Travel & Lifestyle
Bahaya Tersembunyi Aplikasi FaceApp Buatan Rusia
Meski terlihat seru dapat mengetahui gambaran foto tua sebelum waktunya, tetapi aplikasi FaceApp yang Anda gunakan ternyata cukup membahayakan.
Menjadi tua dan renta adalah misteri. Jalan menuju kehidupan lanjut itu pun tak ada satu orang pun yang tahu. Bahkan tak ada satu orang pun yang dapat memprediksinya, termasuk raut muka.
Bagaimana bila kita bisa melihat wajah tua dari sekarang? Sebuah aplikasi pengubah foto menjadi tua buatan Rusia kembali booming di media sosial. Aplikasi yang memanfaatkan gambar dan kamera dapat membantu Anda mengatahui berbagai jenis wajah Anda, salah satunya wajah tua.
Dengan menggunakan beberapa efek (filter), seperti efek tua, efek wajah gender, hingga filter beauty bisa merombak jenis wajah menjadi tua, lebih menawan, dan bertukar gender menjadi laki-laki atau perempuan.
Kecanggihan FaceApps itu tidak berhenti di sana. Pengguna juga masih bisa mengedit gambar yang sudah mendapat filter wajah itu dengan menambahkan atribut dan gaya, seperti kacamata, rambut, dan mengatur jenis senyuman.
Baca juga: #BottleCapChallenge ala Pehobi Otomotif, Emang Gimana Caranya?
Meski terlihat menghibur, tak banyak orang yang mempertanyakan soal keamanan privasi dari aplikasi yang populer lantaran tagar #faceappchallenge dan #agechallenge tersebut. Muncul spekulasi bahwa aplikasi ini dapat membahayakan pengguna.
Mengganggu privasi
Dari banyaknya aplikasi yang beredar di smartphone, tak sedikit dari developer yang meminta izin (permission) untuk mengakses data ponsel Anda. Salah satunya ialah izin untuk mengakses informasi pengguna.
Izin yang diminta tersebut merupakan salah satu syarat mutlak yang menjadi perjanjian antara Anda dan pihak. Dengan begitu aplikasi pun dapat Anda akses dengan mudah.
Namun, dari berbagai sumber yang Seva.id dapatkan, Aplikasi FaceApps ini menyertakan perjanjian berupa konten foto yang dapat disimpan pihak lisensi. Artinya, bila Anda mengakses aplikasi ini, tidak hanya informasi pribadi saja yang akan lisensi dapat, melainkan foto dan gambar yang gunakan akan disimpan oleh lisensi terkait.
Diketahui dari Kumparan.com, CEO FaceApp, Yoraslav Goncharov, pernah mengatakan kepada The Verge, foto yang diunggah ke aplikasi FaceApp akan disimpan sementara di server perusahaan untuk penerapan filter. Selain itu, pihak developer pun mengklaim penyimpanan itu dilakukan untuk memenuhi “kewajiban hukum” tertentu.
Baca juga: Masih Ingat #KikiChallenge? Kenapa Aplikasi Itu Dilarang?
Namun, tak ada yang tahu akan berapa lama atau apakah foto akan dihapus atau tidaknya serta peraturan hukum seperti apa yang menjadi kiblat pemberlakuan pihak aplikasi.
Adanya kepemilikan karya tanpa kompensasi
Selain itu, diketahui dari bagian user content, aplikasi mengatakan, segala foto yang diunggah selanjutnya dapat perusahaan modifikasi dan digunakan untuk keperluan komersil.
“Anda memberi FaceApp lisensi yang berlaku selamanya, tidak dapat dibatalkan, tidak eksklusif, bebas royalti, dibayar penuh, mereproduksi, memodifikasi, mengadaptasi, memublikasikan, menerjemahkan, membuat karya turunan, mendistribusikan, memajang karya, dan menampilkannya kepada publik, berupa nama pengguna atau bentuk apa pun yang diberikan dalam semua format dan saluran media, tanpa kompensasi kepada Anda” tulis pihak aplikasi dalam syarat dan perjanjian.
Dengan kata lain, aplikasi FaceApp bisa memanjang dan mengoleksi foto Anda guna memenuhi kebutuhan perusahaan. Bahkan, perusahaan secara terang-terang tidak akan memberikan kompenasasi terhadap karya yang mereka gunakan itu.
Meski lebih lanjut FaceApps juga mengatakan tidak akan mencederai atau bahkan melakukan penyalahgunaan karya terhadap informasi dan konten Anda.
Akan tetapi, kalau Anda menjadi risau setelah membaca penjelasan ini, ada baiknya tetap stay cool dan berpikir positif, ya. Anda masih bisa menggunakan aplikasi FaceApp dengan cukup memanfaatkan gambar hasil jepretan kamera, bukan mengambilnya dari galeri. Jadi, pihak aplikasi hanya bisa mengakses kamera tanpa masuk ke galeri Anda.