Apakah Mobil Isuzu Bisa Mengonsumsi Bahan Bakar Diesel Berkualitas Rendah?

Nama Isuzu sudah menjadi ikonik di Indonesia sebagai pabrikan yang terkenal dengan mesin dieselnya yang tangguh. Selain tangguh, Mesin Isuzu dikenal irit bahan bakar, memiliki torsi besar di RPM rendah, serta sudah berstandar emisi EURO2. Tentunya beberapa hal tersebut menjadi keunggulan tersendiri bagi Isuzu.

Meski begitu, secara garis besar apakah mesin Isuzu tetap bisa bekerja optimal jika menenggak bahan bakar diesel berkualitas rendah? Pasalnya, ketersediaan bahan bakar diesel berkualitas tinggi secara mayoritas hanya bisa di akses di beberapa kota besar di Indonesia, selebihnya merupakan bahan bakar berkualitas standar dan rendah.

Sebelum membahas apakah sanggup mesin Isuzu tetap bekerja optimal dengan bahan bakar diesel berkualitas rendah, patut kita pahami terlebih dahulu parameter penentuan kualitas bahan bakar diesel itu sendiri.

Patokan kualitas bahan bakar diesel terletak pada cetane number dan kandungan sulfur. Semakin besar cetane number maka kualitas pembakaran di dalam ruang bakar jauh lebih baik. Sedangkan jika kandungan sulfur semakin rendah, maka emisi gas buang yang dihasilkan akan jauh lebih baik.

Sebagai analogi kita mencontoh tiga jenis bahan bakar diesel yang diperjualkan oleh perusahaan BUMN Pertamina ke konsumen, yakni Bio Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex. Bio Solar memiliki Cetane Number (CN) 48 dan kandungan sulfur 3.500 part per million (ppm), sedangkan Dexlite memiliki CN 51 dan kandungan sulfur 1.200 ppm, dan Pertamina Dex dengan CN 53 dan kandungan sulfur maksimal 300 ppm.

Berdasarkan data di atas, bisa dikatakan bahwa jenis bahan bakar Bio Solar merupakan jenis bahan bakar berkualitas rendah yang ada di pasaran saat ini. Namun apakah dengan kualitas bahan bakar Bio Solar masih sanggup digunakan oleh kendaraan-kendaraan Isuzu masa kini?

“Mesin Isuzu baik berkode mesin 4JK1-TC yang digunakan pada Isuzu MU-X dan D-Max, maupun mesin 4JA1L yang digunakan pada Isuzu Panther sejatinya dirancang untuk bisa mengkonsumsi bahan bakar dengan kualitas rendah sekalipun,” jelas Sanusi, Workshop Head Isuzu Astra Biz Centre BSD.

Dilanjutkan Sanusi, hal tersebut disebabkan untuk mesin 4JK1-TC sudah dilengkapi dengan filter solar ganda dan komponen pasokan bahan bakar berteknologi Diamond-Like-Carbon (DLC) Coated Fuel Injection, sedangkan untuk mesin 4JA1L memiliki durabilitas tinggi yang sudah teruji sejak lama bisa mengonsumsi solar berkualitas rendah sekalipun

Sekalipun mobil Isuzu di atas kertas bisa mengonsumsi bahan bakar diesel jenis Bio Solar, namun Anda tetap harus memperhatikan beberapa komponen mobil agar durabilitas mesin tetap terjaga.

“Komponen yang perlu diperhatikan adalah filter solar ganda yang harus diganti komponennya per 10 ribu km. Bedanya pada mesin Isuzu MU-X dan Isuzu D-Max terdapat filter solar ganda, sedangkan di Isuzu Panther hanya filter solar tunggal. Untuk filter solar sendiri bisa dibeli di bengkel resmi Astra Isuzu di kisaran harga Rp 300 ribu/filter,” tambah Sanusi.

Adapun cara lebih baik adalah tetap menggunakan bahan bakar diesel dengan kualitas yang jauh lebih baik, sehingga mesin lebih terawat dan memiliki reliabilitas lebih baik. Anda pun bisa mengecek sekaligus melakukan perbaikan terhadap kondisi mesin agar selalu optimal di bengkel resmi Astra Isuzu.

Nah apabila Anda rutin melakukan pengecekan dan maintenance sejak pertama kali membeli mobil di diler resmi Astra Isuzu sampai memasuki masa garansi mendekati habis, maka Anda berkesempatan mengikuti program Extended Warranty Program yang bisa didapat dengan gratis.

Program ini bisa menambah garansi mobil dari 3 tahun / 100 ribu km menjadi 4 tahun / 150 ribu km (Isuzu MU-X dan Isuzu D-Max) dan 2 tahun / 50 ribu km menjadi 4 tahun / 100 ribu km (Isuzu Panther). Caranya cukup dengan rutin melakukan maintenance service di bengkel resmi Astra Isuzu per 5 ribu km sesuai ketentuan buku service, maka Anda berkesempatan mendaftarkan mobil Anda terhadap program ini sebelum 1 bulan atau 5 ribu km masa berlaku garansi habis.