Tips & Rekomendasi Properti
Untuk Investasi, Lebih Untung Beli Rumah secara Tunai atau KPR?
Banyak cara mewujudkan untuk memiliki rumah impian. Ada yang membeli secara tunai, ada juga yang memanfaatkan KPR yang disediakan oleh pihak bank. Untuk investasi lebih untung beli rumah tunai atau KPR?
Dikutip dari situs permatabank.com, Dewi Damajanti Widjaja, Senior Vice President Mortgage Permata Bank, mengatakan keputusan mengenai kapan saatnya membeli properti dari masing-masing orang memang berbeda satu dengan lainnya.
Masing-masing punya ukuran, jika Anda ingin menggunakan KPR, maka Anda harus menyisihkan penghasilan setiap bulan untuk ditabung di bank melalui KPR.
“Sebaliknya jika Anda ingin membeli secara tunai, maka silahkan Anda mengumpulkan uang sampai cukup baru membeli rumah. Tinggal hitung saja berapa lama dan berapa banyak yang bisa Anda kumpulkan sementara bagaimana dengan kenaikan harga rumah selama periode itu,” katanya.
Sebagai contoh, si A berniat untuk membeli rumah dengan cara KPR. Harga tunai rumah tersebut Rp 300 juta dan sudah menabung uangnya sebesar Rp 5 juta per bulan untuk membayar down payment (DP) KPR serta biaya administrasi.
Jika 30 persen dari Rp 300 juta = Rp 90 juta, maka si A memerlukan waktu 18 bulan untuk mengumpulkan DP sebesar Rp 90 juta. Setelah itu, ia harus membayarkan cicilan KPR sebesar RP 3,6 juta per bulannya.
Nah, setelah 10 tahun, dana yang disetorkannya ke KPR senilai Rp 432 juta. Jika dihitung, nilai dari total rumahnya mungkin saja sudah mencapai Rp 732 juta.
Bandingkan dengan idealisme Anda untuk memiliki rumah baru secara tunai dari hasil menabung, “Sudah berapa kenaikan harga rumah pada saat Anda sudah mengumpulkan banyak uang dan merasa siap untuk membeli rumah,” ujar Dewi.
Contoh lain, si B yang memilih menabung selama 12 tahun untuk membeli rumah seharga Rp 650 juta. Sebagai catatan saja, di tahun ke-10, rumah dengan jenis dan tipe yang sama dan baru mungkin tidak lagi di angka Rp 650 juta tapi Rp 732 juta sebagaimana rumah di atas.
Tren kenaikan harga properti di Indonesia yang rata-rata di atas 6% atau bahkan bisa mencapai 20% pada kawasan tertentu, tentu saja menjadikan KPR sebagai pilihan yang paling rasional. Apalagi jika obsesi mengumpulkan uang hingga cukup untuk membeli rumah pun tidak berjalan secara maksimal.
Untung rugi tunai dan KPR
Memang, ada banyak hal yang perlu dipikirkan ketika hendak membeli rumah dengan tunai atau KPR. Berikut untung ruginya.
Keuntungan tunai | Kekurangan tunai |
Bebas hutang | Harus menyiapkan dana lebih besar di awal |
Harga lebih murah dan tidak ada biaya administrasi | |
Surat kepemilikan langsung di tangan | |
Proses mudah dan cepat karena tidaka ada campur tangan pihak ketiga | |
Menjadi investasi, bisa untuk disewakan atau jual kembali |
Keuntungan KPR | Kerugian KPR |
Cukup membayar DP dan administrasi di awal sehingga tidak butuh dana yang sangat besar | Membayar nilai total pembelian rumah yang lebih besar daripada membelinya secara tunai |
Menentukan tenor dan cicilan secara mandiri sesuai kemampuan | Jika tidak mampu bayar cicilan ada kemungkinan rumah disita |
Untuk menjadikan rumah sebagai investasi hanya bisa disewakan | Jika belum lunas, rumah tidak bisa dijual karena surat-surat ditahan bank |
Biasanya dilengkapi dengan asuransi jiwa dan asuransi kebakaran yang membebaskan Anda dari resiko tak terduga | Pihak bank belum tentu menyetujui pengajuan KPR. |
Bunga KPR biasanya mengikuti suku bunga fluktuatif yang mana bisa bertambah setiap tahunnya. | |
Biasanya akan dikenakan penalti jika melunasi cicilan di tengah jalan atau sebelum masa cicilan berakhir. | |
Semakin lama tenor cicilan, maka akan semakin besar bunga yang akan dibebankan. |
Menilik untung rugi di atas, semuanya kembali lagi pada Anda.
Membeli rumah secara tunai lebih aman, untuk investasi Anda diberikan kebebasan. Bahkan bila tidak ingin menjual Anda bisa menyewakan rumah tersebut atau menggunakan sertifikatnya sebagai pengajuan pinjaman pada bank.
Sementara membeli rumah dengan KPR memang terlihat lebih menguntungkan karena sisa dana yang dimiliki bisa digunakan untuk keperluan investasi lainnya. Namun, kembali lagi, tingkat suku bunga bank fluktuatif, besar cicilan, dan lama tenor.
Jadi untuk investasi lebih untung beli rumah tunai atau KPR?