Keuangan

4 Faktor yang Dipertimbangkan Investor dalam Berinvestasi

Sebelum melakukan investasi, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan investor dalam berinvestasi.

Berinvestasi bukanlah keputusan yang bisa diambil secara sembarangan. Ada banyak faktor yang dipertimbangkan investor sebelum akhirnya menanamkan modal. Hal ini berlaku bukan hanya bagi investor pemula, tetapi juga investor berpengalaman yang sudah mengenal dinamika pasar.

Baca juga: 5 Hal yang Mempengaruhi Harga Emas Naik atau Turun

Karakter Investor dalam Berinvestasi

Setiap investor memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara mereka berinvestasi:

  • Risk Taker (pengambil risiko): cenderung agresif, sudah terbiasa dan paham membaca peluang di pasar.

  • Risk Averse (penghindar risiko): lebih hati-hati, selalu membuat perencanaan matang sebelum mengambil keputusan.

  • Netral: bersifat fleksibel, mampu menyesuaikan strategi berdasarkan situasi pasar.

Lalu, apa saja faktor utama yang dipertimbangkan investor dalam berinvestasi? Berikut penjelasannya:

1. Tingkat Risiko Investasi

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko masing-masing. Semakin tinggi potensi keuntungan, biasanya semakin tinggi pula risiko kerugian yang harus dihadapi.

Sebelum berinvestasi, penting untuk mengetahui profil risiko kamu agar dapat memilih instrumen yang sesuai dengan toleransi terhadap fluktuasi hasil.

2. Stabilitas Investasi

Investor juga mempertimbangkan stabilitas produk investasi. Misalnya, saham sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar.

  • Saat pasar stabil: harga saham cenderung naik.

  • Saat pasar tidak menentu: harga saham bisa jatuh drastis.

Bagi investor konservatif, instrumen seperti logam mulia atau deposito yang menawarkan stabilitas lebih tinggi bisa menjadi pilihan.

Baca juga: Kenapa Nilai Mata Uang Selalu Berubah? Berikut Alasannya

3. Kondisi Ekonomi dan Politik Negara

Situasi makroekonomi dan politik suatu negara sangat memengaruhi iklim investasi. Negara yang stabil secara ekonomi dan politik akan lebih menarik bagi investor.

Saat terjadi krisis ekonomi atau gejolak politik, investor cenderung beralih ke instrumen yang lebih aman seperti emas.

4. Perubahan Suku Bunga

Suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) adalah acuan penting bagi investor:

  • Suku bunga rendah → mendorong investasi karena imbal hasil menjadi lebih menarik.

  • Suku bunga tinggi → membuat investor lebih berhati-hati karena risiko meningkat.

Kebijakan BI dalam mengatur suku bunga bertujuan untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah serta mendukung pertumbuhan ekonomi.

Faktor Tambahan: Pengetahuan dan Kondisi Finansial

Selain empat faktor utama di atas, dua hal berikut juga sangat berpengaruh:

  • Pengetahuan tentang pasar investasi

  • Kondisi keuangan pribadi

Semakin baik pemahaman dan pengelolaan keuangan pribadi, maka keputusan investasi akan lebih matang.

Tips: Lakukan Diversifikasi

Untuk kamu yang baru mulai berinvestasi, sangat disarankan untuk tidak hanya berinvestasi di satu instrumen. Lakukan diversifikasi seperti menggabungkan saham dan logam mulia agar risiko bisa tersebar dengan baik.

Baca juga: Apa Bedanya Resesi, Inflasi, Krisis, dan Depresi Ekonomi?

Kesimpulan

Menjadi investor yang cerdas berarti memahami bahwa setiap keputusan investasi tidak hanya tentang mengejar keuntungan, tetapi juga bagaimana mengelola risiko, memahami stabilitas, dan memperhatikan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi serta suku bunga. Dengan memperhitungkan keempat faktor utama dan menyesuaikannya dengan karakter serta tujuan keuangan pribadi, kamu bisa membangun strategi investasi yang lebih aman dan menguntungkan dalam jangka panjang.