Remap ECU Mobil, Apa Saja Efeknya?

Proses remap ECU mobil (Electronic Control Unit) saat ini cukup merebak di masyarakat. Salah satunya adalah karena dianggap bisa meningkatkan tenaga mesin kendaraan sebanyak lebih dari 10 persen. 

Proses ini merupakan suatu proses kalibrasi ECU mobil dengan menggunakan software tertentu pada komputer. Biasanya proses ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan yang diinginkan pemilik kendaraan. 

Remap ECU mobil juga sering disebut dengan tuning ECU. Sebelum melakukannya, pemilik kendaraan harus mengetahui dulu apa saja efek positif dan negatif yang mungkin bisa ditimbulkan.

Efek positif remap ECU

1. Tenaga mesin terdongkrak

Jika sudah melakukan remap ECU mobil, tenaga yang akan dihasilkan oleh mobil juga akan ikut terdongkrak. Kenaikan tersebut cukup bervariasi, yaitu sekitar 10-30 persen tergantung dari bagaimana proses dilakukan. 

Baca juga: Remap ECU Mobil, Apa Manfaat dan Dampaknya?

Tenaga mesin yang lebih besar ini akan langsung bisa dirasakan melalui akselerasi mobil yang ikut meningkat juga. Torsi di putaran mesin bawah juga akan lebih bertenaga dibandingkan sebelumnya sehingga usaha mesin untuk menggerakkan bodi mobil juga akan lebih ringan.

Hal ini membuat mobil yang sudah melakukan remap cenderung memiliki torsi bawah yang cukup besar. Mobil juga akan terasa lebih mudah dalam melalui berbagai medan jalan karena tenaga yang lebih besar. 

2. Konsumsi bahan bakar irit

Manfaat lain dari melakukan remap ECU mobil adalah konsumsi bahan bakar yang akan menjadi lebih irit. Ini menjadi salah satu efek positif yang tentu sangat menggembirakan bagi pemilik kendaraan. 

Baca juga: Jual Mobil Bekas Banjir, Apa Saja Kerugiannya?

Konsumsi bahan bakar yang irit diduga terjadi karena adanya kenaikan tenaga dan torsi yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan pengemudi tidak harus menginjak pedal gas terlalu dalam demi mendapatkan kecepatan yang ideal. 

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa efisiensi bahan bakar ini hanya lebih irit sekitar 3-10 persen. Ini berarti tingkat efisiensinya tidak terlalu irit atau signifikan. 

Namun, bukan berarti remap ECU mobil ini tidak memiliki efek negatif pada mobil. Beberapa efek yang mungkin ditimbulkan adalah: 

Efek negatif remap ECU

1. Mesin mobil cepat rusak

Efek yang mungkin ditimbulkan dari melakukan remap ECU mobil adalah mesin mobil yang berisiko cepat rusak. Terutama jika prosesnya tidak dilakukan dengan perhitungan yang benar dan tepat. 

Baca juga: Fungsi Minyak Power Steering dan Tips Memilihnya

Jika tidak dibarengi dengan penggantian komponen internal mesin, bisa saja mesin mobil akan rusak secara tiba-tiba. Efek menghasilkan tenaga yang besar ini, terkadang membuat pengemudi sering memacu kendaraannya pada kecepatan yang tinggi. 

Dalam mengakomodir tenaga yang besar itulah, harus diikuti dengan penggantian komponen. Kalau tidak melakukannya, mesin mobil bisa cepat rusak atau jebol.

2. Biaya yang mahal

Untuk bisa melakukan modifikasi ini, biaya yang harus dikeluarkan pun cukup mahal. Proses remap ECU mobil dengan mesin bensin biayanya sekitar Rp 2.250.000-Rp 4.000.000. 

Baca juga: Fungsi Oli Transmisi Manual dan Tanda Harus Diganti

Sedangkan untuk mobil mesin diesel biayanya mulai dari Rp 3.250.000. Pada mobil-mobil premium keluaran Eropa biayanya lebih tinggi lagi, yaitu bisa mencapai Rp 45.000.000. 

3. Garansi hilang

Ketika membeli mobil baru, biasanya akan mendapat garansi yang cukup lama yaitu sekitar 5 tahun. Jika sudah melakukan remap ECU mobil, maka garansi resmi yang diberikan oleh pabrikan mobil ini akan hilang begitu saja. 

Meskipun memiliki asuransi, biasanya pihak asuransi tidak akan meng-cover kerusakan yang ditimbulkan akibat proses remap ini. Itulah mengapa sebelum melakukannya, pemilik kendaraan harus memikirkan kelebihan dan kekurangannya terlebih dulu secara matang. 

Nah, sudah tahu kan efek apa saja yang mungkin didapatkan jika melakukan remap ECU mobil. Perhatikan efek negatif dan positif yang mungkin bisa terjadi pada kendaraan dan jangan sampai menyesal, ya!