5 Hal Wajib yang Diketahui Saat Melewati Tol Layang Cikampek

Setelah resmi beroperasi pada Minggu (15/12/2019) tol layang Cikampek sudah bisa dilintasi pengguna jalan. Tol layang yang berada tepat di atas ruas tol eksisting ini memiliki fungsi mengurangi kemacetan panjang yang sering terjadi. Sebelum Anda mencoba menjajal tol layang Cikampek ini ada baiknya Anda simak beberapa informasi penting yang perlu Anda ketahui seputar tol layang Cikampek. 

Tol layang terpanjang

Tol layang Cikampek diketahui memiliki panjang sekitar 36,4 kilometer dan disebut-sebut sebagai tol layang terpanjang di Indonesia. Uniknya dengan hantaran panjangnya tol layang Cikampek hanya menyediakan dua gerbang tol masuk dan keluar yakni di Simpang Susun Cikunir dan Karawang Barat.

Baca juga: Tips Menghindari Kecelakaan Mobil dengan Truk di Jalan Tol

Akses Masuk dan Keluar

Bagi Anda pengendara dari arah Jakarta yang ingin ke luar kota seperti Bandung, bisa melalui tol layang ini. Jika Anda dari arah Tol Dalam Kota makan Anda bisa masuk ke tol layang Cikampek melalui akses Simpang Susun Cikunir. Bagi yang menggunakan tol JORR dari arah Pondok Indah, maka akses masuk berada di km 45. Sementara jika Anda melalui tol JORR dari arah Cakung, Cilincing atau Rorotan, akses masuk berada di km 46.

Lain halnya dengan Anda yang ingin masuk ke jalan tol layang Cikampek dari arah Bandung atau Cirebon, Anda bisa masuk melalui pintu yang berada di km 47, di Karawang Barat.

Kondisi tol layang Cikampek

Sebelum menjajal tol terpanjang ini, Anda perlu mengetahui bahwa tol ini tidak terhubung secara langsung dengan rest area. Untuk itu, pastikan kondisi tubuh dan kendaraan dalam kondisi prima. Pastikan juga ketersediaan bahan bakar minyak Anda. Pasalnya posisi rest area dan pelayanan terdekat berada di jalur tol bawah yakni di KM 50 dan KM 57 arah Cikampek dan KM 06 arah Cawang.

Baca juga: Bahaya! Jangan Lakukan Teknik Slipstream di Jalan Tol

Anda juga tidak perlu khawatir, soal keamanan di tol layang Cikampek ini karena di sepanjang jalur tol layang telah dipasang 111 kamera pemantau sehingga jika terjadi insiden seperti kecelakaan atau ada kendaraan yang mogok bisa segera diketahui dan mendapatkan penanganan.

Jika terjadi keadaan darurat, pengelola jalan tol pun telah menyediakan delapan tangga darurat untuk evakuasi manusia yang tersebar mulai di KM 8. Selain itu, terdapat pula empat tempat parkir darurat yang terdapat di masing-masing arah.

Jenis kendaraan dibatasi

Saat beroperasi nanti, jalan tol layang Cikampek ini dibatasi hanya untuk kendaraan golongan I dan II. Sementara, untuk kendaraan golongan lainnya harus melewati ruas tol Jakarta-Cikampek yang telah ada saat ini. Sebagai informasi, kendaraan golongan I terdiri atas sedan, jip, pick-up atau truk kecil dan bus. Sementara, kendaraan yang masuk dalam golongan II adalah truk dengan dua gandar. 

Diterapkannya tilang elektronik

Pengendara yang melaju di jalan tol layang Cikampek diharapkan tetap berhati-hati dan selalu mematuhi batas kecepatan seperti yang telah diterapkan di tol layang Cikampek. Sebab, nantinya, tilang elektronik (e-TLE) akan diterapkan untuk menindak para pengendara yang melanggar aturan.

Untuk diketahui, batas minimal kecepatan kendaraan di tol layang Cikampek adalah 60 km/jam. Nantinya akan ada petugas yang berjaga di setiap 4 km untuk mengamati kecepatan laju para pengemudi.

Gratis hingga akhir tahun 2020

Kabar baik untuk Anda, bagi pengendara yang akan melalui jalan tol layang Cikampek pada masa liburan Natal dan Tahun Baru belum dikenakan tarif. Pemberlakuan tarif resmi dilakukan pada awal tahun. Namun, tetap perlu diingat bahwa menggunakan tol layang ini secara teknis memang gratis, akan tetapi untuk melewati jalan tol yang menuju dan dari tol layang tetap dikenakan tarif.

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk menjajal tol layang terpanjang di Indonesia ini? Jika ingin menjajal tol ini selalu pastikan bahwa Anda serta kendaraan dalam kondisi prima dan tetaplah selalu mematuhi aturan yang berlaku.