Review Otomotif

Apa Kelemahan Mobil Listrik di 2025? Ini 7 Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan Sebelum Beli!

Di tengah tren kendaraan ramah lingkungan, mobil listrik memang sedang naik daun di Indonesia. Mulai dari pabrikan Jepang, Korea, hingga Cina kini gencar menawarkan mobil listrik dengan harga makin kompetitif. Tapi sebelum kamu tergoda promo besar-besaran atau desain futuristiknya, penting banget untuk tahu: apa kelemahan mobil listrik di 2025?

Meski menjanjikan efisiensi dan minim emisi, mobil listrik tetap punya sisi yang perlu dipertimbangkan matang-matang, terutama jika kamu ingin menggunakannya untuk mobilitas harian di Indonesia. Yuk, kita bahas secara jujur dan objektif, apa saja kelemahan mobil listrik di tahun 2025 yang perlu kamu tahu sebelum memutuskan untuk beli!

1. Waktu Pengisian Daya Masih Relatif Lama

Salah satu kelemahan paling mencolok dari mobil listrik adalah lama waktu pengisian daya. Meski teknologi fast charging sudah tersedia, pengisian daya di rumah dengan colokan standar bisa memakan waktu 6–12 jam, tergantung kapasitas baterai dan arus listrik.

Bayangkan jika kamu kehabisan baterai di malam hari dan harus berangkat pagi-pagi? Ini jelas kurang ideal untuk pengguna dengan mobilitas tinggi atau yang tidak memiliki akses ke charging station cepat.

Baca juga : Bukan Sekadar Tren: Inilah Alasan Mobil Listrik Diprediksi Jadi Masa Depan Otomotif

2. Infrastruktur Charging Belum Merata di Indonesia

Walau jumlah SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) terus bertambah, penyebarannya belum merata. Wilayah Jabodetabek mungkin relatif mudah menemukan charging point, tapi bagaimana dengan daerah luar pulau Jawa atau kota-kota kecil?

Ini jadi tantangan besar bagi pemilik EV yang sering melakukan perjalanan jauh atau mudik ke kampung halaman. Perlu strategi pengisian yang matang, dan tentu saja waktu ekstra.

3. Harga Baterai Masih Mahal

Baterai adalah komponen paling mahal dalam mobil listrik, dan masa pakainya terbatas. Umumnya, baterai EV dapat bertahan sekitar 8–10 tahun atau 150.000 km, tergantung pemakaian. Jika rusak atau drop, biaya penggantian bisa mencapai 30–50% dari harga mobil.

Meski garansi baterai umumnya diberikan oleh pabrikan, risiko biaya penggantian tetap jadi kekhawatiran, terutama setelah masa garansi habis.

4. Nilai Jual Kembali Masih Belum Stabil

Berbeda dengan mobil bensin yang nilai depresiasinya relatif mudah diprediksi, harga jual kembali mobil listrik masih fluktuatif. Ini karena pasarnya masih baru dan berkembang. Belum lagi jika ada teknologi baterai baru di masa depan, model lama bisa dianggap “usang” dan makin turun harganya.

5. Servis dan Teknisi Masih Terbatas

Tidak semua bengkel umum bisa menangani perawatan mobil listrik. Jumlah teknisi tersertifikasi EV masih terbatas, dan biasanya hanya tersedia di bengkel resmi. Artinya, kamu perlu lebih bergantung pada jaringan pabrikan. Kalau kamu tinggal jauh dari kota besar, ini bisa jadi masalah tersendiri saat butuh servis mendadak.

6. Performa Menurun Saat Cuaca Ekstrem

Mobil listrik memang kencang di awal berkat torsi instan, tapi baterainya rentan terhadap suhu ekstrim. Di daerah dengan suhu sangat panas atau sangat dingin, performa baterai bisa menurun drastis. Selain itu, konsumsi daya juga akan meningkat saat penggunaan AC atau pemanas kabin, yang berdampak pada jarak tempuh.

7. Harga Masih Lebih Tinggi dari Mobil Bensin Sejenis

Meskipun pemerintah memberikan insentif pajak dan subsidi, harga mobil listrik secara umum masih lebih tinggi dibandingkan mobil bensin sekelas. Beberapa model bahkan selisih harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Jika kamu tidak benar-benar memanfaatkan efisiensi jangka panjangnya, investasi ini bisa terasa kurang sepadan.

