Review Otomotif

Benarkah Mobil Listrik Ramah Lingkungan? Ini Dampak Negatif yang Jarang Dibahas di 2025!

Beberapa tahun terakhir, mobil listrik digadang-gadang sebagai solusi masa depan yang ramah lingkungan. Di jalanan kota besar, makin banyak kendaraan tanpa knalpot melaju tanpa suara, mengurangi polusi udara dan kebisingan. Kampanye menuju net-zero emission pun semakin digaungkan, seolah mobil listrik adalah pahlawan baru dalam dunia otomotif.

Namun, apakah benar mobil listrik sepenuhnya ramah lingkungan? Di balik baterai canggih dan desain futuristiknya, ada sisi lain yang jarang dibahas secara terbuka. Artikel ini akan membahas apa dampak negatif mobil listrik yang penting untuk diketahui sebelum kamu memutuskan pindah dari mesin bensin ke tenaga baterai.

Baca juga : Bocoran Spesifikasi Denza N7: SUV Listrik Canggih Ini Siap Masuk Indonesia?

1. Emisi Karbon dalam Proses Produksi Mobil Listrik

Memang benar, mobil listrik tidak menghasilkan emisi saat digunakan. Tapi, tahukah kamu bahwa proses produksinya justru menghasilkan emisi karbon yang cukup besar?

Pembuatan baterai lithium-ion membutuhkan proses penambangan logam seperti lithium, kobalt, dan nikel, yang menyumbang jejak karbon tinggi. Sebuah studi dari MIT Energy Initiative menyebutkan bahwa emisi produksi mobil listrik bisa mencapai 30-40% lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin, terutama karena proses ekstraksi dan pemurnian material baterai.

2. Limbah Baterai yang Belum Terkelola Maksimal

Setelah baterai mobil listrik mencapai usia pakai, rata-rata 8–10 tahun, muncul masalah baru: pengelolaan limbah baterai.

Hingga 2025, teknologi daur ulang baterai masih dalam tahap berkembang dan belum bisa mengelola limbah dalam skala besar. Jika tidak ditangani dengan baik, limbah ini berpotensi mencemari tanah dan air karena mengandung zat kimia berbahaya seperti elektrolit dan logam berat.

3. Ketergantungan pada Energi Tak Terbarukan

Mobil listrik memang tidak butuh bensin, tapi tetap bergantung pada listrik sebagai sumber energi utama. Di Indonesia, sebagian besar pembangkit listrik masih menggunakan batu bara, yang justru menghasilkan emisi karbon tinggi.

Jadi, meskipun mobil listrik tidak mengeluarkan gas buang secara langsung, jika listriknya berasal dari energi fosil, maka jejak karbon secara tidak langsung tetap ada.

4. Infrastruktur yang Belum Merata

Penggunaan mobil listrik secara masif menuntut ketersediaan infrastruktur pengisian daya (charging station) yang memadai. Sayangnya, hingga pertengahan 2025, jaringan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) masih terkonsentrasi di kota-kota besar.

Untuk daerah di luar Jawa, akses terhadap charging station masih sangat terbatas. Ini bisa jadi hambatan besar, terutama untuk perjalanan jarak jauh, serta meningkatkan risiko kehabisan daya di tengah jalan.

5. Biaya Perawatan dan Penggantian Baterai yang Mahal

Salah satu dampak negatif mobil listrik yang paling dirasakan oleh pengguna adalah biaya penggantian baterai yang cukup tinggi. Di Indonesia, biaya penggantian baterai bisa mencapai Rp100 juta hingga Rp200 juta, tergantung pada merek dan kapasitas.

Meski biaya operasional harian lebih murah (karena tidak perlu beli bensin), biaya jangka panjang ini menjadi pertimbangan penting sebelum membeli mobil listrik.

Pilihan Mobil Listrik yang Cerdas Harus Disesuaikan Kebutuhan

Memahami sisi positif dan negatif mobil listrik akan membantumu memilih kendaraan sesuai kebutuhan. Kalau kamu memang sudah mantap beralih ke mobil listrik, pastikan kamu menghitung semua aspeknya, dari biaya operasional, infrastruktur sekitar, hingga potensi penggantian baterai di masa depan.

Dan kabar baiknya, kamu bisa mulai membandingkan berbagai pilihan mobil listrik terbaru di SEVA, lengkap dengan fitur simulasi cicilan melalui Kalkulator Kredit SEVA.

SEVA juga bekerja sama dengan mitra pembiayaan tepercaya seperti Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Finance (TAF) untuk bantu kamu mewujudkan kepemilikan mobil baru yang lebih terencana. Cek pilihan mobil listrik impianmu di Katalog Mobil Baru SEVA dan temukan opsi kredit terbaik sesuai anggaran.

Kredit Mobil Baru di SEVA: Solusi Finansial yang Terencana

SEVA bukan cuma tempat cari mobil baru, tapi juga bantu kamu punya mobil dengan cara yang lebih cerdas. Lewat fitur Instant Approval, kamu bisa tahu lebih awal estimasi cicilan dan persetujuan kredit, tanpa perlu repot proses manual.

Khusus untuk mobil listrik, SEVA menyediakan berbagai pilihan dari merek ternama seperti Toyota, Wuling, hingga Hyundai dengan berbagai simulasi cicilan yang bisa disesuaikan kebutuhan dan penghasilan. Semua proses bisa dilakukan secara online dan transparan.

Mau tahu berapa cicilan per bulan untuk mobil listrik incaranmu? Langsung coba Kalkulator Kredit SEVA sekarang dan atur rencana keuanganmu sejak awal.

Baca juga : Bukan Sekadar Tren: Inilah Alasan Mobil Listrik Diprediksi Jadi Masa Depan Otomotif

Kesimpulan

Mobil listrik bukanlah solusi ajaib yang sepenuhnya bebas dari dampak negatif. Dari proses produksi hingga pengelolaan limbah, ada banyak aspek yang perlu jadi pertimbangan. Namun, dengan perkembangan teknologi dan dukungan infrastruktur yang terus meningkat, masa depan mobil listrik tetap menjanjikan.

Yang penting, kamu sebagai calon pemilik harus lebih sadar, cermat, dan terencana sebelum mengambil keputusan. Jangan hanya tergiur tren, tapi pastikan kamu sudah tahu apa dampak negatif mobil listrik dan siap mengelolanya.

Mulai langkah pertama dari tempat yang tepat. Kunjungi www.seva.id dan temukan mobil baru yang sesuai gaya hidup dan finansialmu di 2025.

FAQ

1. Apakah mobil listrik tetap berkontribusi pada emisi karbon?
Ya, terutama dari proses produksi baterai dan jika listrik yang digunakan berasal dari pembangkit berbasis batu bara.

2. Bagaimana nasib baterai bekas mobil listrik?
Sebagian masih belum bisa didaur ulang sepenuhnya dan berpotensi menjadi limbah berbahaya jika tidak dikelola dengan baik.

3. Apa mobil listrik aman digunakan di luar kota?
Jika infrastruktur charging belum memadai di daerah tersebut, maka risiko kehabisan daya tetap ada.

4. Apakah biaya servis mobil listrik lebih murah?
Secara umum ya, tapi penggantian baterainya sangat mahal dan bisa menjadi beban besar jika tidak disiapkan sejak awal.

5. Apakah mobil listrik cocok untuk semua orang?
Belum tentu. Cocok atau tidak tergantung pada kebutuhan, lingkungan tempat tinggal, dan kesiapan infrastruktur di sekitarmu.