Travel & Lifestyle

Apa Itu Hedonic Treadmill dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Hedonic treadmill bikin kebahagiaan jadi terasa kurang cukup. Yuk, kenali hedonic treadmill dan cara mengatasinya.

Apakah kamu pernah merasa sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan, tapi tetap merasa belum cukup? Bisa jadi kamu sedang mengalami hedonic treadmill. Kondisi ini membuat seseorang selalu merasa kurang puas, meskipun tujuan dan keinginan yang lama telah tercapai.

Awalnya, kamu membayangkan bahwa pencapaian tertentu akan membawa kebahagiaan. Namun, setelah terwujud, muncul keinginan baru, dan kebahagiaan sebelumnya terasa biasa saja. Ini adalah bagian dari siklus hedonic treadmill di mana kita terus mengejar kebahagiaan tetapi merasa seperti berlari di tempat.

Baca juga: Tips yang Bikin Kamu Mandiri Secara Finansial di Usia Muda

Apa Itu Hedonic Treadmill?

Hedonic treadmill adalah kondisi psikologis di mana tingkat kebahagiaan seseorang cenderung stabil, bahkan setelah mengalami perubahan besar dalam hidup seperti peningkatan pendapatan, kenaikan jabatan, atau pencapaian pribadi. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Brickman dan Campbell pada tahun 1971 dengan istilah hedonic adaptation, dan dikembangkan lebih lanjut oleh Michael Eysenck pada tahun 1990-an.

Secara harfiah, kata “hedonic” berarti kesenangan, sedangkan “treadmill” adalah alat olahraga yang membuat kita terus bergerak di tempat. Maka, hedonic treadmill menggambarkan kondisi di mana kita merasa terus bergerak atau berusaha, tapi tidak benar-benar sampai pada titik kepuasan yang bertahan lama.

Mengapa Hedonic Treadmill Bisa Terjadi?

Banyak orang mengaitkan peningkatan standar hidup dengan peningkatan kebahagiaan. Akibatnya, mereka bekerja keras, mengejar penghasilan lebih tinggi, barang mewah, atau status sosial. Namun, setelah semua tercapai, kebahagiaan justru tidak bertambah signifikan. Ini terjadi karena kita cenderung cepat beradaptasi dengan pencapaian baru dan menetapkan standar yang lebih tinggi lagi.

Baca juga: 5 Cara Kredit Mobil Baru dengan Aman dan Mudah

Cara Mengatasi Hedonic Treadmill

Jika kamu merasa terjebak dalam pola ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:

1. Evaluasi Perencanaan Keuangan

Kondisi keuangan yang tidak sehat bisa memicu stres dan memperkuat efek hedonic treadmill. Periksa apakah kamu memiliki tabungan yang cukup, utang yang terkontrol, dan pengeluaran yang seimbang. Dengan perencanaan yang baik, kamu dapat hidup lebih tenang dan menghargai apa yang telah dimiliki.

2. Praktikkan Mindfulness

Mindfulness membantu kamu lebih sadar akan momen saat ini, sehingga tidak terus-menerus fokus pada hal yang belum dimiliki. Dengan meditasi atau latihan pernapasan, kamu bisa meningkatkan rasa syukur dan mengurangi keinginan berlebih yang tak kunjung usai.

3. Kembangkan Diri Secara Positif

Alih-alih mengejar hal-hal material, fokuslah pada pengembangan diri. Ikuti kursus baru, coba hobi yang menyenangkan, atau cari pengalaman baru. Kegiatan ini memberi rasa pencapaian yang lebih tahan lama daripada kepemilikan barang.

4. Bangun Koneksi Sosial

Studi menunjukkan bahwa hubungan sosial yang hangat dan suportif berkontribusi besar terhadap kebahagiaan jangka panjang. Sisihkan waktu untuk mempererat hubungan dengan keluarga, teman, atau komunitas yang positif.

Baca juga: 7 Cara Melunasi Utang yang Menumpuk, Susah Tapi Realistis

 

Kesimpulan

Hedonic treadmill dapat membuat hidup terasa tidak memuaskan meskipun secara objektif kamu sudah memiliki banyak hal. Dengan menyadari pola ini, mengevaluasi ulang prioritas, dan memfokuskan diri pada hal-hal yang benar-benar bermakna, kamu dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.

Alih-alih terus mengejar kebahagiaan, cobalah untuk menghargai proses dan momen saat ini. Karena pada akhirnya, rasa cukup datang bukan dari apa yang kamu miliki, tetapi dari bagaimana kamu melihat dan mensyukuri apa yang telah dimiliki.

FAQ 

1. Apakah hedonic treadmill hanya terjadi pada orang kaya?

Tidak. Semua orang bisa mengalami hedonic treadmill, terlepas dari tingkat penghasilan atau status sosial mereka.

2. Apa bedanya hedonic treadmill dengan ambisi?

Ambisi mendorong pertumbuhan, tetapi hedonic treadmill membuat kita tidak pernah merasa puas, bahkan setelah ambisi tercapai.

3. Apakah mindfulness benar-benar efektif mengatasi hedonic treadmill?

Ya, karena mindfulness membantu kita fokus pada saat ini dan meningkatkan kesadaran diri, sehingga lebih mudah merasa cukup.

4. Mengapa standar hidup meningkat tidak selalu membuat bahagia?

Karena kita cepat beradaptasi dengan hal-hal baru dan menjadikan itu sebagai normal yang baru, bukan lagi sesuatu yang istimewa.

5. Bagaimana cara tahu jika saya sedang mengalami hedonic treadmill? Jika kamu merasa selalu butuh lebih banyak untuk merasa bahagia, meskipun sudah memiliki cukup, kemungkinan kamu sedang mengalaminya.