Tips Sebelum Membeli Mobil Listrik di 2025

Sebelum mengambil keputusan besar untuk beralih ke mobil listrik, berikut beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan agar pembelianmu lebih bijak dan sesuai kebutuhan:

  • Cek ketersediaan charging station di area rumah, kantor, atau jalur yang sering kamu lalui.
  • Hitung total biaya kepemilikan, termasuk harga mobil, biaya listrik bulanan, asuransi, dan potensi penggantian baterai.
  • Tentukan jenis EV yang sesuai, apakah full electric (BEV), hybrid, atau plug-in hybrid (PHEV), tergantung kebutuhan mobilitasmu.
  • Cari tahu soal aftersales dan garansi, termasuk coverage baterai dan jaringan bengkel resmi.
  • Gunakan platform pembiayaan terpercaya seperti SEVA untuk melihat simulasi cicilan dan skema kredit mobil listrik terbaru.

Masih Tertarik dengan Mobil Listrik? Coba Pertimbangkan Opsi Kreditnya di SEVA

Jika kamu sudah mempertimbangkan semua kelemahan mobil listrik di atas dan masih tertarik, tidak ada salahnya mengecek opsi pembiayaan mobil listrik terbaru di SEVA. SEVA menyediakan berbagai pilihan mobil baru, termasuk mobil listrik dan hybrid, dari berbagai merek ternama.

Menariknya, kamu bisa langsung menggunakan fitur Simulasi Kredit untuk mengetahui estimasi cicilan sesuai kemampuan finansialmu. Fitur ini sangat membantu agar kamu bisa beli mobil impian tanpa memberatkan cash flow.

SEVA juga terintegrasi secara digital, jadi kamu bisa:

  • Memilih mobil yang kamu inginkan,
  • Menghitung estimasi cicilan lewat kalkulator kredit,
  • Mengajukan kredit langsung dari rumah tanpa harus datang ke dealer.

Untuk proses pembiayaan, SEVA didukung oleh lembaga terpercaya seperti Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Finance (TAF) yang sudah terdaftar dan diawasi oleh otoritas resmi.

Langkah Mengajukan Kredit Mobil Listrik di SEVA

  1. Kunjungi situs resmi: Buka www.seva.id dari perangkatmu.
  2. Pilih mobil & simulasi kredit: Telusuri pilihan mobil listrik dan gunakan kalkulator kredit.
  3. Gunakan fitur Instant Approval (opsional): Proses cepat dan efisien dengan menyesuaikan profil keuangan kamu.
  4. Isi formulir pengajuan kredit: Cukup isi data diri secara online.
  5. Unggah dokumen pendukung: Seperti KTP, slip gaji, rekening tabungan, dan KK.
  6. Tunggu proses verifikasi & persetujuan: Tim SEVA akan menghubungimu untuk verifikasi.
  7. Tandatangani perjanjian dan bayar DP: Setelah disetujui, kamu tinggal tanda tangan dan bayar uang muka.
  8. Mobil dikirim ke alamatmu: Setelah semua selesai, mobil langsung dikirim ke rumah lewat dealer resmi Astra.

Baca juga : Mau Ganti ke Mobil Listrik? Ini Kalkulasi Hematnya Pakai Wuling Air EV di 2025

Kesimpulan

Mobil listrik adalah solusi masa depan yang semakin relevan di 2025. Namun, bukan berarti tanpa kekurangan. Dari sisi charging, harga baterai, hingga resale value, ada banyak hal yang perlu kamu pikirkan sebelum membelinya.

Kalau kamu sudah yakin ingin mencoba pengalaman berkendara yang lebih bersih dan canggih, pastikan kamu membeli dari platform terpercaya seperti SEVA. Jangan lupa manfaatkan fitur kalkulator kredit agar kamu bisa merencanakan pembelian dengan nyaman dan aman. Cek katalog mobil listrik terbaru di SEVA Mobil Baru sekarang juga!

FAQ

1. Apakah mobil listrik bisa dicas di rumah biasa?
Bisa, tetapi waktu pengisian akan lebih lama dibandingkan menggunakan SPKLU.

2. Berapa biaya ganti baterai mobil listrik?
Tergantung merek dan kapasitas, bisa mencapai puluhan juta hingga lebih dari Rp100 juta.

3. Apakah mobil listrik cocok untuk perjalanan jauh?
Cocok jika infrastruktur charging sudah tersedia di rute tersebut, namun perlu perencanaan ekstra.

4. Apa mobil listrik butuh perawatan rutin seperti mobil bensin?
Perawatannya lebih sederhana, tapi tetap perlu servis berkala khusus EV di bengkel resmi.

5. Apakah bisa kredit mobil listrik lewat SEVA?
Bisa. SEVA menyediakan pembiayaan mobil listrik dengan dukungan lembaga terpercaya seperti ACC dan TAF.