Performa Mobil Bekas Bisa Menurun Setelah 5 Tahun Pemakaian?

Akselerasi terasa lamban, mesin mudah knocking (mengelitik), dan konsumsi BBM menjadi boros merupakan gejala performa mobil bekas menurun.

Ada banyak faktor yang memengaruhi performa mobil bekas menurun setelah di atas lima tahun. Apalagi mobil yang memang digunakan sehari-hari dan sering menempuh perjalanan jauh.

Salah satu faktornya adalah tumpukan karbon di dalam mesin. Hal ini terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna di ruang bakar.

Meski mobil masa kini telah dilengkapi berbagai sensor untuk untuk selalu menjaga pembakaran selalu optimal, namun kualitas bahan bakar dan kondisi lalu lintas macet membuat mobil banyak melakukan stop and go. Hal ini memungkinkan terjadinya pembakaran yang tidak sempurna.

Baca juga: Arti Kode Transmisi Matik Pada Mobil yang Berupa Huruf dan Angka

Pembakaran yang tidak sempurna itulah yang menyebabkan tumpukan karbon pada mesin dan membuat performannya menurun.

Bayangkan bila hal tersebut terus berulang selama lima tahun. Belum lagi karena kesibukan kamu sering melewatkan jadwal servis dan perawatan berkala.

Tidak dapat dipungkiri, turun mesin dengan biaya yang besar bisa saja terjadi pada mobilmu.

Selain faktor di atas, masih ada lagi penyebab performa mobil bekas menurun setelah di atas 5 tahun. Selengkapnya bisa kamu simak di bawah ini.

Mesin overheat

Kasus mesin overheat atau kepanasan dapat terjadi pada mobil manapun, termasuk mobil bekas. Overheat terjadi karena komponen mobil yang berfungsi dalam proses pendinginan tidak dapat bekerja dengan baik, sehingga komponen lain pada mesin, biasanya cylinder head, akan memuai dan panas.

Saat cylinder head memuai, maka gesekan meningkat sehingga beban yang ditanggung untuk dapat bergerak semakin berat. Kalau sudah begini, wajar jika kinerja mesin mobil menurun secara perlahan.

Selain terdapat masalah pada sistem pendinginan mobil, overheat bisa terjadi karena faktor usia mobil tersebut.

Baca juga: Cara Merawat Radiator Mobil Agar Suhu Mesin Tetap Ideal

Motor kipas radiator biasanya sudah mulai melemah dan memang disarankan harus menggantinya dalam kurun waktu tiga tahun ke atas . Lalu, Selang-selang radiator yang terbuat dari karet berpotensi mengeras dan bocor.

Filter udara sering kotor

Filter udara dalam mobil memiliki peran yang cukup besar dalam mendukung kinerja mobil. Bagian filter berguna untuk menyaring kotoran yang masuk ke bagian pembakaran sehingga proses pembakaran menjadi lebih sempurna.

Pada dasarnya, filter udara membutuhkan pasokan oksigen yang besar untuk menyempurnakan proses pembakaran. Apabila filter udara tidak bersih, ruang untuk menyaring kotoran yang masuk otomatis lebih sempit. Besarnya oksigen yang masuk ke komponen pembakaran pun menjadi lebih kecil.

Baca juga: DIY, Cara Mudah Mengganti Filter Udara di Mobil

Biasanya, filter udara akan dibersihkan tiap 10 ribu kilometer dan wajib diganti tiap 40 ribu kilometer. Bila filter udara tidak dibersihkan dan terlalu kotor, debu atau kotoran dari luar bisa masuk dan menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar. Akibatnya, konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.

Bahan bakar tidak sesuai

Seperti yang diketahui, setiap mobil memiliki kompresi yang berbeda-beda. Inilah yang menentukan penggunaan bahan bakar. Semakin tinggi kompresinya, semakin tinggi pula kandungan oktan pada bahan bakar yang harus digunakan.

Menggunakan oktan rendah yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil, berpotensi menurunkan kemampuan akselerasi, penumpukan sisa pembakaran, dan membuat konsumsi bahan bakar mobil semakin boros.

Jadi, penting bagi kamu untuk mengetahui nilai oktan yang sesuai oleh mobil bekas agar kinerja mesinnya semakin oke, walau umurnya telah di atas lima tahun.

Baca juga: Kesalahan yang Bikin Rusak Mesin dan Boros BBM Mobil Manual

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan filter bahan bakar. Kebersihan filter bahan bakar dapat mencegah terjadinya tumpukan kotoran yang mengakibatkan suplai bahan bakar tersumbat.

Setiap filter bahan bakar mobil memiliki masa usia pakai yang berbeda. Tetapi, setidaknya lakukan pembersihan tiap 20 ribu kilometer dan lakukan penggantian jika memang sudah memasuki jadwalnya.

Kinerja aki terganggu

Kemudian, sistem kelistrikan yang stabil ikut berkaitan dengan kinerja mesin mobil bekas. Untuk itu, selain memperhatikan bahan bakar, ada baiknya kamu juga sering mengecek sistem kelistrikan mobil, misalnya adalah kondisi aki.

Stabil atau tidaknya suplai tegangan menuju ECU dan sensor ketika mobil di-starter tergantung dari kondisi aki mobil. Jika suplai tegangan terhambat, maka kinerja dari mesin dan ECU dapat terganggu, bahkan dapat berputar secara tidak normal ketika mobil dinyalakan.

Baca juga: Cara Jumper Aki Mobil yang Soak dengan Aman dan Benar

Untuk itu, pastikan aki mobil bekas dalam kondisi yang prima. Cek juga bagian aki seperti volume air, kebersihan terminal, dan lain sebagainya.

Tidak mengganti busi

Kebersihan busi juga hal penting untuk menjaga performa mobil bekas. Biasanya, pada bagian ujung busi, terdapat tumpukan kerak yang menempel di elektroda. Kerak tersebut timbul karena bekas dari hasil pembakaran.

Sebaiknya kamu ganti busi mobil jika kerak sudah mulai menumpuk. Jangan memaksa untuk membersihkan busi dengan sikat kawat karena dapat membuat busi tidak bekerja secara maksimal seperti sebelumnya.

Mengganti busi mobil juga harus sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pabrikan. Jika tidak, resikonya adalah akan terjadi kerusakan pada ECU karena resistensi busi yang tidak cocok.

Baca juga: Ganti Oli Mesin Mobil Sendiri di Rumah, Mudah dan Tidak Repot

Supaya performa mobil bekas tidak menurun setelah di atas 5 tahun dan lebih, ada baiknya kamu selalu melakukan servis dan perawatan berkala di bengkel resmi.

Perawatan mobil sekarang lebih mudah tanpa perlu ke bengkel dan repot antre. Kamu cukup menggunakan layanan Home Service yang ada di dalam Booking Service dari Seva.id.

Booking Service