Tips & Rekomendasi

Girls, Jangan Lakukan Ini Ketika Mengemudi

Harus diingat, tidak semua pengemudi wanita memiliki kebiasaan buruk saat mengemudi. Ini beberapa hal yang harus dihindari jika tidak ingin celaka.

Di era modern saat ini, sudah tidak asing lagi melihat wanita melakukan berbagai aktivitas yang dulunya hanya dapat dilakukan oleh pria, termasuk mengemudi.

 

Ya, dunia otomotif kini tidak hanya didominasi oleh pria, tuntutan gaya hidup serta sarana yang mendukung membuat banyak pengemudi wanita.

 

Berbicara soal wanita di balik kemudi di jalan raya, beberapa pria pasti ada yang pernah mengalami atau bahkan mengeluh “udah nyetirnya lambat, di jalur tengah, eh mau belok ga pake sein. Pantes yang nyetir cewek, sambil main HP lagi!”.

 

Tapi perlu diingat, tidak semua pengemudi wanita memiliki kebiasaan seperti itu.

 

Lebih jauh, semakin banyaknya pengemudi wanita di Indonesia, ternyata tingkat kecelakaan dalam lima tahun terakhir pun turut naik. Data 2017, setiap hari sekitar 74 orang meninggal dan 49,5 persen dari kecelakaan tersebut melibatkan wanita.

 

Perlu diakui, ada wanita yang cakap dalam mengemudi, bahkan lebih baik dari pria sekalipun. Sebut saja Alexandra Asmasoebrata yang namanya sempat tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai satu-satunya pembalap wanita di Indonesia dan Asia atau Alinka Hardianti yang disebut-sebut sebagai Ratu Drifting Indonesia.

 

Nah, agar terhindar dari stigma pengemudi yang buruk di jalan raya. Berikut kebiasaan yang perlu dihindari oleh pengemudi wanita.

Tidak mengerti peraturan lalu lintas

Tentu saja, tiap pengemudi wajib memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi), baik itu pengemudi pria atau wanita. Bagi yang memiliki SIM dan mengemudi, dianggap sudah mengerti peraturan lalu lintas.

 

Di jalan raya, jarang ditemui pengemudi wanita yang mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Pengemudi wanita lebih cenderung lebih berhati-hati dalam mengemudi.

 

Sebaiknya saat mengemudi dengan kecepatan sampai dengan 60 kilometer per jam, berada di lajur kiri. Jangan lupa untuk selalu menyalakan lampu sein saat hendak berpindah jalur dan berbelok.

 

Hal lain yang dilakukan pengemudi wanita adalah tidak memperhatikan kondisi sekitar. Beberapa dari pengemudi wanita kerap berhenti mendadak tanpa memikirkan kendaraan di sekitarnya.

Abai kondisi mobil

Dengan mengemudi berarti perlu tahu kondisi mobil. Hal ini yang sering diabaikan oleh wanita.

 

Jangan mau dicap sebagai wanita yang hanya bisa pakai mobil tapi tidak bisa merawatnya.

 

Tidak perlu mahir hingga ke akar-akarnya dalam merawat mobil. Minimal menjaga kebersihan mobil, tidak melewatkan servis berkala di bengkel resmi.

 

Jika ingin lebih baik perlu juga mengetahui tekenan angin dan letak ban cadangan, tahu cara mengecek volume oli dan air radiator, serta dapat menambah air wiper apabila kosong.

 

Mengabaikan perawatan dan kondisi mobil dapat berakibat fatal, khususnya bagi pengemudi wanita, karena berpotensi menimbulkan tindak kejahatan.

 

Mobil bisa mogok kapan dan di mana saja. Bagus jika ada orang yang benar-benar tulus dan ikhlas niat menolong. Zaman sekarang kita tidak tahu orang, alih-alih menolong malah menodong.

Aksesoris berlebihan

Saat memiliki mobil pribadi, Anda tentu bebas mengkreasikan tampilan sesuai keinginan.

 

Namun, beberapa wanita justru sering menyalahgunakan hal ini dengan menaruh berbagai aksesoris demi mempercantik tampilan interior mobil.

 

Sebut saja menaruh pajangan seperti foto dan mainan favorit, melapisi dashboard dengan karpet berbulu warna-warni, gantungan di spion tengah, membawa bantal, hingga boneka sebagai teman kala mengemudi dan terjebak di kemacetan.

 

Tidak hanya itu, kadang ada juga yang membiarkan kabel-kabel charger smartphone berseliweran di dalam kabin mobil.

 

Selama tidak berlebihan dan tidak menggangu kegiatan mengemudi, hal tersebut sah-sah saja dilakukan.

 

Yang penting, hindari meletakkan aksesoris di sekitar rem tangan ataupun yang bisa menghalangi pandangan belakang dan kaca spion.

Salah sepatu

Demi penampilan yang cantik, beberapa wanita rela mengabaikan kenyamanannya saat mengemudi. Contohnya memakai sepatu hak tinggi.

 

Menggunakan sepatu high heels atau wedges ketika mengemudi akan mengurangi kenyamanan pada pijakan kaki, karena dapat membuat kaki tidak sempurna saat melakukan pengereman atau menginjak pedal gas.

 

Agar aman dan nyaman saat mengemudi, sebaiknya wanita  menggunakan alas kaki yang rata.

 

Selain itu, beberapa wanita ternyata kerap terlihat dengan posisi duduk yang salah saat mengemudi.

 

Ya, posisi duduk yang terlalu dekat dengan setir membuat tidak nyaman dan nyatanya bisa berbahaya. Pergerakan tangan dan kaki tentunya akan lebih sulit untuk dilakukan.

Multitasking

Fokus pada kegiatan mengemudi dan kondisi jalan adalah hal yang mutlak dilakukan oleh pengemudi.

 

Demi menunjang eksistensi, tak jarang para wanita melakukan selfie saat sedang mengemudi. Ada juga yang yang langsung mengupload foto selfie tersebut ke media sosial.

 

Saat mengemudi jangan pernah menggunakan smartphone. Apalagi sampai membalas pesan. Kalau pun mendesak lebih baik telepon dengan menggunakan perangkat handsfree.

 

Pengemudi wanita juga dinilai “ajaib”.  Dengan alasan buru-buru hendak mengantar anak sekolah dan ke kantor mereka banyak melakukan aktivitas lain ketika mengemudi, seperti menyuapi anak sarapan hingga berdandan di mobil biasa dilakukan.

Hal apapun yang mengganggu konsentrasi mengemudi itu berbahaya. Bahayanya bukan untuk diri sendiri sebagai pengemudi tapi juga pengemudi lainnya.

 

Untuk mencegah bahaya, alangkah baiknya jika Anda, para wanita yang masih berperilaku buruk saat mengemudi, mulai mengubah caranya mengemudi. Yuk girls!