Tips & Rekomendasi
10 Tips Memilih Mobil Bekas yang Aman dan Awet di 2025, Tanpa Takut Tertipu!

Memilih mobil bekas di tahun 2025 bukan lagi perkara mudah. Meski pasar mobil bekas makin ramai dan pilihan makin banyak, justru tantangannya juga meningkat: mana yang benar-benar layak beli, dan mana yang cuma tampil kinclong luar saja?
Banyak orang tergoda harga murah, tapi ujung-ujungnya malah keluar biaya perbaikan yang membengkak. Nah, supaya kamu gak termasuk orang yang “ketipu manisnya body mulus”, yuk simak 10 tips memilih mobil bekas yang aman, awet, dan pastinya bikin kamu tenang saat transaksi.
- Tentukan Kebutuhan & Budget Sejak Awal
Sebelum mencari-cari mobil, tanya dulu ke diri sendiri: mobil ini mau dipakai untuk apa? Apakah untuk keluarga, harian ke kantor, atau bisnis online? Dari sini kamu bisa menentukan tipe mobil yang cocok, apakah city car, MPV, SUV, atau pick-up.
Tentukan juga budget maksimal, termasuk biaya tambahan seperti balik nama, pajak, asuransi, dan potensi servis awal. Ingat, jangan habiskan semua budget hanya untuk harga mobilnya saja.
- Cek Riwayat Servis Mobil
Mobil bekas yang terawat biasanya punya catatan servis rutin. Mintalah riwayat servis dari pemilik atau showroom. Jika mobil diservis rutin di bengkel resmi, biasanya akan ada histori digital yang bisa dicek.
Mobil dengan servis berkala cenderung memiliki usia pakai lebih panjang dan performa mesin lebih stabil.
- Jangan Lupa Cek Nomor Rangka & Mesin
Pastikan nomor rangka dan nomor mesin yang tertera di STNK/BPKB sesuai dengan yang tertera di mobil. Ini penting untuk menghindari mobil bodong atau hasil curian.
Kamu bisa mengecek keaslian data kendaraan melalui aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) atau situs resmi e-Samsat daerahmu.
- Periksa Body dan Sasis
Body mulus belum tentu aman. Coba lihat bagian bawah mobil, apakah ada karat, bekas tambalan dempul tebal, atau tanda-tanda bekas tabrakan besar.
Sasis yang rusak atau pernah diluruskan biasanya meninggalkan bekas. Gunakan senter untuk mengecek bagian kolong atau bawa ke bengkel rekanan terpercaya.
- Tes Jalan (Test Drive)
Jangan pernah beli mobil bekas tanpa test drive. Rasakan apakah ada getaran aneh, suara mesin kasar, atau sistem kemudi yang tidak stabil. Coba bawa mobil dalam kondisi kecepatan rendah dan tinggi. Test drive bisa menunjukkan lebih dari 50% kondisi performa aktual mobil bekas.
- Cek Kondisi Mesin
Buka kap mesin, periksa apakah ada kebocoran oli, suara mesin kasar, atau bau terbakar. Coba hidupkan mesin dan biarkan idle, dengarkan suaranya. Periksa juga warna asap dari knalpot, apakah normal (tidak pekat hitam/biru).
- Periksa Interior & Kelengkapan Fitur
Jangan lupakan bagian dalam mobil. Cek kondisi jok, dashboard, AC, power window, head unit, sabuk pengaman, dan sistem lampu.
Mobil bekas yang bagus bukan hanya bersih, tapi semua fiturnya masih berfungsi normal.
- Hindari Mobil Bekas Banjir atau Tabrakan Parah
Mobil bekas banjir sering menyisakan bau lembab, karat di bagian tersembunyi, dan gangguan kelistrikan. Mobil bekas tabrakan besar bisa saja strukturnya sudah tidak presisi.
Gunakan jasa inspeksi pihak ketiga atau pakai layanan terpercaya untuk hasil lebih aman.
