Search Cars

Travel & Lifestyle

Mengungkap Sejarah dan Filosofi Makanan Rendang yang Mendunia

Selain enak, makanan rendang menyimpan sejarah dan filosofi soal proses pembuatan hingga rasanya yang mendunia. Ternyata rendang juga ada di negara lain!

makanan rendang

Sebagian orang membenarkan bahwa Indonesia adalah negara yang dapat memanjakan selera masyarakatnya dengan berbagai makanan Nusantara yang terkenal lezat.

 

Sejumlah makanan khas Indonesia pun laris di pasaran, baik itu di dalam negeri bahkan hingga mancanegara. Salah satunya adalah rendang.

 

Rendang merupakan masakan yang menggunakan bahan dasar daging yang dicampur dengan santan, bumbu, dan rempah-rempah. Makanan ini mempunyai cita rasa pedas dan gurih yang pas di lidah.

 

Baca juga: Ada Makanan Pencegah Kanker, Mitos atau Fakta?

 

Pada tahun 2017, masakan khas Minangkabau, Sumatera Barat, tersebut dinobatkan sebagai makanan paling enak nomor satu di dunia dalam ajang World Best Foods Reader Choice bersama nasi goreng dan sate yang masuk dalam posisi ke-2 dan 14.

 

Bahkan, pada 9 April 2018, Kementerian Pariwisata (sekarang Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif) mengapresiasi rendang sebagai salah satu National Food bersama soto, nasi goreng, sate, dan gado-gado.

 

Lantas, mengapa rendang bisa menjadi makanan yang mendunia berkat cita rasanya?

 

Baca selanjutnya.

Asal usul Rendang

Seluruh masyarakat Indonesia percaya bahwa makanan rendang memang berasal dari Padang, Sumatera Barat. Rendang populer berkat keberanian masyarakat Minang yang merantau ke berbagai kota.

 

Mereka mengadu nasib di kota lain dengan bekerja di perusahaan atau berniaga, membuka usaha pakaian, hingga rumah makan, yaitu Rumah Makan (RM) Padang, yang kini sudah go international, tersebar di berbagai negara.

 

Baca juga: 10 Tempat Wisata Kuliner Murah di Bandung, Harganya di Bawah Rp 40 Ribu!

 

Contohnya, di Malaysia. Rendang dan Rumah Makan Padang tersebut sampai ke Negeri Jiran, yang secara historis dan garis rumpun mempunyai banyak kesamaan dengan Indonesia.

 

Namun ternyata, masakan rendang di Malaysia jauh berbeda dengan di Indonesia. Rendang Malaysia berwarna warna merah atau kecokelatan.

 

“Rendang Malaysia seperti kalio (bumbu rujak) yang secara fisik berwarna merah atau kecokelatan. Berbeda dengan rendang Padang,” kata William Wongso, pakar kuliner yang disebut sebagai Diplomat Rendang, dilansir dari Kompas.com. 

 

Baca selanjutnya.

Filosofi rendang

Jika dilihat berdasarkan asal usul namanya, rendang berasal dari kata ‘meradang’ yang artinya secara lambat.

 

Makna ini mengacu pada proses pembuatan makanan rendang yang memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 4 hingga 6 jam untuk rendang basah dan 6 hingga 8 jam untuk rendang kering.

 

Proses memasak yang cukup lama membuat rendang menjadi makanan Indonesia yang paling lezat berkat olahan bumbu yang meresap hingga ke dalam daging.

 

Bahkan, olahan bumbu dan rempah yang meresap memungkinkan rendang untuk dikonsumsi lebih dari 2 sampai 3 hari.

 

Baca juga: Jangan Terlalu Lama Simpan 5 Makanan Ini di Kulkas

 

Selain itu, lewat proses memasak yang penuh effort, ada makna yang tersirat dalam tiap makanan rendang, yakni secara tidak langsung Anda diajarkan untuk menjadi orang yang lebih sabar, bijaksana, dan tekun.

 

Pasalnya, ketika memasak rendang, potongan daging sapi yang sudah Anda masukkan ke dalam wajan bersama bumbu tidak dapat menyatu begitu saja.

 

Agar rendang dan bumbunya dapat meresap dan terasa lebih empuk, Anda perlu mengaduk masakan tersebut lebih lama.

 

Baca selanjutnya.

Rendang paling enak

Memang banyak yang beranggapan kalau makanan rendang paling enak pasti ada di tanah kelahirannya, Sumatera Barat.

 

Tapi bagi yang belum bisa berkunjung ke sana, ternyata di Jakarta ada restoran yang menyajikan rendang, konon merupakan yang paling enak.

 

Dikutip dari Kompas.com, ada tiga rumah makan, seperti RM Simay yang sudah punya empat cabang di alan Palmerah Barat, Jalan Palmerah Utara, Jalan Kebon Jati, dan Jalan Pasar Tanah Abang. Semua di Jakarta Pusat.

 

RM Simay milik Hj Meyyulis ini memiliki ciri khas tersendiri dalam makanan rendang, merupakan bagian daging sapi yang berasal dari paha belakang bagian atas.

 

Daging ini jadi rendang yang lezat. Punya tekstur yang tak hancur dan bumbu meresap sempurna.

 

Selain RM Simay ada juga RM Pagi Sore dengan tagline Jogonya Rendang. Tekstur rendang di RM Pagi Sore terkenal sangat empuk, dan dapat dipotong dengan sendok.

 

Baca selanjutnya.

Rahasianya ada pada lama memasak rendang yang butuh waktu delapan jam. Cita rasa rendang di RM Pagi Sore gurih, pedas, dan sedikit manis.

 

RM Pagi Sore berlokasi di Cempaka Putih, Cipete, Juruk Purut, Kalimalang, Rawamangun, Tebet, dan Alam Sutera (Tangerang Selatan).

 

Terakhir, ada RM Surya yang beralamat di Jalan Bendungan Hilir Nomor 5, Jakarta Pusat. RM Surya juga punya rendang yang terbilang istimewa. Bumbu rendang yang disajikan sudah berwarna hitam pekat dan kasar dengan jumlah banyak.

 

Sehingga ketika menyantap daging rendang diaduk dengan nasi hangat, alamak nikmatnya. Bumbu rendang ini punya rasa medok dan menambah tekstur pada nasi.

 

Baca juga: Makanan Khas Lebaran di Indonesia yang Paling Banyak Dicari

 

Anda bisa sewa mobil di Movic untuk memudahkan mobilitas Anda menuju restoran rendang paling enak yang ingin dituju.

 

Movic menyediakan layanan sewa mobil, baik untuk lepas kunci maupun dengan sopir, langsung melalui smartphone Anda. Dengan begitu, agenda wisata dan kuliner yang sudah Anda rencanakan dengan matang dapat berjalan lancar dan lebih berkesan.

 

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.