Search Cars

Berita Utama Otomotif

Viral BBM Tercampur Air di SPBU, Apa Dampaknya Bagi Mesin?

BBM tercampur air tentu membahayakan bagi mesin kendaraan. Selain bisa membuat mogok, ada sejumlah hal lain yang merugikan.

BBM tercampur Air

 Kejadian BBM tercampur air membuat sejumlah kendaraan mogok setelah melakukan pengisian di SPBU Karawang, Rabu (4/1). Dalam postingan itu diunggah warna Pertalite menjadi kuning keruh, padahal seharusnya berwarna hijau cerah.

Perubahan warna Pertalite diduga karena efek BBM tercampur air berlokasi di SPBU Karawang 34.413.06. Tepatnya Desa Aman Sari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang akibat merembesnya air hujan ke tangki penyimpanan BBM bawah tanah.

Menurut keterangan Teguh Aprianto, Kepala Operasional SPBU Karawang tersebut, kejadian BBM tercampur air bukan disengaja. Pihaknya menyebut telah memberikan ganti rugi pada puluhan kendaraan yang terdampak.

Baca juga: Perbedaan Pajak Mobil CKD dan CBU, Kenapa Bisa Lebih Mahal?

“Kami sudah memberikan ganti rugi ke pemilik kendaraan sebanyak 26 motor dan 4 unit mobil untuk diperbaiki. Motor sebesar Rp500.000 dan mobil Rp750.000 sampai Rp1 juta,” ucap Teguh dikutip Kompas.

Dampak BBM tercampur air

BBM tercampur Air

Kamu harus curiga jika menemukan perbedaan warna Pertalite, Pertamax, ataupun jenis BBM lainnya. Perubahan warna itu menandakan campuran bahan bakar telah terkontaminasi dengan zat lain. 

Lalu bagaimana sih dampak BBM tercampur air bagi mesin kendaraan? Tentu saja hal ini akan membawa kerusakan pada sistem bahan bakar utamanya komponen pompa bensin alias fuel pump

Baca juga: Jalan Tol Sering Banjir, Waspada Bahaya Aquaplaning

Akibat terganggunya kinerja pompa bensin maka efek lainnya cukup banyak, seperti tarikan mesin berkurang, mesin brebet, atau hilang tenaga.

busi mobil

Dampak BBM tercampur air juga bisa mengakibatkan sistem pengapian pada busi menjadi tidak optimal dan dampak paling parah adalah mesin mati atau susah dihidupkan. 

Dampak BBM tercampur air lainnya adalah menimbulkan efek water hammer. Apa itu maksudnya? Kondisi water hammer adalah saat air masuk ke ruang bakar dan berpotensi merusak piston menjadi bengkok. Jika terjadi, bersiaplah merogoh kocek dalam-dalam.

Baca juga: Rambu Dilarang Parkir dan Berhenti, Apa Bedanya?

Bahaya efek water hammer lainnya adalah terjadi kerusakan pada knalpot, khususnya pada bagian catalytic converter. Akibatnya dapat membuat gas buang kendaraan menjadi polutan bagi lingkungan. 

Saat mengalami kejadian BBM tercampur air, langkah apa yang harus dilakukan oleh pemilik kendaraan?

Kuras tangki bensin

kuras tangki BBM

Menurut Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) penanganan utama adalah segera melakukan kuras tangki bensin. 

Baca juga: Kabin Mobil Bocor Saat Hujan, Cek Yuk Titik Penyebabnya!

“Tidak ada cara lain, harus di kuras tangkinya. Sebab, kalau didiamkan bisa merusak pompa bensin,” ucap Didi dikutip Kompas.

Sebagai informasi, biaya kuras tangki bensin mobil berbeda tergantung merek kendaraan. Sebut saja mobil-mobil Jepang seperti Toyota All New Avanza, Daihatsu Grand New Xenia, Daihatsu Luxio biaya kuras tangki bensin berkisar Rp350 ribu. 

Sedang untuk mobil-mobil premium Eropa seperti BMW X3 sDrive20i, BMW X1 sDrive18i xLine, Peugeot 3008, Peugeot 5008, maka biaya kuras tangki bensin bisa melebihi angka Rp1 juta. 

Baca juga: Mobil Kena Banjir, Apa Saja yang Harus Dicek?

Selain jadi langkah perbaikan, pemilik kendaraan memang sebaiknya rutin melakukan kuras tangki bensin sebagai langkah perawatan. Terutama bagi pengguna jenis BBM dengan oktan rendah.

pertalite habis

Seperti diketahui, BBM dengan oktan rendah memiliki kandungan sulfur lebih tinggi. Zat ini dapat mengendap dan berubah jadi kotoran atau residu. Endapan residu pada dasar tangki bisa menimbulkan karat dan membuat dindingnya keropos jika jarang dibersihkan.

Selain itu, endapan kotoran tadi berpotensi tersedot pompa bensin dan masuk ke ruang bakar. Akibatnya, kinerja mesin dan proses pembakaran tidak maksimal.

Baca juga: Ikuti Pertamina, Harga BBM Shell, Vivo, dan BP Kompak Turun

Jadi kapan waktu terbaik melakukan pengurasan tangki? Waktu yang disarankan untuk melakukannya adalah setiap jarak 50 ribu kilometer. 

Mulai sekarang perhatikan kualitas bahan bakar bagi kendaraanmu, servis berkala mesin di bengkel resmi dan jangan lupa merawat tangki bensin dengan mengurasnya bila perlu.

Butuh Bantuan?

Untuk tahu lebih lanjut, yuk ngobrol dengan Agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24 jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Jelajahi Layanan SEVA

Mobil Baru

Pilih mobil impian kamu dari berbagai merek dengan jaminan kualitas Astra

Pelajari Lebih Lanjut

Mobil Bekas

Beli mobil bekas berkualitas dengan pembiayaan dari Astra

Pelajari Lebih Lanjut

Fasilitas Dana

Solusi untuk kebutuhan dana langsung cair dengan jaminan BPKB mobil

Pelajari Lebih Lanjut

Layanan Surat Kendaraan

Urus surat kendaraanmu dengan mudah dan nyaman

Pelajari Lebih Lanjut

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.