Mengenal VPN, Layanan Akses Internet yang Ternyata Membahayakan

Sebagai layanan komunikasi tanpa batas, ternyata VPN dapat membawa resiko yang membahayakan bahkan dapat menyalin data pribadi Anda secara gamblang.

Virtual Private Network atau lebih akrab disapa VPN adalah sebuah koneksi antarjaringan yang bersifat pribadi, yang dilakukan melalui jaringan publik dan memungkinkan pertukaran data secara privat. Penggunaan VPN ini ramai digunakan saat terjadinya aksi ricuh pada 22 Mei lalu.

Bahkan, saat tagar #Instagramdown viral di Twitter pagi ini, tak sedikit warganet yang mengaitkan kejadian itu dengan kebijakan pemerintah jelang sidang MK Pilpres 2019 (14/6) hari ini, yang membatasi akses internet untuk meredam isu bohong di dunia maya.

Terkait hal itu,  keberadaan VPN sangatlah berguna untuk mengakses jaringan internet yang diblokir.  Dengan menggunakan VPN, secara otomatis Anda pun bisa mengakses internet dengan mudah, terlebih akses terhadap VPN pun tidak sulit dan ada yang gratis.

Meski begitu, ada sisi negatif yang membahayakan apabila Anda menggunakan VPN sebagai alat bantu akses jaringan internet yang diblokir.

Penjualan Data

Aktivitas penggunaan VPN yang paling membahayakan ialah adanya resiko penjualan data. Penjualan data digital ini dilakukan dengan memberikan IP jaringan Anda ke pihak ketiga.

Sebab, tanpa disadari VPN memasang perangkat tracker yang dapat menyalin data pengguna. Data tersebut memungkinkan dibagi kepada orang lain untuk memastikan layanan objektivitas marketing, yaitu memasang iklan di perangkat Anda.

Serangan Adware

Setelah data IP Anda dibagikan kepada pihak ketiga, Anda pun akan mendapat serangan adware yang terbilang masif dan membingungkan. Bahkan, iklan yang hadir di perangkat Anda tanpa disadari pula berdasarkan preferensi Anda.

Dilansir dari VPNMentor, iklan yang tampil di perangkat Anda diyakini sangatlah mengganggu karena menghambat aktivitas pengguna dan iklannya pun berasal dari pihak ketiga yang ingin mengambil keuntungan.

Mereka menyusup ke perangkat Anda berupa iklan dan sangat berbahaya. Bahkan dikutip dari berbagai sumber, iklan yang bertebaran di perangkat VPN gratis akan mengarahkan Anda ke situs yang berbahaya alias malware.

Kebocoran data pengguna

Lalu, dari serangan adware ini pun dapat berimbas pada kebocoran data. Memang, saat Anda ingin masuk ke layanan yang diblokir, VPN dapat membantu Anda untuk mengaksesnya. Akan tetapi, saat Anda membuka dan menjelajah berbagai situs, riwayat atau aktivitas perangkat dan data lainnya dapat diketahui secara pihak VPN secara gamblang.

Ibaratnya, VPN gratis sebagai layanan pembantu, bisa mengetahui informasi seputar apa yang Anda jelajahi di Internet. Karena itu, Anda pun tidak disarankan untuk mengakses situs yang bersifat pribadi, seperti mobile banking atau internet banking melalui VPN.

Memperlambat jaringan internet

Selain membahayakan, banyaknya iklan yang tampil akibat penggunaan VPN juga bisa menghambat jaringan internet Anda. Mengutip dari Liputan6.com, VPN sering memperlambat koneksi internet penggunanya. Bahkan, kecepatan internet pun dapat menurun hingga 10-25 persen.

Hal itu itu karena penyedia VPN membatasi besaran data yang Anda gunakan, terlebih adanya  batasan bandwith internet yang dilakukan sebagai upaya network endpoint (penjualan bandwith) kepada pengguna yang dianggap lebih menguntungkan.

Karena itu, meski pemerintah membatasi penggunaan Instagram atau WhatsApps karena suatu insiden, sedapat mungkin jangan menggunakan VPN gratis. Namun, bila mendesak, berhati-hatilah saat mengakses internet dengan VPN, ya.