Tips Diet Tanpa Lesu Saat Berpuasa di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan sering dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan atau diet. Namun, tak jarang yang terjadi justru sebaliknya, berat badan malah bertambah akibat nafsu makan yang berlebih saat berbuka puasa.

Pada dasarnya, menurunkan berat badan bukan hanya mengurangi porsi makan saja, namun perlu menerapkan beberapa hal untuk memperbaiki sistem pencernaan, sehingga akan lebih mudah untuk mengontrol nafsu makan.

Setelah itu, berikan perhatian lebih terhadap imun tubuh, terlebih saat berpuasa. Hindari diet yang tidak sehat dan menyiksa tubuh agar imunitas tetap terjaga.

Caranya, ikuti tips dari youtuber Yulia Baltschun berikut ini agar kamu sukses menjalankan diet tanpa lesu saat berpuasa di bulan Ramadan.

Minum 250 sampai 500 mililiter air sebelum makan

Saat berpuasa, tubuh akan kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, perbanyaklah minum air putih dan hindari minuman manis termasuk minuman isotonik, serta minuman ber-caffeine tinggi, seperti kopi dan teh.

Minumlah air putih sebanyak 250-500 mililiter sebelum makan, karena saat perut kosong tubuh cenderung lebih cepat menyerap air. Selain itu, meminum air putih sebelum makan juga mampu menahan nafsu makan yang berlebihan.

Namun, hindari minum air sambil menyantap makanan, karena dapat menaikkan asam lambung di dalam tubuh.

Stabilkan asam lambung di dalam tubuh

Saat menjalankan ibadah puasa, kadang perut terasa perih karena asam lambung di dalam tubuh tidak stabil. Untuk mencegahnya, kamu dapat mengkonsumsi lemon atau cuka apel sebelum makan.

Baca juga: Pilihan Hidangan Berbuka Puasa dari Berbagai Daerah di Indonesia

Caranya, campurkan satu sendok cuka apel atau perasan air lemon dengan sedikit air, kemudian diminum. Penambahan sedikit air pada cuka apel dan perasan lemon berfungsi untuk mencegah iritasi kerongkongan dan mencegah pengikisan email gigi.

Konsumsi enzim booster

Ketika makanan masuk ke dalam perut, asam lambung bertugas untuk mengurai dan mencerna makanan. Namun asam lambung memerlukan enzim untuk membantu mengurai dan mencerna makanan. Untuk itu, ada dua buah yang bisa kamu konsumsi, yakni pepaya dan nanas.

Pepaya mengandung enzim papain, sementara nanas mengandung enzim bromelain. Kedua enzim tersebut memiliki kemiripan dengan enzim yang secara natural diproduksi oleh tubuh.

Kamu bisa menyantap kedua buah tersebut sebelum makanan berat. Tetapi jangan terlalu banyak, secukupnya saja agar tidak terlalu kenyang.

Bantu kerja usus

Kemudian, bantu kerja usus dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik. Probiotik adalah mikroorganisme hidup seperti bakteri dan ragi, yang berfungsi untuk memaksimalkan kerja bakteri baik di dalam usus. Makanan yang mengandung probiotik adalah yogurt, kimchi, oncom, tauco, acar, dan sebagainya.

Sementara prebiotik adalah bukan mikroorganisme hidup yang berfungsi untuk membantu kerja probiotik agar lebih maksimal. Makanan yang mengandung prebiotik adalah kol, rumput laut, apel, kacang-kacangan, sayuran hijau, nasi merah, dan lain-lain.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Buka Puasa 2020

Kamu bisa mengolah keduanya menjadi tumisan atau sup untuk menunjang diet tanpa lesu saat berpuasa. 

Jaga stabilitas hormon

Salah satu hormon dalam tubuh yang harus tetap stabil saat berpuasa adalah hormon leptin atau biasa disebut dengan hormon lapar.

Cara menstabilkan hormon leptin yaitu dengan menambahkan kandungan lemak baik pada makanan. Contohnya omega 3, zat yang dapat ditemukan pada minyak ikan, kacang-kacangan, olive oil, dan lainnya.

Ukuran omega 3 yang harus dikonsumsi tubuh yaitu setara dengan satu jempol tangan.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Bukber yang Instagramable di Jakarta

Konsumsi makanan manis secukupnya

Rasanya tak lengkap jika tidak menyantap makanan manis saat berbuka puasa. Namun, mengonsumsi terlalu banyak juga tidak baik untuk tubuh dan dapat merusak program dietmu.

Tipsnya, kamu bebas memilih makanan manis yang mau disantap saat berbuka puasa. Tetapi, dengan porsi yang sewajarnya dan disantap setelah makanan utama. 

Jadikan makanan manis atau takjil sebagai hidangan terakhir. Hal ini untuk mencegah mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dan mengacaukan kandungan hormon lapar.

Cleansing booster 

Cleansing booster dapat membantu beberapa organ di dalam tubuh bekerja maksimal, khususnya organ pencernaan dan detoksifikasi . Maka dari itu, kamu dapat mengonsumsi cleansing boost smoothies setiap hari secara teratur.

Perlu diingat, bahwa diet bukan hanya mengurangi porsi makan dan menghilangkan asupan karobihidrat serta protein. Namun juga menjaga pola hidup yang sehat. Jangan lupa untuk tidur yang cukup dan mengurangi makan gorengan. 

Bila kamu kekurangan bahan-bahan untuk membuat menu diet tanpa lesu saat berpuasa di atas, kamu bisa menggunakan Sejalan, yang juga melayani #NitipBelanja untuk mempermudah kamu mendapatkan bahan baku dapur walau #DiRumahAja.

Sejalan memberikan diskon Rp20 ribu bagi 1000 penitip belanja kebutuhan dapur pertama. Jadi, jangan lupa gunakan Sejalan saat ingin berbelanja ya.