untung

Omset:

Omset = Harga Jual x Jumlah Barang Terjual

Untung:

Untung = Omset – Total Biaya (Produksi + Operasional + Pajak)

Dengan perhitungan ini, pemilik bisnis bisa dengan mudah memantau performa bisnis secara real-time.

Gadai BPKB Mobil SEVA

Hubungan Omset dan Untung dengan Kebutuhan Modal Bisnis

Mengetahui perbedaan omset dan untung juga penting saat merencanakan kebutuhan modal usaha. Jika ingin meningkatkan omset, kadang dibutuhkan tambahan modal untuk produksi, pemasaran, atau ekspansi. Salah satu solusi praktis yang bisa membantu pemilik bisnis mendapatkan tambahan modal adalah melalui Pinjaman Jaminan BPKB SEVA.

Apa itu Pinjaman Jaminan BPKB SEVA?

Pinjaman Jaminan BPKB SEVA adalah fasilitas pinjaman dana cepat hingga ratusan juta rupiah dengan jaminan BPKB mobil dari SEVA.id. Dengan proses yang mudah, aman, dan nyaman, fasilitas ini dapat membantu berbagai kebutuhan, mulai dari tambahan modal usaha, pendidikan, renovasi rumah, hingga pernikahan. Dana pinjaman dapat dicicil selama 1 hingga 4 tahun dengan bunga mulai dari 0,75% per bulan.

Cara Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB SEVA:

  1. Isi Formulir Pengajuan: Lengkapi data diri di form online SEVA.id.
  2. Konfirmasi dengan Tim SEVA: Tim akan menghubungi dalam 1×24 jam.
  3. Survei: Dilakukan setelah melengkapi persyaratan.
  4. Pencairan Dana: Dana pinjaman langsung cair ke rekening kamu.

Dokumen yang Dibutuhkan:

  • KTP Pemohon & Pasangan (jika sudah menikah)
  • Kartu Keluarga
  • NPWP
  • BPKB Mobil
  • STNK Mobil
  • Cover Buku Tabungan

Dengan fasilitas ini, pemilik bisnis bisa mengatur omset dan keuntungan lebih optimal karena memiliki modal tambahan yang fleksibel untuk kebutuhan bisnis.

Tips Mengelola Omset dan Untung dengan Efektif

  1. Catat Semua Pendapatan dan Pengeluaran: Dengan sistem pembukuan yang rapi, perbedaan antara omset dan untung akan terlihat jelas.
  2. Evaluasi Harga Jual Secara Berkala: Pastikan harga jual menutupi semua biaya dan memberikan margin keuntungan yang wajar.
  3. Kontrol Biaya Operasional: Cari cara efisien untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan.
  4. Manfaatkan Modal Tambahan Secara Bijak: Gunakan fasilitas pinjaman seperti Pinjaman Jaminan BPKB SEVA untuk meningkatkan kapasitas produksi atau marketing, bukan untuk pengeluaran konsumtif.
  5. Analisis Profitabilitas Produk: Fokus pada produk yang memberikan kontribusi keuntungan terbesar.

Baca juga : Apakah Omzet Termasuk Pengembalian Uang? Ini Penjelasan Resmi dan Contoh Perhitungannya di 2025

Kesimpulan

Memahami apa bedanya omset dan untung sangat penting bagi pengusaha pemula maupun profesional. Omset hanya menunjukkan total penjualan, sementara untung mencerminkan kesehatan finansial riil. Dengan mengetahui perbedaan ini, pemilik bisnis bisa membuat keputusan finansial yang lebih cerdas, termasuk penggunaan modal tambahan melalui fasilitas seperti Pinjaman Jaminan BPKB SEVA.

Dengan modal yang tepat, strategi penjualan yang baik, dan kontrol biaya yang efektif, bisnis tidak hanya bisa meningkatkan omset tetapi juga menghasilkan untung yang signifikan, sehingga berkelanjutan dan tumbuh secara sehat.

FAQ

  1. Apa yang dimaksud dengan omset kotor? Omset kotor adalah total penjualan sebelum dikurangi biaya produksi dan operasional.
  2. Bisakah bisnis besar tetap untung tipis? Ya, jika biaya operasional lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan.
  3. Apakah omset selalu memengaruhi untung? Tidak selalu, karena untung tergantung pada efisiensi biaya juga.
  4. Apakah Pinjaman Jaminan BPKB SEVA hanya untuk bisnis? Tidak, bisa digunakan untuk kebutuhan pribadi seperti renovasi rumah atau pendidikan.
  5. Berapa lama proses pencairan dana di SEVA? Setelah survei dan persyaratan lengkap, dana bisa cair cepat sesuai kesepakatan.