APAR Khusus Mobil Listrik, Benarkah Berbeda Jenis dan Harganya?

Alat pemadam api ringan (APAR) merupakan alat keselamatan yang seharusnya disiapkan di mobil, tidak terkecuali pada mobil listrik. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya kasus mobil terbakar akibat overheat pada baterai mobil listrik. 

Yang jadi pertanyaan, apakah jenis APAR pada mobil berbahan bakar fosil sama dengan APAR untuk mobil listrik? Nah, ternyata tidak sama, keduanya berbeda.

Menurut Humas Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Ahmad Rofiqi, spesifikasi APAR untuk mobil listrik berbeda karena mengandung cairan khusus yang mampu memadamkan api yang disebabkan hubungan arus pendek.

Banyak kejadian di luar negeri, APAR konvensional digunakan untuk mengatasi api pada mobil listrik. Hal itu ternyata tidak akan berpengaruh signifikan

Baca juga: Kendaraan Listrik Makin Marak, Berapa Jumlah SPKLU di Indonesia?

“Karena pemadam api atau APAR konvensional sulit untuk memadamkan api yang berasal dari baterai mobil listrik,” kata Willy Hadi selaku CEO PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST), distributor utama APAR merek Hartindo.

Bedanya APAR pada mobil listrik

Jenis APAR dibedakan, menurut Willy, karena karakter api pada mobil listrik sifatnya thermal runway. “Yang artinya, api akan benar-benar padam ketika energi panasnya sudah habis,” terang Willy dikutip Kompas.com.

Artinya, bila mobil terbakar dan energi panas pada mobil listrik itu belum benar-benar habis, api masih bisa menyala lagi meski sudah padam beberapa hari. 

Baca juga: Penyebab Rumah Sekring Mobil Meleleh, Ternyata Cukup Sepele

Oleh karena itu, untuk memadamkan api dari baterai lithium, kata Willy, harus menggunakan jenis APAR dengan Lithium Fire Killer.

Inilah yang kemudian melatarbelakangi Hartindo memproduksi pemadam kebakaran ringan tipe AF31 jenis Lithium Fire Killer. Alat ini untuk membantu memadamkan api yang berasal dari baterai mobil listrik dengan kemampuan menurunkan temperatur hingga 200 derajat Celsius.

Direktur Teknik PT. FAST Franky Affandy juga menjelaskan, Hartindo AF31 bekerja dengan mendinginkan suhu pada mobil terbakar sehingga tidak terjadi thermal runway pada baterai mobil listrik.

Baca juga: PEVS 2023 Resmi Berakhir, Total Transaksi Tembus Rp289 Miliar 

Selain itu, “Ada kandungan zat kimia aktif, yang ketika bertemu api, maka zat kimia tersebut akan bekerja efektif agar api tidak bisa tersulut kembali,” sambung Franky.

“Karena ketika baterai mobil listrik terbakar dan terjadi puncture, lalu terjadi oksidasi maka api bisa menyala lagi,” Franky menambahkan.

Kelebihan lain dari jenis pemadam kebakaran Hartindo AF31 adalah zat kimianya langsung menguap dan kering sehingga tidak merusak komponen lain pada mobil listrik.

Baca juga: Dinas Perhubungan Tutup Sejumlah Putaran Balik, Mana Saja Lokasinya?

“Iya, kandungan pada APAR tidak merusak komponen mobil saat pemadaman api, karena langsung menguap hingga kering,” tambahnya.

UNtuk harga, APAR mobil listrik jelas lebih mahal daripada mobil konvensional karena mengandung senyawa khusus. Kisaran harganya sekitar Rp3 jutaan untuk ukuran tabung 9 liter.

Cegah mobil listrik terbakar

Agar risiko mobil listrik terbakar dapat diminimalkan, sebaiknya pemilik memperhatikan beberapa langkah berikut ini.

Baca juga: Subsidi Kendaraan Listrik Alami Evaluasi, Bagaimana Aturannya?

Hindari paparan suhu ekstrem. Jauhkan mobil listrik dari paparan suhu ekstrem yang dapat menyebabkan kerusakan pada baterai. Hindari parkir mobil di bawah sinar matahari langsung untuk waktu yang lama atau di lingkungan yang sangat panas.

Perhatikan tanda-tanda bahaya. Waspadai tanda-tanda potensial bahaya seperti bau yang tidak biasa, asap, atau tanda-tanda overheating pada komponen listrik mobil. 

Jika kamu melihat tanda-tanda ini, segera hentikan penggunaan mobil dan minta bantuan dari mekanik terlatih.

Baca juga: Kecelakaan Mobil Akibat Pengemudi Dibawah Umur, Bisakah Klaim Asuransi?

Jaga kondisi baterai. Selalu perhatikan kesehatan dan kondisi baterai mobil listrik. Hindari mengecas baterai di suhu ekstrem dan ikuti pedoman produsen terkait perawatan dan penggunaan yang tepat.

Perawatan dan periksa kondisi mobil secara teratur. Lakukan perawatan dan pemeriksaan rutin pada mobil listrik sesuai dengan pedoman pabrikan. Ini mencakup pemeriksaan sistem listrik, pendinginan, dan komponen lainnya.