Keuangan

Ingin Coba Flip Properti di 2025? Begini Cara Hitung Biaya per Flip dan Potensi Cuan Nyatanya

Tren flip properti kembali naik daun di 2025. Banyak orang yang mulai melirik bisnis ini karena dinilai bisa memberikan keuntungan besar dalam waktu relatif singkat. Namun sebelum terjun, hal pertama yang wajib kamu pahami adalah berapa biaya per flip yang perlu disiapkan. Jangan asal beli rumah dan renovasi, karena tanpa perhitungan matang, potensi untung justru bisa berubah jadi rugi.

Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menghitung biaya per flip properti di 2025, faktor yang memengaruhi besarannya, serta strategi agar hasil akhirnya tetap cuan. Yuk, simak sampai tuntas.

Apa Itu Flip Properti?

Flip properti adalah strategi investasi dengan membeli properti (biasanya rumah lama), merenovasinya, lalu menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Keuntungan atau margin didapat dari selisih antara harga jual dan total biaya pembelian serta renovasi. Konsep ini populer di negara maju, dan kini semakin digemari di Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Namun, kunci utama keberhasilan flip properti bukan sekadar menemukan rumah murah. Kamu harus tahu berapa biaya per flip yang dibutuhkan agar margin keuntungan tetap aman dan realistis.

Baca juga : Bukan Cuma Properti, Ini 7 Bisnis yang Diam-diam Menguntungkan Banget di Indonesia 2025

Berapa Biaya per Flip Rumah di 2025?

Biaya per flip di 2025 sangat bergantung pada tiga faktor utama: lokasi, kondisi properti, dan material renovasi. Berdasarkan data harga konstruksi nasional dan tren properti terkini, berikut adalah estimasi biaya flip rumah di tahun 2025:

  1. Harga Beli Rumah Lama: Rp300 juta – Rp800 juta (tergantung lokasi dan luas)
  2. Biaya Renovasi: Rp3,5 juta – Rp6 juta per meter persegi, tergantung material dan desain
  3. Biaya Tambahan: Pajak, notaris, dan biaya legalitas sekitar 5-10% dari total harga beli
  4. Biaya Pemasaran & Penjualan: Sekitar 2-3% dari harga jual akhir

Contoh Simulasi:

Misalnya kamu membeli rumah lama seharga Rp500 juta dengan luas 80 m² dan melakukan renovasi senilai Rp4 juta/m².
Total biaya renovasi = 80 m² x Rp4 juta = Rp320 juta.
Tambahkan biaya legalitas dan pajak sekitar Rp50 juta.
Total biaya per flip = Rp500 juta + Rp320 juta + Rp50 juta = Rp870 juta.
Jika rumah berhasil dijual kembali dengan harga Rp1,1 miliar, maka margin keuntungan bersihnya sekitar Rp230 juta.

Gadai BPKB Mobil SEVA

Faktor yang Mempengaruhi Biaya per Flip

  1. Lokasi Properti: Semakin strategis lokasinya, harga beli dan jual akan  lebih tinggi, namun biaya perbaikan pun bisa ikut naik.
  2. Kondisi Bangunan: Rumah dengan struktur kuat dan minim kerusakan tentu membutuhkan biaya renovasi lebih rendah.
  3. Desain dan Material: Pemilihan material modern seperti granit, kusen aluminium, atau cat eksterior tahan cuaca akan meningkatkan nilai jual.
  4. Waktu Pengerjaan: Semakin cepat renovasi selesai, semakin kecil biaya operasional dan risiko penurunan harga pasar.
  5. Strategi Pemasaran: Foto profesional dan listing di platform digital dapat mempercepat penjualan dan menghemat biaya promosi.

Cara Menghitung Biaya per Flip Secara Akurat

Agar tidak salah hitung, kamu bisa menggunakan rumus sederhana berikut:

Biaya per Flip = Harga Beli + Biaya Renovasi + Biaya Tambahan – Harga Jual Akhir

Namun untuk memproyeksikan keuntungan, gunakan rumus berikut:

Keuntungan = Harga Jual Akhir – (Harga Beli + Biaya Renovasi + Pajak + Biaya Lainnya)

Pastikan margin keuntungan minimal 15-25% agar flip properti tetap layak dijalankan.

