Turbo merupakan alat yang berfungsi menambah pasokan udara pada ruang bakar di dalam mesin. Melimpahnya pasokan udara yang mendukung pembakaran maka otomatis meningkatkan tenaga mobil secara spontan.
Ini berlaku ketika RPM mesin menyentuh titik tertentu dengan cara memperbesar tarikan atau hentakan kecepatan.
Kini, turbo banyak disematkan pada mesin mobil bawaan pabrik, baik yang berbahan bakar diesel maupun bensin. Adanya mesin turbo membuat pengemudi bisa merasakan sensasi performa berkendara yang lebih agresif.
Walaupun perawatan mesin turbo tidak berbeda jauh dengan mesin normally aspirated atau non-turbo, tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Baca juga: Alasan Performa Mobil Menurun Setelah 5 Tahun Pemakaian
Bagaimana cara merawat mesin turbo pada mobil agar performanya tetap terjaga? Berikut penjelasannya.
Bahan bakar terbaik
Cara paling mudah merawat mesin turbo adalah dengan memberikannya bahan bakar terbaik. Pada umumnya, mesin turbo menggunakan bahan bakar bensin berkompresi tinggi, yaitu dengan oktan 95.
Kemudian, untuk mobil seperti Toyota Fortuner dengan teknologi VNT (Variable Nozzle Turbo) berbahan bakar diesel, dapat menggunakan setana 53.
Pasalnya, kompresi udara yang tinggi otomatis membutuhkan bahan bakar dengan nomor oktan atau angka setana yang lebih tinggi juga.
Baca juga: Geber Gas Mobil Sebelum Mematikan Mesin, Apa Tujuannya?
Bahan bakar dengan nomor oktan atau angka setana yang terlalu rendah berpotensi membuat kinerja mesin terganggu.
Penggunaan bahan bakar berkualitas juga akan membuat proses pembakaran di ruang mesin lebih sempurna sehingga tidak menghasilkan sisa gas buang yang menempel di turbin.
Gas buang yang menempel pada turbin dapat menyebabkan kipas turbin turbo yang memompa udara ke ruang bakar menjadi terhambat.