Benarkah Cairan Anti Bocor Bisa Merusak Pelek Mobil?

Seiring berjalannya waktu, berbagai inovasi dalam dunia otomotif terus berkembang. Salah satunya adalah cairan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi ban mobil yang bocor. 

Cairan tersebut adalah cairan anti bocor atau tire sealant. Cairan ini sering kali menjadi andalan dan salah satu solusi untuk menambal ban tubeless jika ditemui bocor halus akibat tertusuk paku dan material tajam lainnya.

Cara kerja cairan ini adalah dengan menyumbat lubang tersebut agar mencegah keluarnya angin dari ban.

Baca juga: Bahaya, Jangan Langsung Injak Rem Saat Ban Mobil Tiba-Tiba Pecah

Untuk menggunakan cairan yang dipercaya mampu menyumbat lubang ini, cukup suntikkan cairan tersebut ke dalam ban melalui pentil, niscaya bocor halus tersebut akan hilang.

Penggunaan yang mudah dan fungsinya yang sangat menolong membuat cairan ini beredar luas dan banyak diburu di pasaran. Namun, pernahkah kamu mendengar kalau cairan ini dapat memberi efek buruk terhadap pelek?

Benar atau tidak, ya?

Apakah cairan anti bocor berpengaruh pada pelek?

Pada beberapa kasus, penggunaan cairan anti bocor ini dapat menimbulkan reaksi pada pelek.

Kebanyakan cairan tersebut akan menyisakan gumpalan dan membuat kerak dan karat pada pelek, akibat dibiarkan hingga bertahun-tahun. 

Pasalnya, cairan tersebut mengandung unsur korosif dan pH yang mampu mengikis, sehingga dinding dalam ban dan pelek bisa rusak.

Kandungan pH dan tingkat asam basa yang digandeng dalam mineral merupakan musuh bagi besi dan logam lainnya. Kandungan tersebut bisa menjadi penyebab karat bila terlalu ke arah asam.

Selain itu, cairan anti bocor ini juga dapat sebabkan ban seakan kempis tanpa sebab dan dapat menyumbat lubang pengisian angin atau pentil. 

Hal ini karena cara pemakaiannya yang melalui pentil, dan jika tidak mengalir dengan maksimal maka akan jadi penyumbat jalur pentil.

Baca juga: Jangan Asal Pilih, Kenali Dulu Tipe dan Jenis Ban Mobil

Efek lain dari penggunaan cairan anti bocor yakni dapat mempngaruhi kesimbangan ban, terlebih jika kamu menggunakan cairan yang berupa gel. Wujudnya yang berupa gel dapat mempengaruhi keseimbangan putaran ban.

Sebab, saat ban melaju dan berputar dibutuhkan stabilitas dan apabila penggunaan cairan tersebut tidak merata, dapat mengurangi stabilitas pada ban.

Namun,hal tersebut tidak berlaku untuk produk yang wujudnya lebih encer. 

Pilih cairan anti bocor yang berkualitas

Oleh karenanya, jika kamu ingin menggunakan cairan ini, kamu perlu lebih selektif dalam memilih spesifikasi dan kandungannya. Serta pastikan cairan tersebut menempel dengan baik dan merata agar tak mengganggu stabilitas ban saat melaju. 

Kamu juga bisa konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga ahli atau rekan yang sudah berpengalaman menggunakan cairan anti bocor.

Namun sebenarnya, jika ditemui bocor pada ban tubeless, metode tambal manual lebih direkomendasikan. Sebab, ada beberapa pabrikan yang tidak menyarankan untuk menggunakan cairan anti bocor.

Baca juga: Kenapa Letak Ban Serep di Mobil Berbeda-beda? Ini Alasannya

Dikutip dari Auto2000, sejauh ini dealer resmi belum pernah melakukan pengujian terhadap produk anti bocor untuk ban tubeless. Artinya, tidak ada rekomendasi dari dealer resmi kepada pemilik mobil untuk menggunakan produk tersebut.

Dengan kata lain, cairan anti bocor tak hanya mengganggu pelek, namun kualitas ban juga akan dikorbankan.

Maka dari itu, jika kamu menemukan kebocoran pada ban, sebaiknya hindari penggunaan cairan anti bocor dan segera lakukan proses penambalan ban manual untuk mengatasi kebocoran pada ban.