Review Otomotif

Apa Bahan Utama Baterai Mobil Listrik? Ini Kandungan Penting & Dampaknya Pada Harga di 2025!

Mobil listrik makin populer di 2025. Jalanan kota besar di Indonesia semakin banyak dipenuhi kendaraan tanpa suara knalpot, membawa pesan hijau untuk masa depan. Tapi dibalik kecanggihan teknologi ini, banyak orang mulai bertanya-tanya: Apa bahan utama baterai mobil listrik? Kenapa harganya bisa begitu mahal dan fluktuatif? Artikel ini akan membahasnya secara tuntas, mulai dari komposisi baterai, faktor-faktor yang mempengaruhi harga, hingga bagaimana SEVA.id bisa membantumu memiliki mobil listrik impian dengan proses yang nyaman.

Apa Bahan Utama Baterai Mobil Listrik?

Baterai adalah jantung dari mobil listrik. Komponen ini menjadi penentu performa, jarak tempuh, hingga harga jual kendaraan. Baterai mobil listrik umumnya menggunakan teknologi lithium-ion. Nah, di dalam baterai jenis ini, terdapat beberapa bahan utama yang sangat krusial:

  1. Lithium: Elemen paling ikonik dalam baterai mobil listrik. Lithium berfungsi sebagai bahan aktif utama dalam anoda atau katoda yang memungkinkan terjadinya penyimpanan dan pelepasan energi.
  2. Kobalt: Membantu menstabilkan struktur kimia dalam katoda baterai. Kobalt meningkatkan daya tahan dan mencegah baterai cepat rusak atau overheat.
  3. Nikel: Digunakan untuk meningkatkan kapasitas energi baterai dan efisiensi dalam penyimpanan daya.
  4. Grafit: Umumnya digunakan sebagai material anoda karena konduktivitas listriknya yang sangat baik.
  5. Mangan: Berperan dalam meningkatkan kestabilan dan keamanan baterai selama digunakan.

Baca juga : Berapa Pajak Kendaraan Mobil Listrik di 2025? Ini Rincian Lengkapnya Berdasarkan Merek & Kapasitas!

Kenapa Bahan-Bahan Ini Mempengaruhi Harga?

Harga bahan-bahan ini sangat bergantung pada faktor global, termasuk pasokan tambang, geopolitik, hingga permintaan industri. Lithium, misalnya, banyak ditambang di Amerika Selatan (seperti Bolivia, Argentina, dan Chili), namun kini juga menjadi rebutan produsen baterai di China dan Eropa.

Begitu juga dengan kobalt yang sebagian besar diproduksi di Republik Demokratik Kongo, negara yang sering mengalami ketidakstabilan politik. Akibatnya, harga bahan baku ini mudah melonjak. Ketika harga bahan mentah naik, maka biaya produksi baterai ikut naik. Ini berdampak langsung pada harga mobil listrik di pasaran.

Tren 2025: Upaya Mengurangi Ketergantungan

Pada 2025, banyak produsen mobil dan baterai mulai mengembangkan alternatif untuk mengurangi penggunaan kobalt yang mahal dan kontroversial. Teknologi LFP (Lithium Iron Phosphate) kini makin populer karena tidak memerlukan kobalt dan relatif lebih stabil serta murah.

Namun, meski lebih ekonomis, baterai LFP masih memiliki kekurangan, seperti densitas energi yang lebih rendah dibanding baterai berbasis nikel dan kobalt. Artinya, jarak tempuh mobil bisa jadi lebih pendek. Maka dari itu, produsen sering mengombinasikan beberapa teknologi baterai sesuai segmen kendaraannya.

Harga Mobil Listrik 2025: Efek Langsung dari Baterai

Dengan sekitar 30-40% harga mobil listrik berasal dari baterai, fluktuasi harga bahan baku sangat menentukan. Tahun 2025 ini, walau teknologi makin canggih, harga mobil listrik masih relatif tinggi dibandingkan mobil konvensional, terutama karena harga lithium dan nikel yang masih belum stabil.

