Review Otomotif

Turun Berapa Harga Mobil Setiap Tahun? Cek Perbandingannya dari Tahun ke Tahun

Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, sebenarnya harga mobil setiap tahun turun berapa persen sih? Apakah benar mobil termasuk aset yang cepat menyusut nilainya? Kalau kamu lagi mikir buat beli mobil baru atau bekas di 2025, penting banget buat tahu tren penurunan harga mobil dari tahun ke tahun. Nggak cuma biar bisa beli dengan lebih bijak, tapi juga supaya kamu tahu strategi terbaik kalau nantinya ingin jual lagi.

Harga mobil memang hampir selalu mengalami penurunan setiap tahun, dan faktor penyusutan ini jadi pertimbangan besar baik bagi pembeli maupun penjual. Di artikel ini, kita akan bahas seberapa besar penurunan harga mobil tiap tahunnya, faktor yang mempengaruhi, dan bagaimana kamu bisa mengambil keputusan keuangan terbaik soal kendaraan. Yuk, kita kupas tuntas!

Penyusutan Harga Mobil: Rata-Rata Turun Berapa Tiap Tahun?

Umumnya, mobil mengalami depresiasi nilai sekitar 15% hingga 25% per tahun tergantung jenis, merek, kondisi, dan popularitasnya. Berikut gambaran kasar penyusutan harga mobil berdasarkan tahun kepemilikan:

  • Tahun pertama: turun sekitar 20%-25% dari harga awal
  • Tahun kedua: total penurunan bisa mencapai 30%-35%
  • Tahun ketiga: turun hingga 40%-50%
  • Tahun kelima: nilai mobil biasanya tinggal 40%-50% dari harga baru

Contohnya, kalau kamu beli mobil baru di 2022 seharga Rp300 juta, maka di 2025 (tahun ketiga), nilainya bisa turun jadi sekitar Rp150 juta – Rp180 juta tergantung kondisi dan kilometernya.

Contoh Penyusutan Harga Mobil di 5 Tahun Terakhir

Untuk memberikan gambaran lebih nyata, berikut ini adalah contoh penyusutan harga mobil dari lima tahun terakhir (2020–2025) berdasarkan data pasar mobil bekas di Indonesia:

Tahun BeliTipe MobilHarga Baru (Rp)Harga 1 Tahun KemudianHarga 3 Tahun KemudianHarga di 2025
2020Toyota Avanza G230.000.000185.000.000145.000.000125.000.000
2021Honda Brio Satya E165.000.000135.000.000115.000.000105.000.000
2022Mitsubishi Xpander275.000.000220.000.000190.000.000170.000.000
2023Suzuki Ertiga GX255.000.000210.000.000Belum cukup data200.000.000
2024Toyota Yaris GR325.000.000Belum cukup dataBelum cukup data310.000.000

Dari data ini terlihat bahwa mobil mengalami depresiasi terbesar di dua tahun pertama, lalu penyusutannya melambat di tahun-tahun berikutnya. Mobil populer dengan permintaan tinggi cenderung memiliki nilai jual kembali yang lebih baik dibanding mobil yang kurang diminati.

Baca juga : Uang 60 Juta Bisa Dapat Mobil Bekas Apa di 2025? Ini Pilihan yang Masih Layak Pakai!

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Harga Mobil

Nggak semua mobil menyusut dengan kecepatan yang sama. Beberapa faktor yang memengaruhi antara lain:

  1. Merek dan model: Mobil Jepang seperti Toyota dan Honda cenderung punya nilai jual kembali lebih stabil.
  2. Kondisi fisik dan mesin: Semakin terawat mobilnya, semakin tinggi juga harga jual bekasnya.
  3. Jarak tempuh (kilometer): Semakin rendah kilometernya, semakin kecil penyusutan nilainya.
  4. Tren pasar dan preferensi: Mobil listrik (EV) mulai populer di 2025 dan bisa memengaruhi harga mobil konvensional.
  5. Kebijakan pemerintah: Pajak kendaraan, insentif EV, hingga pembatasan usia kendaraan turut memengaruhi harga.

Penurunan Harga Mobil Berdasarkan Jenisnya

  1. Mobil LCGC (Low Cost Green Car):

Biasanya mengalami penyusutan sekitar 15%-20% per tahun. Karena harganya sudah ekonomis, depresiasinya relatif lebih landai.

