Keuangan

Kapan Usaha Dikatakan Untung? Ini Cara Tepat Mengetahuinya

Memulai usaha itu menyenangkan, tapi menentukan apakah usaha kita benar-benar menguntungkan seringkali membingungkan, apalagi bagi pebisnis pemula. Banyak yang mengira usaha dikatakan untung saat penjualan meningkat, tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Memahami kapan usaha dikatakan untung sangat penting agar strategi bisnis lebih tepat sasaran dan keuangan lebih sehat.

Memahami Laba Bersih vs Omset

Pertama-tama, penting untuk membedakan antara omset dan laba bersih. Omset adalah total pendapatan yang masuk dari penjualan produk atau jasa. Sedangkan laba bersih adalah sisa pendapatan setelah dikurangi semua biaya, termasuk biaya produksi, operasional, dan pajak. Jadi, usaha dikatakan untung ketika laba bersih sudah positif, bukan hanya karena omset tinggi.

Misalnya, jika sebuah toko baju memiliki omset Rp50 juta per bulan, tapi biaya produksi, gaji karyawan, dan sewa toko mencapai Rp45 juta, laba bersihnya hanya Rp5 juta. Usaha ini baru dikatakan untung karena ada sisa laba yang bisa digunakan untuk investasi atau ditabung, bukan hanya karena penjualan besar.

Baca juga : Apakah Omzet 1 Juta per Bulan Sudah Bagus? Ini Cara Menilainya Berdasar Skala Bisnis

Menghitung Break-Even Point (BEP)

Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui kapan usaha dikatakan untung adalah dengan menghitung Break-Even Point (BEP). BEP adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, artinya usaha tidak rugi, tapi juga belum untung. Setelah melewati titik ini, setiap penjualan tambahan mulai menghasilkan laba bersih.

Rumus sederhana BEP:

BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Dengan mengetahui BEP, pebisnis dapat merencanakan strategi penjualan dan harga agar usaha segera menguntungkan.

Analisis Arus Kas

Selain laba bersih, arus kas juga menjadi indikator penting. Usaha dikatakan sehat dan untung jika arus kas positif, artinya pemasukan cukup untuk menutupi semua pengeluaran operasional sehari-hari. Banyak usaha mengalami laba di laporan keuangan, tapi jika arus kas negatif, tetap berisiko mengalami kesulitan finansial.

Gadai BPKB Mobil SEVA

Pentingnya Modal Kerja dan Tambahan Dana

Kadang, usaha sudah untung secara hitungan laba bersih, tapi keterbatasan modal kerja membuat bisnis sulit berkembang. Di sinilah fasilitas pendanaan seperti Pinjaman Jaminan BPKB SEVA bisa menjadi solusi. Pinjaman ini memberikan dana cepat dengan jaminan BPKB mobil, yang bisa digunakan untuk tambahan modal usaha, renovasi, atau kebutuhan lain.

Apa itu Pinjaman Jaminan BPKB SEVA?

Pinjaman Jaminan BPKB SEVA adalah fasilitas pinjaman hingga ratusan juta rupiah dengan proses cepat dan aman, yang dapat membantu kamu memenuhi kebutuhan dana tanpa ribet. Proses pengajuan bisa dilakukan online melalui SEVA.id hanya dalam beberapa langkah sederhana.

Cara pengajuan:

  1. Isi formulir online di halaman SEVA.id.
  2. Tim SEVA akan menghubungi kamu dalam 1×24 jam.
  3. Survei dilakukan setelah semua dokumen lengkap.
  4. Dana cair ke rekening kamu.

Dokumen yang diperlukan meliputi KTP, Kartu Keluarga, NPWP, BPKB dan STNK mobil, serta cover buku tabungan. Dengan bunga mulai 0,75% per bulan dan tenor 1–4 tahun, fasilitas ini bisa menjadi solusi untuk menstabilkan modal kerja usaha.

Memanfaatkan Analisis Laba Rugi

Untuk memastikan kapan usaha dikatakan untung, lakukan analisis laba rugi secara rutin. Catat semua pemasukan dan pengeluaran, termasuk biaya tak terduga. Analisis ini membantu memahami apakah laba yang diperoleh cukup untuk menutupi semua biaya sekaligus memberikan margin untuk reinvestasi.

Strategi Meningkatkan Keuntungan Usaha

  1. Efisiensi Biaya: Kurangi pengeluaran yang tidak perlu dan optimalkan sumber daya.
  2. Tingkatkan Penjualan: Promosi kreatif, diversifikasi produk, dan penjualan online bisa menambah omset.
  3. Investasi Kembali: Gunakan laba untuk mengembangkan usaha, misalnya membeli stok lebih murah atau memperluas layanan.
  4. Pantau Arus Kas: Pastikan setiap pemasukan dan pengeluaran tercatat agar keputusan finansial lebih tepat.
  5. Manfaatkan Fasilitas Dana: Pinjaman Jaminan BPKB SEVA dapat membantu menutupi kekurangan modal sementara untuk menjaga usaha tetap lancar.

Indikator Usaha Dikatakan Untung

Secara ringkas, usaha dikatakan untung jika:

  • Laba bersih positif
  • Arus kas lancar
  • Biaya operasional tertutupi
  • Ada sisa dana untuk investasi atau tabungan

Dengan memahami indikator ini, pemilik usaha dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan finansial dan merencanakan pertumbuhan bisnis.

Baca juga : Kenali Perbedaan Manajemen Resiko dan Pengendalian Kerugian Agar Bisnis Tetap Aman di 2025

Kesimpulan

Mengetahui kapan usaha dikatakan untung bukan hanya soal melihat omset tinggi, tetapi harus melihat laba bersih, arus kas, dan stabilitas modal kerja. Dengan analisis yang tepat dan strategi yang baik, termasuk memanfaatkan fasilitas dana seperti Pinjaman Jaminan BPKB SEVA, usaha bisa tumbuh lebih sehat dan berkelanjutan.

Ayo, optimalkan bisnismu sekarang juga dan pastikan usaha kamu benar-benar menguntungkan. Ajukan dana cepat melalui SEVA.id untuk mendukung kebutuhan modal usaha, renovasi, atau lainnya dengan mudah, aman, dan nyaman.

FAQ

  1. Apakah usaha selalu dikatakan untung saat omset tinggi? Tidak, omset tinggi belum tentu berarti laba bersih positif.
  2. Berapa lama biasanya dana Pinjaman Jaminan BPKB SEVA cair? Biasanya dalam 1–3 hari kerja setelah survei dan dokumen lengkap.
  3. Apakah bisa menggunakan pinjaman SEVA untuk kebutuhan pribadi? Ya, selain modal usaha, dana bisa digunakan untuk pendidikan, pernikahan, renovasi rumah, dan kebutuhan lain.
  4. Apakah perlu memiliki mobil baru untuk mengajukan pinjaman BPKB SEVA? Tidak, mobil bekas dengan BPKB yang sah juga bisa dijaminkan.
  5. Apakah pinjaman SEVA bisa dicicil? Ya, tenor tersedia 1–4 tahun dengan bunga mulai dari 0,75% per bulan.