Keuangan

Apa Perbedaan antara Istisna dan Ijarah? Ini Penjelasan Lengkap dan Contohnya

Dalam dunia keuangan syariah, ada banyak akad atau kontrak yang menjadi dasar dalam berbagai transaksi. Dua diantaranya yang cukup sering dibicarakan adalah akad Istisna dan Ijarah. Pertanyaannya, apa perbedaan antara istisna dan ijarah? Meski sama-sama bagian dari akad syariah, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi tujuan, objek, maupun cara pelaksanaannya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai perbedaan Istisna dan Ijarah dengan bahasa yang natural, relevan di 2025, serta dilengkapi contoh penerapannya. Mari kita kupas satu per satu.

Apa Itu Akad Istisna?

Akad Istisna adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria tertentu yang disepakati antara pembeli (mustashni’) dan penjual/pembuat (shani’). Istisna umumnya digunakan dalam pemesanan barang yang memerlukan proses produksi atau pembangunan. Contoh paling umum adalah pembangunan rumah, pembuatan kapal, atau proyek infrastruktur.

Ciri khas akad Istisna:

  1. Barang atau objek yang dijual belum ada saat akad dilakukan.
  2. Pembayaran bisa dilakukan di muka, dicicil, atau ditunda sesuai kesepakatan.
  3. Produk yang dihasilkan harus sesuai dengan spesifikasi yang disepakati.

Baca juga : Apa Itu Pinjaman Bebas Riba? Tips Memilih Pinjaman Halal untuk Kebutuhan Finansial di 2025

Apa Itu Akad Ijarah?

Ijarah secara sederhana dapat dipahami sebagai akad sewa menyewa. Dalam akad ini, seseorang menyewa manfaat dari suatu barang atau jasa dengan membayar imbalan (ujrah). Jadi, objek dalam ijarah bukanlah barang, melainkan manfaat dari barang atau jasa tersebut.

Contoh penerapan ijarah:

  • Sewa rumah atau apartemen.
  • Sewa kendaraan untuk kebutuhan transportasi.
  • Jasa tenaga kerja profesional.

Ciri khas akad Ijarah:

  1. Objek akad adalah manfaat dari barang atau jasa, bukan barang itu sendiri.
  2. Ada ujrah (imbalan sewa) yang dibayarkan sesuai kesepakatan.
  3. Hak kepemilikan barang tetap ada pada pemilik, bukan penyewa.

Apa Perbedaan antara Istisna dan Ijarah?

Perbedaan mendasar antara keduanya bisa dilihat dari beberapa aspek berikut:

  1. Objek Akad
    • Istisna: Barang yang akan dibuat atau diproduksi sesuai pesanan.
    • Ijarah: Manfaat dari barang atau jasa, bukan barangnya.
  2. Waktu Penyerahan
    • Istisna: Barang belum ada saat akad, melainkan dibuat setelahnya.
    • Ijarah: Manfaat barang atau jasa sudah ada saat akad berlangsung.
  3. Hak Kepemilikan
    • Istisna: Kepemilikan barang berpindah kepada pembeli setelah selesai.
    • Ijarah: Kepemilikan barang tetap pada pemilik, penyewa hanya menikmati manfaatnya.
  4. Pembayaran
    • Istisna: Bisa fleksibel, dibayar di awal, bertahap, atau setelah barang jadi.
    • Ijarah: Dilakukan secara berkala sesuai periode sewa.
  5. Tujuan
    • Istisna: Fokus pada pemenuhan kebutuhan barang hasil produksi.
    • Ijarah: Fokus pada penggunaan atau manfaat dari barang/jasa.

Contoh Kasus dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Istisna: Seorang nasabah memesan rumah kepada developer dengan spesifikasi tertentu. Rumah itu akan dibangun dalam waktu 12 bulan. Setelah rumah selesai, kepemilikan berpindah ke nasabah.
  • Ijarah: Seseorang menyewa mobil untuk dipakai selama satu bulan. Setelah masa sewa berakhir, mobil dikembalikan ke pemiliknya.

