Tips & Rekomendasi
Sudah Mepet? Ini Tips Aman Menerobos Banjir Bila Terpaksa
Banjir menjadi penghambat bagi pengguna kendaraan. Kalau terpaksa, ini tips aman saat mobil menerobos banjir.

Menerobos jalanan yang banjir sangat berisiko bagi mobil. Selain risiko mogok, yang paling parah adalah potensi water hammer, yaitu kondisi ketika air masuk ke dalam ruang bakar mesin.
Water hammer dapat menyebabkan mobil mati mendadak karena air yang masuk ke ruang bakar mendapat tekanan besar di ruang silinder oleh piston. Akibatnya fatal, seperti:
- Stang piston bengkok
- Ring piston rusak
- Dinding silinder lecet
- Kepala silinder melengkung
Lebih parah lagi, jika banjir merendam ruang mesin, komponen Electronic Control Unit (ECU) bisa rusak. ECU adalah “otak” mobil yang mengatur pengapian dan menyuplai bahan bakar ke mesin.
Baca juga: Cara Mengurus STNK dan BPKB yang Hilang atau Rusak Karena Banjir
Jika terpaksa harus menerobos banjir, berikut 5 tips yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko kerusakan pada mobil.
1. Kenali Jenis Mobil dan Batas Ketinggian Aman
Kenali dan kuasai spesifikasi mobil yang kamu bawa. Ini penting untuk mengetahui tinggi posisi air intake dan knalpot.
Misalnya, mobil jenis city car atau sedan memiliki posisi air intake dan knalpot yang lebih rendah dibanding SUV atau MPV. Jika posisi air intake lebih rendah dari ketinggian banjir, air dapat masuk ke dalam mesin dan menyebabkan water hammer.
Sebagai acuan:
-
Mobil sedan/city car: batas aman sekitar 30 cm.
-
SUV/MPV: batas aman sekitar 50 cm.
Jika tinggi air lebih dari batas aman, sebaiknya cari jalan alternatif untuk menghindari kerusakan serius.
2. Gunakan Gigi Rendah dan Jaga RPM Stabil
Saat menerobos banjir:
-
Gunakan gigi 1 atau 2 untuk transmisi manual.
-
Gunakan mode L (Low) atau 1 untuk transmisi otomatis.
Jaga RPM mesin tetap stabil di sekitar 2.000 RPM. Pastikan untuk tidak melepas pedal gas secara tiba-tiba, karena bisa membuat air masuk ke dalam knalpot dan mematikan mesin.
Hindari menekan kopling secara penuh (untuk mobil manual) karena bisa menyebabkan air masuk ke dalam transmisi.
Baca juga: Sebelum Membeli, Kenali Dulu Ciri Mobil Bekas Banjir
3. Perhatikan Keadaan Sekitar dan Kendaraan Lain
Sebelum menerobos banjir, perhatikan:
-
Lihat tinggi air melalui kendaraan lain yang sudah melewati banjir lebih dulu.
-
Jika mobil di depan adalah Toyota Avanza dan rodanya terendam, berarti ketinggian banjir sekitar 40 cm.
-
Bandingkan dengan jenis mobil yang kamu kendarai. Jika mobil berjenis city car, kemungkinan besar air akan masuk ke knalpot atau kabin.
-
Batas aman adalah 30 cm di bawah saringan udara atau air intake, agar air tidak tersedot ke dalam mesin.
4. Waspadai Keberadaan Lubang di Jalan
Saat menerobos banjir, berhati-hatilah terhadap lubang yang tertutup air. Lubang ini bisa menyebabkan:
-
Mobil terperosok dan semakin terendam air.
-
Kerusakan suspensi dan kaki-kaki mobil.
-
Air masuk lebih cepat ke dalam kabin.
Jika mobil mati mendadak dan terjadi water hammer, jangan mencoba menstarter ulang kendaraan karena bisa memperparah kerusakan di dalam ruang bakar.
Baca juga: Ingat! 8 Komponen Ini Wajib Diperhatikan Usai Mobil Terobos Banjir
5. Periksa dan Keringkan Komponen Mobil Setelah Menerobos Banjir
Setelah berhasil melewati genangan banjir, segera periksa beberapa komponen penting:
-
Sistem pengereman: Rem yang terendam air mungkin tidak langsung pakem. Kocok pedal rem beberapa kali untuk menghilangkan lapisan air di antara kampas dan cakram.
-
Sistem elektrikal dan sekring: Pastikan semua lampu, klakson, dan komponen kelistrikan berfungsi dengan baik.
-
Volume oli mesin dan air radiator: Jika oli berubah warna menjadi keruh atau berbusa, segera ganti oli karena bisa menjadi indikasi adanya air di dalam mesin.
-
Busi dan filter udara: Pastikan busi dalam kondisi kering agar mobil tidak mengalami masalah saat dinyalakan kembali.
-
Kompresor AC: Hindari menyalakan AC secara langsung setelah melewati banjir, karena bisa menyebabkan korsleting jika ada sisa air dalam sistem kelistrikan.
Baca juga: Beberapa Tempat Parkir Mobil yang Aman dari Banjir
Kesimpulan
Menerobos banjir bisa berisiko tinggi bagi mobil. Jika memungkinkan, mencari rute lain adalah keputusan terbaik agar tidak mengalami kerusakan serius.
Namun, jika terpaksa harus menerobos banjir, pastikan untuk:
-
Mengenali jenis mobil dan batas aman ketinggian air.
-
Menggunakan gigi rendah dan menjaga RPM stabil.
-
Mengamati kendaraan lain untuk memperkirakan tinggi air.
-
Waspada terhadap lubang yang tidak terlihat di jalanan.
-
Memeriksa kondisi mobil setelah melewati banjir.
Mobil yang rusak akibat banjir bisa membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi, terutama jika terjadi water hammer atau ECU rusak. Oleh karena itu, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Jika mobil mengalami masalah setelah menerobos banjir, segera bawa ke bengkel terpercaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.