Strategi Agar Flip Properti Tetap Cuan di 2025

  1. Riset Pasar Secara Mendalam: Ketahui tren harga properti di wilayah target. Gunakan platform seperti marketplace properti dan situs harga konstruksi terbaru.
  2. Gunakan Kontraktor Terpercaya: Hindari pemborosan akibat pekerjaan ulang. Pilih kontraktor dengan portofolio jelas.
  3. Pilih Rumah dengan Potensi Nilai Jual Tinggi: Rumah di area yang dekat akses transportasi, sekolah, dan pusat bisnis biasanya lebih cepat laku.
  4. Kontrol Anggaran Renovasi: Buat RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang rinci dan batasi pengeluaran tak terduga maksimal 10% dari total anggaran.
  5. Manfaatkan Pembiayaan Cerdas: Jika modal belum cukup, manfaatkan fasilitas pembiayaan aman dan terencana seperti di SEVA.id.

Butuh Modal untuk Flip Properti? Gunakan Pinjaman Jaminan BPKB SEVA

Melakukan flip properti tentu membutuhkan dana besar, terutama untuk biaya renovasi dan pembelian properti awal. Jika kamu ingin mulai namun terkendala modal, kamu bisa memanfaatkan Pinjaman Jaminan BPKB SEVA.

Gadai BPKB Mobil SEVA

Apa itu Pinjaman Jaminan BPKB SEVA?

Pinjaman Jaminan BPKB SEVA adalah fasilitas pinjaman dana cepat hingga ratusan juta rupiah dengan jaminan BPKB mobil. Prosesnya mudah, aman, dan nyaman karena didukung mitra pembiayaan terpercaya seperti Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Finance (TAF), yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Kamu cukup isi formulir online di halaman SEVA.id, konfirmasi dengan tim SEVA, lalu dana akan cair setelah survei dan verifikasi dokumen selesai. Proses ini bisa membantu kamu mendapatkan modal tambahan tanpa perlu menjual aset.

Keunggulan Fasilitas Dana SEVA:

  • Bunga mulai dari 0,75% per bulan.
  • Tenor fleksibel 1 hingga 4 tahun.
  • Proses online hanya 30 detik untuk isi form.
  • Aman dan terpercaya karena bagian dari ekosistem Astra.

Simulasi Pinjaman:
Pinjaman Rp50 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 0,75% per bulan menghasilkan cicilan sekitar Rp4.542.000 per bulan. Skema ini cocok bagi kamu yang butuh dana cepat untuk menutup biaya per flip.

Dengan memanfaatkan fasilitas dari SEVA, kamu bisa mengatur arus kas dengan lebih efisien tanpa menunda proyek flip rumah.

Baca juga : Butuh Dana Cepat untuk Renovasi Rumah? Simak Tips Gadai BPKB yang Aman dan Menguntungkan

Kesimpulan

Mengetahui berapa biaya per flip properti di 2025 menjadi langkah awal sebelum memutuskan untuk terjun ke bisnis ini. Kuncinya adalah perhitungan detail, pemilihan lokasi tepat, serta pengelolaan modal yang cerdas. Dengan strategi yang matang dan dukungan pembiayaan dari SEVA.id, peluang untuk meraih keuntungan dari flip properti semakin terbuka lebar.

FAQ

1. Apakah flip properti cocok untuk pemula?
Ya, asal memiliki riset pasar yang kuat dan memahami cara menghitung biaya per flip dengan tepat.

2. Berapa lama waktu ideal untuk satu proyek flip rumah?
Rata-rata 3 hingga 6 bulan tergantung tingkat renovasi dan kondisi pasar.

3. Apakah semua biaya renovasi bisa dimasukkan ke perhitungan biaya per flip?
Ya, termasuk material, tenaga kerja, izin, dan biaya desain bila diperlukan.

4. Bagaimana jika harga jual turun saat proyek selesai?
Kamu bisa menahan properti sejenak atau menyesuaikan strategi pemasaran agar tetap menguntungkan.

5. Apakah bisa menggunakan pinjaman bank atau lembaga pembiayaan untuk flip rumah?
Bisa. Salah satu opsi yang aman dan cepat adalah Pinjaman Jaminan BPKB SEVA untuk tambahan modal yang fleksibel dan efisien.