  1. SUV dan MPV:

Mobil keluarga seperti Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, atau Honda BR-V mengalami penyusutan 20%-25% per tahun. Nilainya bisa lebih stabil jika modelnya populer.

  1. Mobil listrik (EV):
    Meski harga awalnya masih cukup tinggi di 2025, tren pasar dan subsidi bisa membuat penurunan harga EV jadi tidak terlalu drastis. Namun, baterai yang mulai aus bisa mempercepat depresiasi.
  2. Mobil premium/luxury:
    Mobil mewah seperti BMW, Mercedes-Benz, atau Lexus bisa turun 30% bahkan lebih hanya dalam setahun pertama. Nilainya bisa turun lebih cepat karena biaya perawatan dan preferensi pasar.

Perbandingan Depresiasi Harga Mobil Baru vs Mobil Bekas

Salah satu alasan banyak orang lebih memilih beli mobil bekas adalah karena depresiasinya sudah “ditanggung” pemilik sebelumnya. Mobil baru biasanya mengalami penyusutan paling tajam di 2 tahun pertama. Setelah itu, penurunan nilainya mulai melambat.

Contoh:

  • Mobil baru harga Rp350 juta bisa turun jadi Rp270 juta dalam 1 tahun.
  • Tapi mobil bekas tahun ketiga (harga sekitar Rp210 juta) mungkin hanya turun Rp10-15 juta per tahun berikutnya.

Tips Membeli Mobil yang Nilainya Nggak Cepat Turun

  1. Pilih merek dengan reputasi tinggi soal daya tahan dan layanan purna jual.
  2. Perhatikan tahun keluaran dan facelift terbaru.
  3. Cek harga pasaran mobil bekasnya sebelum membeli.
  4. Gunakan platform yang menyediakan simulasi kredit dan info mobil bekas seperti SEVA.

Baca juga : DP Cuma 15 Juta, Bisa Dapat Mobil Apa Aja di 2025? Ini Pilihan Baru dan Bekasnya!

Manfaatkan SEVA untuk Beli Mobil dengan Cerdas

Buat kamu yang lagi cari mobil bekas atau baru di 2025, SEVA.id adalah platform terpercaya yang bisa bantu kamu ambil keputusan finansial terbaik. Di SEVA, kamu bisa:

  • Cek harga mobil bekas dari berbagai merek dan tipe dengan kondisi terverifikasi
  • Gunakan kalkulator kredit SEVA buat simulasi cicilan yang sesuai kemampuan kamu
  • Dapatkan mobil dengan opsi pembiayaan dari mitra dealer terpercaya

Platform ini cocok banget buat kamu yang pengen beli mobil tapi tetap ingin mengelola keuangan dengan bijak.

Kunjungi langsung www.seva.id untuk mulai eksplorasi mobil impian kamu sekarang. Atau langsung cek Katalog Mobil Bekas SEVA.

Kesimpulan

Jadi, kalau kamu bertanya-tanya harga mobil setiap tahun turun berapa, jawabannya sangat tergantung dari banyak faktor, tapi rata-rata berada di kisaran 15% hingga 25% per tahun. Mengetahui tren depresiasi ini bisa bantu kamu memilih mobil dengan lebih cerdas, baik untuk dipakai lama maupun untuk dijual kembali. Jangan lupa manfaatkan SEVA.id buat cek mobil bekas berkualitas dan simulasi kredit yang pas. Yuk, jadi pembeli mobil yang lebih bijak dan terinformasi di 2025!

FAQ

1. Apakah semua jenis mobil mengalami depresiasi dengan persentase yang sama?
Tidak. Mobil mewah dan EV punya pola depresiasi berbeda dengan LCGC atau mobil keluarga.

2. Apakah warna mobil mempengaruhi harga jual kembalinya?
Iya, warna netral seperti putih, hitam, atau silver cenderung lebih diminati dan punya nilai jual yang lebih stabil.

3. Kapan waktu terbaik untuk menjual mobil agar nilainya tidak jatuh terlalu jauh?
Umumnya sebelum tahun ketiga, karena depresiasi tertinggi terjadi di dua tahun pertama.

4. Apakah menambah aksesoris bisa meningkatkan harga jual mobil bekas?
Belum tentu. Aksesoris yang tidak standar pabrikan kadang justru menurunkan nilai jual karena dianggap modifikasi.

5. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap harga mobil bekas?
Inflasi bisa mendorong harga mobil bekas naik, tapi tetap tergantung kondisi mobil dan permintaan pasar.