Search Cars

Tips & Rekomendasi

Ingin Transmisi CVT Toyota Selalu Prima? Lakukan Cara Ini

Teknologi transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) semakin pesat penggunaannya di dunia otomotif. Mengusung konstruksi lebih ringkas ketimbang sistem transmisi otomatis konvensional, transmisi CVT ini mampu memaksimalkan sisi kenyamanan dan efisiensi bahan bakar saat berkendara.

 

Alhasil, transmisi ini semakin dilirik banyak pabrikan otomotif untuk digunakan pada kendaraannya. Toyota adalah salah satunya. Mulai dari Toyota New Yaris, Toyota Sienta, Toyota All New Voxy, Toyota Corolla Altis, termasuk varian premium Toyota Camry, Toyota Alphard, dan Toyota Vellfire sudah mengadopsi teknologi transmisi ini.

 

Hanya saja terdapat metode berkendara yang perlu diadaptasikan saat Anda menggunakan mobil bertransmisi CVT. Hal ini diperlukan agar komponen di dalam sistem transmisi selalu prima bahkan setelah digunakan bertahun-tahun.

 

Bagaimana caranya? Silakan simak tips berikut ini.

Berkendara secara halus

Karakteristik penyaluran tenaga dari mesin ke differensial menggunakan transmisi CVT memang berbeda ketimbang transmisi otomatis konvensional. Hal ini disebabkan transmisi CVT mengadopsi puli ganda (drive pulley dan driven pulley) yang bisa merenggang dan merapat, sehingga diameter sabuk baja (belt) sebagai penghubung bisa berubah sekaligus mengakibatkan rasio gigi luas.

 

“Saat perubahan diameter lebar belt oleh primary (drive pulley) maupun secondary (driven pulley), pulley didorong oleh sistem pompa fluida berdasarkan putaran mesin, sehingga beban kerja mesin lebih ringan, halus, dan efisien karena tanpa hentakan.” terang Suparman, Service Manager Auto2000 – Yos Sudarso.

 

Meski begitu, disarankan agar Anda berkendara dengan metode santai dengan mobil Toyota bertransmisi CVT.

 

“Saat posisi start awal dibutuhkan momentum besar, yang didapat dengan posisi primary lebih kecil dari secondary pulley. Posisi masing-masing pulley juga akan menyesuaikan dengan kecepatan mobil secara smooth tanpa hentakan. Karena itu, gaya berkendara dengan smooth acceleration sangat disarankan untuk menjaga transmisi ini tetap prima,” tambahnya.

 

Cerdas Gunakan Mode Transmisi

Selain menawarkan distribusi tenaga yang halus, transmisi CVT toyota juga bisa digunakan baik dengan mode otomatis maupun mode manual. Khusus untuk mode manual bisa dilakukan dengan menggeser tuas transmisi dari posisi D (drive) ke posisi M (manual), dimana terdapat tanda (+) untuk upshift dan tanda (-) untuk downshift. Adapun cara lain menggunakan mode manual menggunakan tombol paddle shift di balik lingkar kemudi.

 

Mode manual dimungkinkan karena sistem komputer transmisi dan torque converter yang terdapat di transmisi CVT bisa menjaga posisi belt dan masing-masing pulley dalam kondisi tertentu, sehingga saat pergantian upshift dan downshift bisa menghasilkan efek layaknya transmisi manual.

 

“Dalam mode manual, sebenarnya tidak ada perlakuan khusus ketika melalui kondisi jalanan seperti tanjakan maupun kondisi jalan lainnya. Perlu ada penyesuaian dengan kondisi jalan dan beban kendaraan, semisal berjalan di tanjakan maka bisa menggunakan mode manual pada gigi rendah. Selain itu saat dalam kondisi kecepatan tinggi, jangan langsung diturunkan ke posisi gigi rendah,” tambah Suparman.

 

Selain kondisi tanjakan, kondisi mobil menurun juga bisa memanfaatkan mode manual dan mempertahankan rasio gigi pada posisi rendah. Pasalnya saat mobil menurun, baik RPM dan kecepatan mobil bisa jauh lebih cepat tercapai, berbeda saat kondisi tanjakan. Agar kecepatan bisa terkontrol dengan baik, maka metode tersebut bisa Anda gunakan.

 

Selalu Ingat Waktunya Perawatan

Setiap komponen kendaraan wajib mendapatkan perawatan dan maintenance yang tepat. Sama saja dengan transmisi CVT yang membutuhkan maintenance yang tepat waktu, agar kondisinya tetap terjaga prima di setiap kondisi

 

“Salah satu bentuk perawatan yang dilakukan oleh bengkel resmi Auto2000 untuk kendaraan bertransmisi CVT ialah penggantian pelumas menggunakan CVT Oil Toyota. Terkait pergantiannya, jika mengacu pada petunjuk service manual sejatinya CVT ini memiliki masa penggunaan yang lama, selama tidak ada kebocoran maupun pembongkaran CVT,” jelas Suparman.

 

Meski begitu, kondisi jalanan kota besar di Indonesia yang seringkali mengalami kemacetan ternyata berpengaruh terhadap masa pakai oli transmisi ini. “Karena jarak tempuh yang tidak bertambah tetapi mesin dan transmisi CVT terus bekerja, maka disarankan untuk melakukan pergantian di setiap 40.000 km dan kuras total setiap 100.000 km,” tutupnya.

Suparman – Service Manager Auto2000 Yos Sudarso

 

Butuh Bantuan?

Untuk tahu lebih lanjut, yuk ngobrol dengan Agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24 jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Jelajahi Layanan SEVA

Mobil Baru

Pilih mobil impian kamu dari berbagai merek dengan jaminan kualitas Astra

Pelajari Lebih Lanjut

Mobil Bekas

Beli mobil bekas berkualitas dengan pembiayaan dari Astra

Pelajari Lebih Lanjut

Fasilitas Dana

Solusi untuk kebutuhan dana langsung cair dengan jaminan BPKB mobil

Pelajari Lebih Lanjut

Layanan Surat Kendaraan

Urus surat kendaraanmu dengan mudah dan nyaman

Pelajari Lebih Lanjut

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.