Tips & Rekomendasi Properti
Tips Cara Memilih KPR Supaya Tidak Bingung Beli Rumah
Banyak cara mewujudkan untuk memiliki rumah impian, salah satunya memanfaatkan KPR. Berikut tips cara memilih KPR.
Produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk calon pembeli rumah banyak dipakai oleh masyarakat karena terlihat meringankan.
Skema pembiayaan KPR bisa mencapai 70 sampai 80 persen dari harga rumah sesuai dengan hasil analisis kelayakan kredit, dan pembeli diharuskan membayar uang muka sekitar 20 sampai 30 persen.
Maka dari itu, tidak heran jika hingga saat ini beberapa perbankan selalu menyediakan pembiayaan KPR walaupun sudah ada perusahaan-perusahaan yang dapat menyalurkan pembiayaan dari lembaga sekunder untuk membeli sebuah rumah (housing financing).
Baca juga: Untuk Investasi, Lebih Untung Beli Rumah secara Tunai atau KPR?
Permohonan KPR diajukan dengan mengisi formulir pemesanan unit dari pengembang sekaligus melunasi biaya pemesanan dan uang muka.
Anda juga harus melengkapi dokumen pribadi, seperti fotokopi KTP, akta nikah atau cerai, Kartu Keluarga (KK), surat keterangan WNI (bagi WNI keturunan),dan dokumen kepemilikan agunan (SHM, IMB, PBB).
Dokumen tambahan lainnya adalah surat keterangan dari tempat bekerja, NPWP, slip gaji, buku tabungan, bukti transaksi keuangan usaha, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), SIUP, catatan rekening bank, dan dokumen rambahan untuk wiraswasta atau profesional.
Baca juga: Strategi Punya Rumah Sendiri Sebelum Usia 30 Tahun
Namun, perlu diingat bahwa pengajuan KPR juga harus dilakukan oleh masyarakat yang berusia di bawah 50 tahun.
Lalu, Anda juga diharuskan untuk membayar cicilan rumah selama 10 sampai 15 tahun. Memang terlihat meringankan, tetapi harga properti yang Anda beli akan lebih mahal karena ditambah dengan bunga bank, biaya administrasi, dan provisi akad kredit.
Setelah itu, jika pengembang dan calon pembeli sudah mencapai kata sepakat, langkah selanjutnya adalah membuat surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Surat ini bertujuan untuk mengantisipasi segala masalah yang akan terjadi dan proses jual beli berjalan dengan lancar dan aman.
Baca juga: Ingin Beli Rumah? Pahami Metode Pembayaranya Dulu
Sebelum menandatangani PPJB, Anda harus memahaminya terlebih dahulu karena di dalam surat perjanjian tersebut terdapat spesifikasi, harga, cara pembayaran, serah terima, dan pemeliharaan rumah yang lengkap dengan hak dan kewajiban masing-masing serta sanksi bagi yang melanggar isi surat tersebut.
Memang, ada banyak hal yang perlu dipikirkan ketika hendak membeli rumah dengan. Berikut tips cara memilih KPR.
Reputasi bank
Tips cara memilih KPR pertama adalah mengetahui reputasi bank. Ada puluhan bank yang menawarkan produk KPR. Sebaiknya Anda cari tahu tentang kelebihan dan kekurangan setiap bank. Pastikan Anda tahu dengan detail soal suku bunga, persyaratan permohonan, dan kemudahan yang bisa Anda terima.
Perhitungan suku bunga
Jangan tergoda oleh suku bunga rendah! Pastikan Anda mengetahui cara perhitungan suku bunga sebelum memutuskan memilih KPR. Ada beberapa suku bunga, seperti suku bunga tetap (Fixed) suku bunga mengambang (Floating), dan dan kombinasi antara fixed dan floating rate.
Baca juga: Uang Terbatas, Mending Beli Rumah Baru atau Bekas?
Persyaratan yang diajukan
Seperti dijelaskan di atas ada beberapa persyaratan dan dokumen yang mesti diserahkan ketika mengajukan KPR. Tiap bank memiliki kebijakan yang berbeda, carilah bank yang fleksibeluntuk membantu Anda melengkapi berbagai persyaratan tersebut.
Jaringan dan pelayanan
Biasanya pihak developer atau pengembang perumahan sudah bekerjasama dengan sebuah bank untuk melayani produk KPR bagi calon pembeli. Usahakan bank tersebut memiliki jaringan dan pelayanan yang luas, sehingga proses KPR cepat, membayar cicilan mudah, hingga mengingatkan developer jika melanggar perjanjian.
Baca juga: Biar Cepat Laku, Ini Cara Menjual Rumah yang Masih Proses KPR
Birokrasi
Beberapa bank memiliki sistem account officer (AO) yang segala proses, mulai dari pencarian nasabah, analisa kredit, hingga appraisal dikerjakan satu orang. Ada pula yang menggunakan sistem bertingkat, atau dilakukan oleh grup bisnis, di mana prosesnya masing-masing dikerjakan orang yang berbeda. Kalau ingin cepat di proses dalam pengajuan KPR, pilih birokrasi bank yang tidak ribet.
Biaya administrasi
Biaya administrasi ini biasa dibebankan pada nasabah KPR. Ada beberapa biaya administrasi yang meliputi:
- Biaya provisi
- Biaya administrasi bank
- Biaya notaris/PPAT
- Biaya pengecekan sertifikat
- Biaya pengikatan jaminan
- Biaya balik nama
- Biaya asuransi jiwa kredit dan kerugian kredit
Baca juga: Uang Terbatas, Mending Beli Rumah Baru atau Bekas?
Selalu bertanya
Tips cara memilih KPR terakhir, tidak ada salahnya Anda selalu bertanya pada pihak bank ketika ingin mengajukan KPR. Ada beberapa frequently asked question (faq) seperti:
- Berapa denda keterlambatan pembayaran cicilan KPR?
- Bagaimana proses pelunasan KPR sebelum tenor cicilan berakhir?
- Bunga tertinggi fasilitas KPR di bank tersebut setelah promo berakhir?
- Proses permohonan KPR berikut berkas yang harus dilengkapi?
- Berapa biaya proses KPR yang harus dibayar?
Membeli rumah dengan KPR memang terlihat lebih menguntungkan karena sisa dana yang dimiliki bisa digunakan untuk keperluan investasi lainnya. Namun, kembali lagi, tingkat suku bunga bank fluktuatif, besar cicilan, dan lama tenor. Selamat memilih!