Semua dimulai dengan citra
Sebenarnya, dalam mengidentifikasi elemen-elemen yang ada di jalan, Google Maps memanfaatkan citra satelit atau Street View guna mengenali berbagai informasi jalan yang ada, yakni jalan raya, jalan tol, bangunan, alamat, dan bisnis di sebuah wilayah.
Lalu, untuk memastikan akurasi data yang ada, di beberapa tahun setelahnya Google mengeluarkan tracker khusus untuk mengumpulkan hasil citra dari miliaran tempat di berbagai negara.
Memanfaatkan Machine Learning
Data peta yang Google punya kemudian diolah oleh machine learning dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI).
Sistem ini memproses data dari Citra Satelit untuk menghasilkan suatu peta yang lebih akurat dan cepat, sehingga tim Google Maps dapat memunculkan peta yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sambil mengoptimasi sistem-sistem Maps yang lain.
Jadi, misalnya kamu menetapkan tujuan perjalanan dengan mobil, Google akan menampilkan peta dari hasil pembelajaran mesin tersebut.