Cerita Mistis Museum di Jakarta yang Bikin Merinding

Anda pasti pernah menonton film Night at the Museum yang karakter utamanya Larry Daley diperankan oleh Ben Stiller.

Night at the Museum sendiri memiliki tiga sekuel, Night at the Museum, Night at the Museum: Battle of the Smithsonian, dan terakhi Night at the Museum: Secret of the Tomb.

Secara garis besar seluruh jalan ceritanya hampir mirip, yakni menceritakan Larry Daley seorang penjaga keamanan di museum menemukan hal ajaib tiap malam, objek di museum bisa hidup. Menyeramkan bukan?

Baca juga: Tempat Makan Bernuansa Alam di Jakarta yang Bikin Adem

Bukan rahasia umum kalau museum menyimpan cerita mistis. Apalagi kebanyakan museum menjadi tempat penyimpanan koleksi peninggalan benda bersejarah, barang-barang kuno dan purbakala.

Tidak terkecuali museum-museum yang ada di Jakarta. Meski dibandrol sebagai kota metropolitan, Jakarta memiliki beberapa museum yang di dalamnya menyimpan cerita mistis.

Nah, berikut cerita mistis museum di Jakarta yang bikin merinding.

Lubang Buaya

Berlokasi di Pondok Gede, Jakarta Timur, kesan mistis yang hadir dari tempat ini terjadi akibat masa lalu sejarah bangsa Indonesia yang menyedihkan.

Berdasarkan cerita sejarah yang pernah terjadi, Lubang Buaya pernah dijadikan sebagai tempat pembuangan jenazah jendral dan perwira TNI AD korban Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

Gerakan ini dipelopori oleh PKI yang membantai petinggi militer Indonesia dan kemudian dibuang massal di sumur Lubang Buaya ini.

Baca juga: Pilihan Taman-taman di Jakarta untuk Berakhir Pekan

Pasalnya, menurut kesaksian masyarakat setempat, sering terlihat penampakan hantu berseragam militer yang berkeliaran di sekitar Lubang Buaya.

Sementara, dinamakan sebagai Lubang Buaya karena adanya legenda yang menyatakan kalau di lubang tersebut pernah dihuni oleh buaya putih.

Museum Fatahillah

Menempati bangunan bergaya neoklasik, Museum Fatahillah menyimpan sekitar 23.500 barang bersejarah, baik dalam bentuk benda asli maupun replika, seperti Prasasti Ciaruteun yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Baca juga: Jalan-jalan Sekalian Wisata Edukasi di Jakarta Yuk

Selain itu masih ada meriam si Jagur, patung Dewa Hermes, mimbar Masjid Kampung Baru, serta penjara bawah tanah tempat Untung Suropati dan Pangeran Diponegoro pernah ditahan.

Seperti disebut di atas, dulunya museum ini digunakan sebagai tahanan yang dianggap membahayakan pemerintahan kolonial. Tidak jarang mereka dihukum mati dengan digantung atau tembak.

Nah, dari sini cerita mistis museum di Jakarta mulai terbentuk. Konon, penjaga museum, saat malam hari sering mendengar suara rintihan dan tangisan dari penjara bawah tanah Museum Fatahillah.

Bahkan, beberapa pengunjung museum ini sempat melihat penampakan noni Belanda di siang hari. Hii seram!

Museum Bahari

Museum ini masih berada di kawasan Kota Tua, tepatnya di Jalan Pasar Ikan No. 1 di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa.

Kawasan Kota Tua ini mencakup sebagian wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara, mulai dari Pelabuhan Sunda Kelapa sampai Museum Bank Indonesia.

Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Baca juga: 5 Tempat Horor di Jakarta yang Banyak Menyimpan Kisah Mengerikan

Selama masa pemerintahan Belanda, bangunan ini adalah gudang yang berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, seperti kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil.

Yang mesti Anda ketahui, bangunan Museum Bahari sudah sangat tua karena dibangun pada tahun 1652.

Sayangnya pada tahun 2018, Museum Bahari mengalami kebakaran hebat dan menghanguskan hampir seluruh koleksi berharga yang ada di dalamnya.

Menurut cerita masyarakat yang tinggal di sekitar museum, di bangunannya sering terlihat penampakan anak kecil Belanda bersamaan dengan suara tangisan yang menyayat hati.

Museum Wayang

Lokasinya hanya beberapa langkah dari Museum Fatahillah. Seperti namanya, museum ini menyimpan dan memamerkan  berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain.

Tidak hanya itu, wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik Rakyat China dan Kamboja.

Hingga kini Museum Wayang mengoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan gamelan.

Baca juga: Spot Foto Anti-Mainstream di Jakarta yang Sangat Instagramable

Ada juga koleksi boneka di museum ini, umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, China, Vietnam, India dan Kolombia.

Pada awalnya bangunan ini bernama De Oude Hollandsche Kerk (Gereja Lama Belanda) dan dibangun pertama kali pada tahun 1640.

Penjaga museum dan beberapa pengunjung mengaku pernah melihat wayang bergerak sendiri. Bahkan kadang terdengar suara tawa dan alunan musik gamelan.

Masih yakin mau ke museum ini sendirian?

Museum Taman Prasasti

Apa masih perlu membahas cerita mistis museum di Jakarta di tempat ini?

Baiklah, dari awal masuk, pengunjung akan disambut dua buah kereta jenazah, lalu ada lonceng yang dulu dibunyikan ketika ada jenazah yang datang untuk dimakamkan, dan di dalamnya hamparan batu-batu nisan.

Buat yang belum tahu, Museum Taman Prasasti berlokasi di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat.

Pemakaman ini dibangun Belanda pada tahun 1795 untuk menggantikan pemakaman lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarang Museum Wayang. Jadi tahukan kenapa di banyak cerita mistis di Museum Wayang?

Baca juga: Kurang Piknik? Coba Jajal 5 Lokasi Wisata yang Dekat dari Jakarta Ini

Ada beberapa tokoh ternama yang dimakamkan di Museum Taman Prasasti, seperti Soe Hok Gie, A.V. Michiels, Dr. H.F. Roll, J.H.R. Kohler, Miss Riboet, hingga Olivia Marianne Raffless istri Thomas Stamford Raffles.

Di sini pun berdiri prasasti yang dihiasi tengkorak Pieter Erbelrveld tertancap pada pedang. Tengkorak tersebut awalnya asli, tapi kemudian diganti dengan tiruan.

Para pengunjung yang datang ke museum diketahui ada yang pernah menyaksikan tengkorak itu mengeluarkan air mata. Pengunjung juga dikabarkan mendengar suara tangisan yang diketahui berasal dari prasasti Pieter Erbelrveld.

Walau ada cerita mistis museum di Jakarta jangan sampai menghalangi Anda mengunjunginya. Karena, sejatinya museum adalah tempat untuk belajar sejarah dan mengenangnya.