- Cek Legalitas dan Dokumen Kendaraan
Pastikan BPKB dan STNK asli dan tidak bermasalah (misalnya BPKB dijaminkan ke leasing). Cek juga status pajak kendaraan via e-Samsat. Bila perlu, lakukan pengecekan fisik ke Samsat terdekat.
- Beli di Platform Terpercaya
Belanja mobil bekas di sembarang tempat punya resiko tinggi. Gunakan platform yang sudah diverifikasi dan punya sistem quality control ketat.
Seva adalah salah satu contoh platform terpercaya di Indonesia yang menyediakan layanan mobil bekas berkualitas, disertai laporan inspeksi dan riwayat kendaraan yang transparan.
Pentingnya Nilai Jual Kembali (Resale Value) Mobil
Salah satu aspek penting yang sering terlupakan saat membeli mobil bekas adalah potensi nilai jual kembalinya. Tidak semua mobil memiliki depresiasi yang sama. Ada beberapa merek dan tipe mobil yang memiliki resale value lebih stabil dibanding lainnya.
Contohnya, mobil-mobil seperti Toyota Avanza, Honda Brio, dan Suzuki Ertiga termasuk yang punya nilai jual kembali tinggi karena dikenal irit, perawatan mudah, dan banyak dicari di pasar sekunder. Sebaliknya, mobil dengan peredaran terbatas atau bekas CBU (completely built-up) cenderung lebih sulit dijual kembali dan nilai depresiasinya lebih tajam.
Tips untuk kamu:
- Pilih merek mobil yang populer di Indonesia.
- Hindari mobil dengan modifikasi ekstrem.
- Pertahankan kondisi mobil dan servis rutin agar nilainya tetap baik saat akan dijual lagi.
Dengan mempertimbangkan resale value sejak awal, kamu tidak hanya beli mobil bekas untuk kebutuhan saat ini, tapi juga investasi jangka menengah yang cerdas.
Kesimpulan
Membeli mobil bekas bisa jadi keputusan pintar dan hemat asal dilakukan dengan teliti. Jangan terburu-buru hanya karena tergoda harga murah. Perhatikan semua aspek teknis, legalitas, hingga reputasi penjual.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu bisa lebih yakin dan nyaman saat memilih mobil bekas yang aman dan awet.
Ingin cari mobil bekas berkualitas tanpa drama? Kunjungi Seva di SEVA.id dan temukan ratusan mobil bekas dengan laporan inspeksi lengkap, legalitas terjamin, dan proses pembelian transparan. Mulai langkah cerdasmu bersama Seva hari ini!
FAQ
- Apakah mobil bekas dari luar kota aman dibeli?
Iya, asalkan kamu cek riwayat servis, kondisi kendaraan, dan legalitasnya. Pastikan juga tidak sedang diblokir pajaknya di daerah asal. - Apakah boleh membeli mobil bekas tanpa BPKB?
Sangat tidak disarankan. BPKB adalah bukti kepemilikan sah. Tanpa BPKB, kamu berisiko tidak bisa melakukan balik nama atau mobil tersebut dalam status sengketa. - Berapa biaya yang perlu disiapkan untuk balik nama mobil bekas?
Biaya balik nama berkisar 1% dari NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor), ditambah biaya administrasi dan pajak tahunan. Estimasi bisa 2–3 juta rupiah tergantung jenis kendaraan dan daerah. - Apakah mobil bekas bisa langsung diasuransikan?
Bisa. Banyak perusahaan asuransi menerima mobil bekas asal umur mobil tidak melebihi 10 tahun dan kondisi fisik serta dokumennya lengkap. - Apa tanda-tanda mobil bekas pernah mengalami tabrakan besar?
Beberapa tandanya: celah body tidak simetris, cat belang, sasis bengkok atau diluruskan, serta kinerja kemudi yang tidak normal.