Search Cars

Keuangan

Lebih Ngeri dari Inflasi, Apa Itu Stagflasi?

Sudah tahu apa itu stagflasi? Kondisi ini dikatakan lebih buruk dari inflasi. Apa benar demikian faktanya? Bagaimana efeknya?

apa itu stagflasi

Apa itu stagflasi? Hal ini sempat menjadi kekuatiran global usai Bank Dunia melaporkan terjadinya risiko stagflasi.

Dilansir dari CNBC Indonesia, dilaporkan pada Juni 2022, Bank Dunia memaparkan naiknya risiko stagflasi di tengah perlambatan ekonomi global. 

Lalu apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan kondisi stagflasi?

Apa itu stagflasi?

apa itu stagflasi

Kondisi tersebut secara umum diartikan sebagai keadaan saat laju inflasi melambung tinggi bersamaan dengan lemahnya pertumbuhan ekonomi. Hal ini dianggap sebagai faktor kuat yang dapat melumpuhkan ekonomi negara. 

Menurut laporan Bank Dunia, dikatakan penyebab stagflasi akan sangat memberatkan negara-negara berkembang dengan pendapatan per kapita menengah ke bawah. 

Baca juga: Banyak Negara Terancam Resesi, Bagaimana Nasib Indonesia?

Gejala stagflasi semakin kuat dengan adanya dampak panjang pandemi dan konflik Rusia, membuat tingkat pendapatan per kapita negara berkembang turun 5% di bawah level sebelum pandemi, demikian lapor Bank Dunia.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai dampak yang dibawa, kenali dahulu apa perbedaan stagflasi dan inflasi serta penyebab stagflasi.

Perbedaan stagflasi dan inflasi

inflasi ekonomi

Secara mudah, perbedaan stagflasi dan inflasi yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut. 

Baca juga: 7 Tips Menabung Beli Mobil Baru Buat First Jobber

Kata stagflasi berasal dari kata stagnan dan inflasi. Hal ini diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang terus melambat disertai dengan kenaikan harga secara terus menerus.

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jadi yang cukup  membedakan keduanya secara real adalah dari jangka waktunya.

Lalu apa yang menjadi penyebab stagflasi?

Baca juga: Bank Indonesia Luncurkan Uang Kertas Baru Tahun Emisi 2022

Umumnya penyebab stagflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar mengalami peningkatan sementara pasokan kebutuhan cenderung terbatas. 

Dalam beberapa teori, penyebab stagflasi disinyalir sebagai dampak dari kebijakan ekonomi yang buruk. 

Dampak buruk

apa itu stagflasi

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, stagflasi adalah kondisi buruk yang mengancam perekonomian suatu negara. 

Baca juga: Dunia Terancam Resesi, Ini Cara Berinvestasi Bagi Pemula

“Dunia dalam tantangan stagflasi itu kombinasi yang berbahaya bagi perekonomian di mana saja,” ujarnya dikutip Kumparan. Seberapa buruk dampaknya pada ekonomi suatu negara?

 Beberapa hal dapat menjadi dampak buruk dari stagflasi. 

  • Kenaikan harga barang yang tidak terkontrol karena inflasi.
  • Menurunnya daya beli karena efek meningkatnya harga barang.
  • Kenaikan tingkat suku bunga oleh bank sentral untuk menekan laju inflasi.
  • Jika terjadi terus-menerus, tingkat pengangguran akan meningkat karena dunia usaha memotong biaya operasional untuk dapat bertahan dengan cara melakukan PHK karyawan.

Indonesia sendiri pernah mengalami apa itu stagflasi pada saat krisis ekonomi tahun 1998 lalu. Saat itu nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika, menyebabkan harga barang melambung tinggi.

Baca juga: Harganya Naik-Turun, Kapan Waktu Investasi Emas yang Tepat?

Lalu apakah kondisi ini akan kembali mengancam di saat sekarang? Menurut Sri Mulyani, kemungkinan itu bisa terjadi karena adanya efek rambatan (spill over) yang terjadi pada perekonomian dunia.

Bagaimana cara agar masyarakat siap saat kondisi apa itu stagflasi hadir di Indonesia? Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk bisa survive saat stagflasi datang. 

Tips hadapi stagflasi

Tips Investasi Logam Mulia

Untuk bisa bertahan di tengah kondisi stagflasi, kamu dapat melakukan hal-hal berikut.

  • Melakukan investasi jangka pendek. Instrumen yang dipilih bisa deposito karena bunganya akan tinggi akibat kebijakan keuangan (tight monetary policy). Bisa juga berinvestasi di reksadana pasar uang.
  • Menjual aset seperti properti sebelum harganya benar-benar jatuh atau kehilangan pembeli.
  • Tutup pinjaman dengan suku bunga mengambang (floating rate). Kondisi stagflasi akan membuat Bank Indonesia menaikkan suku bunga. Atau kamu bisa mengubah pinjaman dengan suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap (fixed rate).
  • Usahakan memiliki pendapatan sampingan atau sumber pendapatan cadangan. Ini untuk mengantisipasi jika terkena PHK atau kehilangan sumber pendapatan utama.
  • Mulai siapkan pos untuk dana darurat. 

Beberapa langkah di atas dapat menjadi hal penting yang bisa dilakukan saat kondisi stagflasi melanda.

Meski saat ini dilaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup positif, namun mengetahui tips menghadapi stagflasi dapat membantu kamu untuk bertindak lebih bijaksana dalam mengelola keuangan.

Butuh Bantuan?

Untuk tahu lebih lanjut, yuk ngobrol dengan Agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24 jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Jelajahi Layanan SEVA

Mobil Baru

Pilih mobil impian kamu dari berbagai merek dengan jaminan kualitas Astra

Pelajari Lebih Lanjut

Mobil Bekas

Beli mobil bekas berkualitas dengan pembiayaan dari Astra

Pelajari Lebih Lanjut

Fasilitas Dana

Solusi untuk kebutuhan dana langsung cair dengan jaminan BPKB mobil

Pelajari Lebih Lanjut

Layanan Surat Kendaraan

Urus surat kendaraanmu dengan mudah dan nyaman

Pelajari Lebih Lanjut

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.