Relevansi Istisna dan Ijarah di 2025

Di era 2025, perkembangan keuangan syariah semakin pesat. Banyak lembaga keuangan yang menawarkan pembiayaan berbasis akad Istisna, misalnya untuk proyek konstruksi, serta akad Ijarah untuk pembiayaan kendaraan atau properti. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya prinsip syariah, pemahaman tentang perbedaan kedua akad ini menjadi semakin relevan.

Gadai BPKB Mobil SEVA

Hubungan dengan Solusi Keuangan Modern

Bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat untuk berbagai kebutuhan, memahami konsep akad syariah bisa menjadi bekal penting. Namun, tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi melalui akad Istisna atau Ijarah. Di sinilah layanan finansial modern seperti SEVA.id hadir memberikan solusi.

Butuh Dana Cepat? Pinjaman Jaminan BPKB SEVA Solusinya

Jika kamu butuh dana cepat untuk modal usaha, renovasi rumah, biaya pendidikan, atau keperluan lain, Pinjaman Jaminan BPKB SEVA bisa jadi solusi yang tepat. Produk ini menawarkan fasilitas pinjaman dengan jaminan BPKB mobil yang mudah, aman, dan nyaman.

Beberapa keunggulan Pinjaman Jaminan BPKB SEVA:

  1. Proses cepat dan simpel: Cukup isi formulir online di SEVA.id hanya dalam 30 detik.
  2. Bunga kompetitif: Mulai dari 0,75% per bulan.
  3. Tenor fleksibel: Bisa dicicil hingga 4 tahun.
  4. Aman dan terpercaya: Didukung oleh mitra pembiayaan seperti Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Finance (TAF) yang sudah terdaftar dan diawasi OJK.

Gadai BPKB Mobil SEVA

Simulasi Pinjaman

Misalnya, kamu mengajukan pinjaman Rp50.000.000 dengan tenor 12 bulan dan bunga 0,75% per bulan. Estimasi angsuran per bulan sekitar Rp4.542.000. (Simulasi ini hanya ilustrasi, detail resmi bisa kamu cek langsung di SEVA).

Dengan layanan seperti ini, kamu bisa memenuhi kebutuhan finansial tanpa ribet, sekaligus memastikan keamanan transaksi.

Baca juga : Apakah Nyicil Termasuk Riba? Ini Fakta dan Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan

Kesimpulan

Jadi, apa perbedaan antara istisna dan ijarah? Istisna adalah akad pemesanan barang yang belum ada untuk dibuat sesuai spesifikasi, sedangkan Ijarah adalah akad sewa menyewa manfaat barang atau jasa. Perbedaan ini penting dipahami agar tidak salah dalam memilih akad syariah sesuai kebutuhan.

Namun, untuk kebutuhan dana cepat yang lebih fleksibel, kamu juga bisa memanfaatkan layanan modern seperti Pinjaman Jaminan BPKB SEVA. Dengan proses mudah, bunga kompetitif, dan keamanan yang terjamin, SEVA siap jadi solusi finansialmu di 2025. Ajukan sekarang di SEVA.id dan rasakan kemudahannya.

FAQ

1. Apakah Istisna hanya berlaku untuk pembangunan rumah atau infrastruktur besar?
Tidak. Istisna juga bisa digunakan untuk pembuatan barang dalam skala lebih kecil, seperti furniture custom atau peralatan tertentu.

2. Bisakah pembayaran dalam akad Ijarah dilakukan sekaligus di awal?
Bisa, selama kedua belah pihak menyepakati. Namun, umumnya pembayaran dilakukan berkala sesuai masa sewa.

3. Apa resiko utama dalam akad Istisna?
Risikonya ada pada kemungkinan keterlambatan pengerjaan atau hasil yang tidak sesuai spesifikasi.

4. Apakah Ijarah bisa digunakan untuk jasa tenaga kerja?
Ya, akad Ijarah dapat digunakan untuk menyewa jasa seseorang, misalnya konsultan atau pekerja profesional.

5. Mengapa memahami akad syariah penting di era modern?
Karena semakin banyak produk keuangan berbasis syariah ditawarkan, sehingga pemahaman akad membantu memilih produk sesuai kebutuhan dan prinsip syariah.