Keuangan

Mau Investasi Tanpa Ribet? Kenali Aturan 70/30 dan Manfaatnya untuk Stabilitas Keuangan

Di tengah semakin beragamnya instrumen investasi di 2025, banyak orang yang ingin mulai berinvestasi justru merasa bingung harus memulai dari mana. Pertanyaan klasik seperti: berapa besar uang yang harus dialokasikan untuk investasi? Bagaimana membagi dana agar tetap aman tapi juga bisa bertumbuh? Nah, disinilah aturan 70/30 hadir sebagai panduan sederhana tapi efektif. Bagi kamu yang baru memulai, memahami apa aturan 70/30 dalam berinvestasi bisa menjadi langkah awal untuk mengelola keuangan lebih stabil tanpa merasa ribet.

Apa Aturan 70/30 dalam Berinvestasi?

Aturan 70/30 dalam berinvestasi adalah strategi pembagian dana di mana 70% dari total uang yang kamu punya dialokasikan ke instrumen yang lebih aman (low-risk), sedangkan 30% sisanya ke instrumen yang berisiko lebih tinggi (high-risk) namun berpotensi memberikan imbal hasil lebih besar. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara keamanan dana dan potensi pertumbuhan investasi.

Instrumen low-risk biasanya meliputi deposito, obligasi pemerintah, atau reksa dana pasar uang. Sementara itu, instrumen high-risk bisa berupa saham, reksa dana saham, atau bahkan aset digital. Dengan aturan ini, kamu tetap bisa menjaga stabilitas finansial sekaligus membuka peluang keuntungan yang lebih besar.

Baca juga : Apa Sebenarnya Modal Investasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya? Ini Jawabannya

Kenapa Aturan 70/30 Cocok untuk Pemula?

  1. Sederhana dan mudah dipahami. Kamu tidak perlu pusing menghitung persentase rumit.
  2. Mengurangi risiko besar. Dana utama tetap aman karena sebagian besar ditempatkan di instrumen rendah risiko.
  3. Membuka peluang profit. Dengan menyisihkan sebagian dana untuk instrumen high-risk, kamu masih punya kesempatan meraih keuntungan lebih tinggi.
  4. Fleksibel. Cocok diterapkan baik untuk investasi jangka pendek maupun jangka panjang.

Gadai BPKB Mobil SEVA

Cara Menerapkan Aturan 70/30

  1. Hitung total dana investasimu. Misalnya, kamu punya Rp100 juta, maka Rp70 juta dialokasikan ke instrumen aman, dan Rp30 juta ke instrumen berisiko.
  2. Pilih instrumen yang sesuai profil risiko. Untuk bagian 70%, pilih deposito, SBN (Surat Berharga Negara), atau reksa dana pasar uang. Untuk 30%, kamu bisa masuk ke saham blue chip, reksa dana saham, atau aset digital yang sudah diatur oleh otoritas resmi.
  3. Evaluasi secara berkala. Dunia investasi berubah cepat, jadi pastikan kamu mengecek portofolio minimal setiap 6 bulan.
  4. Gunakan platform yang terpercaya. Pilih mitra resmi agar dana tetap aman.

Manfaat Aturan 70/30 untuk Stabilitas Keuangan

  • Menjaga dana tetap aman. Kamu tidak perlu khawatir seluruh uang habis karena ada porsi besar di instrumen stabil.
  • Membangun portofolio seimbang. Perpaduan aman dan berisiko membuat keuanganmu lebih sehat.
  • Mengurangi stres finansial. Kamu bisa tetap tenang meskipun pasar sedang fluktuatif.
  • Mendorong disiplin. Dengan aturan ini, kamu punya patokan jelas dalam mengalokasikan dana.

Hubungannya dengan Perencanaan Keuangan

Investasi yang baik selalu terhubung dengan perencanaan keuangan. Aturan 70/30 bukan hanya soal membagi uang, tapi juga soal menjaga keseimbangan hidup finansialmu. Dengan menerapkan strategi ini, kamu bisa tetap membayar kebutuhan sehari-hari, menabung, sekaligus berinvestasi tanpa mengorbankan satu sama lain.

Pinjaman Jaminan BPKB SEVA: Solusi Dana untuk Mulai Investasi

Gadai BPKB Mobil SEVA

Terkadang, seseorang ingin memulai investasi tapi terhambat karena dana terbatas. Di sinilah Pinjaman Jaminan BPKB SEVA bisa jadi solusi. Dengan layanan ini, kamu bisa mendapatkan pinjaman dana cepat hingga ratusan juta rupiah dengan jaminan BPKB mobil.

Prosesnya mudah, aman, dan nyaman. Kamu hanya perlu mengisi formulir online di SEVA.id, lalu tim SEVA akan menghubungi dalam 1×24 jam. Setelah survei dan persyaratan terpenuhi, dana langsung cair ke rekeningmu. Dana ini bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan, termasuk untuk tambahan modal investasi.

Keunggulan Pinjaman Jaminan BPKB SEVA:

  • Bunga kompetitif mulai dari 0,75% per bulan.
  • Tenor fleksibel antara 1 hingga 4 tahun.
  • Mitra pembiayaan seperti Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Finance (TAF) sudah terdaftar dan diawasi OJK.
  • Proses cepat, mudah, dan nyaman.

Contoh simulasi pinjaman: jika kamu mengajukan Rp50.000.000 dengan tenor 12 bulan dan bunga 0,75% per bulan, maka cicilanmu sekitar Rp4.542.000 per bulan. Skema ini bisa jadi solusi untuk memulai strategi investasi 70/30 tanpa harus menunggu lama mengumpulkan modal.

Baca juga : Perbedaan Mendasar Antara Menabung dan Investasi

Kesimpulan

Mengelola uang dengan bijak adalah kunci menuju stabilitas keuangan. Aturan 70/30 bisa menjadi panduan sederhana bagi siapa pun yang ingin mulai berinvestasi tanpa ribet. Namun, ingat bahwa setiap orang punya kondisi finansial berbeda. Jadi, pastikan kamu menyesuaikan strategi dengan kebutuhan dan tujuanmu.

Kalau kamu butuh dana tambahan untuk mewujudkan rencana investasi atau kebutuhan lainnya, jangan ragu untuk menggunakan Pinjaman Jaminan BPKB SEVA. Dengan proses yang cepat, aman, dan bunga kompetitif, SEVA bisa jadi partner terpercaya dalam perjalanan finansialmu.

FAQ

1. Apakah aturan 70/30 cocok untuk semua usia?
Tidak selalu. Untuk anak muda, aturan ini cocok sebagai awal. Namun, semakin tua usia, biasanya disarankan menurunkan porsi investasi berisiko.

2. Bisakah aturan 70/30 diubah sesuai kebutuhan?
Ya, aturan ini fleksibel. Kamu bisa menyesuaikannya, misalnya menjadi 60/40 atau 80/20 sesuai profil risiko dan tujuan finansial.

3. Apa aturan 70/30 dalam berinvestasi bisa dipakai untuk investasi jangka pendek?
Bisa, asalkan instrumen low-risk dipilih dengan benar seperti deposito atau reksa dana pasar uang yang lebih likuid.

4. Bagaimana jika dana investasi terbatas?
Kamu tetap bisa memulainya dengan nominal kecil. Banyak platform investasi sekarang yang menerima modal mulai ratusan ribu rupiah.

5. Apa perbedaan aturan 70/30 dengan aturan 50/30/20 dalam keuangan pribadi?
Aturan 70/30 fokus pada pembagian dana investasi, sedangkan 50/30/20 lebih ke alokasi pengeluaran, tabungan, dan keinginan.