Namun, kabar baiknya, semakin banyak produsen dan negara yang mulai memproduksi baterai secara lokal, termasuk di Indonesia. Hal ini diharapkan bisa menekan harga jual mobil listrik ke depan.

Solusi Beli Mobil Listrik yang Mudah & Transparan di SEVA

Kalau kamu tertarik memiliki mobil listrik tapi khawatir soal proses dan biayanya, kamu bisa memanfaatkan SEVA. Lewat platform ini, kamu bisa mencari mobil listrik impian dari berbagai merek, melakukan simulasi kredit, hingga mengajukan pembiayaan secara online, efisien, dan nyaman. Semua itu bisa kamu akses langsung di SEVA.id.

Kamu bisa mulai dari halaman Katalog Mobil Baru SEVA untuk melihat berbagai pilihan mobil listrik yang tersedia di 2025.

Pengajuan Kredit Mobil Baru di SEVA

Beli mobil listrik tidak harus dibayar tunai. Kamu bisa ajukan kredit secara mudah di SEVA dengan proses yang terintegrasi dan transparan. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Kunjungi situs SEVA.id dari smartphone atau laptop.
  2. Pilih mobil dan gunakan fitur Simulasi Kredit untuk melihat estimasi cicilan sesuai DP dan tenor.
  3. Gunakan fitur Instant Approval untuk hasil analisis keuangan secara instan.
  4. Ajukan kredit dengan mengisi formulir online dan unggah dokumen (KTP, slip gaji, rekening tabungan, dll).
  5. Verifikasi dan persetujuan oleh tim SEVA dan mitra pembiayaan seperti ACC atau TAF.
  6. Tandatangani perjanjian dan bayar DP, lalu mobil akan dikirim ke alamatmu.

Untuk hitung simulasi kredit yang lebih akurat, kamu juga bisa pakai Kalkulator Kredit SEVA. Semua prosesnya online dan tidak ribet ke dealer.

Baca juga : Apa Kelemahan Mobil Listrik di 2025? Ini 7 Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan Sebelum Beli!

Kesimpulan

Jadi, menjawab pertanyaan “Apa bahan utama baterai mobil listrik?”, jawabannya mencakup lithium, nikel, kobalt, grafit, dan mangan. Bahan-bahan inilah yang mempengaruhi performa, harga, dan masa depan mobil listrik. Di tahun 2025, meski harga mobil listrik masih tinggi karena bahan baku, perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah membuat masa depan kendaraan listrik makin cerah.

Kalau kamu ingin punya mobil listrik tanpa ribet, manfaatkan SEVA sebagai solusi pembiayaan yang nyaman, transparan, dan terpercaya. Mulai sekarang, cek pilihan mobil listrik di SEVA.id dan gunakan kalkulator kredit SEVA untuk merencanakan pembelianmu dengan cerdas.

FAQ

1. Apakah semua mobil listrik pakai baterai lithium-ion?
Tidak semua. Beberapa model terbaru mulai beralih ke teknologi LFP yang lebih murah dan ramah lingkungan.

2. Apakah bahan baterai bisa didaur ulang?
Ya, sebagian besar material seperti lithium, kobalt, dan nikel bisa didaur ulang, meski teknologinya masih berkembang.

3. Apakah Indonesia punya tambang bahan baterai?
Ya. Indonesia kaya akan nikel dan sedang mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik dalam negeri.

4. Apakah bahan baterai mempengaruhi performa mobil listrik?
Sangat mempengaruhi. Jenis dan kualitas bahan menentukan jarak tempuh, kecepatan pengisian, dan umur baterai.

5. Apakah baterai mobil listrik akan semakin murah di masa depan?
Kemungkinan besar ya, seiring dengan produksi massal dan inovasi seperti baterai solid-state atau tanpa kobalt.