Rangkuman Prosedur Kurban Saat New Normal di Idul Adha 2020

Idul Adha merupakan hari raya umat muslim yang jatuh pada 10 Dzulhijjah dakam kalender Hijriah. Pada hari raya ini umat muslim merayakannya dengan berkurban dan saling berbagi.

Dikutip dari republika.co.id, pakar fiqih Ustaz Oni Sahroni menjelaskan, berkurban hukumnya sunah yang sangat dianjurkan (muakkad). Menurut mayoritas ulama, menunaikan kurban bernilai pahala.

Ditambahkan, kurban berpahala jika ditunaikan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas karunia yang diterimanya, sebagai bentuk bukti pengorbanannya kepada Allah SWT, mempererat silaturrahim dengan tetangga, serta membantu para dhuafa.

Umumnya yang menjadi hewan kurban adalah hewan ternak berkaki empat berdaging halal, antara lain kambing, domba, sapi, kerbau dan unta. Namun di Indonesia, unta bukan hewan ternak yang umum.

Baca juga: Hukum Silaturahim Online dan Aplikasi Pendukungnya

Proses penyembelihan hewan kurban biasanya juga menjadi tontonan masyarakat. Nah, supaya aman, ini prosedur kurban saat masa new normal.

Prosedur kurban saat new normal

Dalam mencegah penyebaran virus corona, Idul Adha tahun ini yang jatuh pada 31 Juli 2020 dilaksanakan sedikit berbeda dengan adanya protokol kesehatan dan prosedur kurban saat masa new normal.

Seluruh aktivitas jual beli hewan kurban diharapkan dan diupayakan menggunakan transaksi online untuk meminimalisir kontak langsung antar pembeli dan pedagang.

Sementara di tempat penjualan hewan kurban diwajibkan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, sarung tangan, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, dan mengukur suhu tubuh.

Baca juga: Hukum Bayar Zakat Online dan Website serta Aplikasi untuk Menunaikannya

Salat Idul Adha berjamaah diperbolehkan khusus di zona hijau, dengan ketentuan membawa peralatan ibadah masing-masing, cek suhu tubuh, jaga jarak, menggunakan masker, tidak berjabat tangan dan pelukan, mempersingkat pelaksanaan ibadah, serta tidak mengajak lansia dan anak di bawah lima tahun.

Protokol kesehatan kurban saat pemotongan hewan

Prosedur kurban di masa new normal lainnya adalah saat pemotongan hewan. Masyarakat dihimbau untuk tidak berkerumun dan menyaksikan prosesnya secara langsung. Daging yang telah dipotong dibagikan kepada yang berhak atau diantarkan ke rumah oleh petugas.

Petugas pemotongan hewan kurban diwajibkan menggunakan baju lengan panjang, menggunakan face shield dan masker, serta cuci tangan pakai sabun. Selesai melakukan pemotongan segera mandi dan merendam baju dengan deterjen.

Pembagian daging kurban didistribusikan langsung dari pihak penyelenggara ke orang yang berhak menerimanya. Hal tersebut agar tidak menimbulkan antrean dan kerumunan saat pembagian daging kurban. Jadi, diharapkan tidak lagi menggunakan sistem kupon.

Kurban patungan

Beli hewan kurban, untuk seekor kambing maka hanya bisa dikurbankan oleh satu orang, sedangkan sapi atau unta bisa dikurbankan oleh tujuh orang.

Dikutip dari zakat.or.id, Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Mughni mengatakan bahwa mayoritas ulama memperbolehkan patungan kurban.

Syaratnya adalah menggunakan hewan kurban sapi, kerbau atau unta yang layak, sehat, segar, dan tidak penyakitan. Berdasarkan syarat ini, patungan kurban sapi dibolehkan asal tidak lebih dari tujuh orang.

Baca juga: Sejarah Hari Raya Idul Adha dan Tradisinya di Indonesia

Lebih jauh, menurut Imam An- Nawawi, patungan kurban sapi atau unta yang dilakukan oleh tujuh orang itu diperbolehkan, baik yang patungan merupakan bagian dari keluarga maupun orang lain.

Harga hewan kurban pun terus naik tiap tahunnya. Harga satu ekor kambing saat ini antara Rp 2-4 jutaan, dan sapi harganya Rp 7 hingga puluhan bakan ratusan juga. Harga tergantung berat badan dari hewan kurban.

Nah, jika kamu memiliki niat untuk berkurban, jangan lupa sisihkan sebagian pendapatanmu ya.