Transmisi Mobil Matik Harus di N Saat Berhenti Sementara?

Mobil bertransmisi otomatis atau mobil matik banyak dipilih pengendara, khususnya di perkotaan. Selain dinilai praktis, kaki pengemudi tidak mudah pegal karena harus sering menginjak pedal kopling.

Pasalnya, transmisi otomatis merupakan sistem perpindahan transmisi yang diatur tanpa harus menginjak pedal kopling.

Mengemudikan mobil bertransmisi otomatis tidak sekedar gas dan rem saja. Kamu juga harus memiliki keahlian dan feeling yang baik dalam mengemudi.

Seperti yang sudah diketahui, cara kerja dasar transmisi matik adalah P untuk parkir, N untuk netral, R untuk mundur, dan D untuk maju.

Posisi transmisi

Bila terjebak macet atau lampu merah sehingga membuat mobil berhenti sementara, untuk transmisi mobil matik lebih baik ada di posisi apa?

Baca juga: Amankah Menggeser Tuas Transmisi Otomatis Saat Mobil Berjalan?

Memindahkan transmisi saat berkendara di kemacetan memang lumrah untuk dilakukan. Tetapi, jika kamu melakukan perpindahan transmisi terlalu sering, komponen yang berada di dalam gearbox dapat terganggu.

Transmisi matik sejatinya memiliki kompensasi, yaitu ketika berhenti hanya beberapa detik, tekanan pada gearbox akan berkurang sehingga tidak memerlukan penggantian tranmisi dari D ke N atau sebaliknya.

Bila tidak terjadi kemacetan yang membuat mobil kamu berhenti, misalnya hanya macet yang tersendat, lebih baik kamu hanya memainkan pedal rem saja.

Sementara bila berhenti agak lama, misal di lampu merah dengan waktu dua menit, ada baiknya memindahkan transmisi mobil matik dari D ke N.

Namun ikuti prosedurnya dulu ya. Sebelum memindahkan, sebaiknya kamu injak pedal rem dan aktifkan rem parkir, baru pindahkan transmisi dari D ke N.

Baca juga: Arti Kode Transmisi Matik Pada Mobil yang Berupa Huruf dan Angka

Lalu bila ingin berjalan, injak dulu pedal rem, nonaktifkan rem parkir, dan pindahkan transmisi dari N ke D. Hal tersebut untuk mengurangi hentakan pada mobil. Biarkan mobil melaju sedikit sebelum kamu injak pedal gas. Begitu pula saat berhenti ditanjakan.

Lantas, apa jadinya bila saat berhenti transmisi mobil matik ada di posisi D?

Dikhawatirkan, bila masih ada di posisi D dan kamu hanya menginjak pedal rem, kemungkinan injakan kaki pada pedal melemah, sehingga tanpa sadar mobil melaju sedikit dan menabrak mobil atau kendaraan lain di depan.

Penggunaan rem parkir pun akan mengurangi gesekan pada kampas rem dan cakram. Dengan menginjak pedal rem terus menerus akan membuat kampas terus bekerja sehingga lebih cepat aus.

Mengapa tidak memposisikan transmisi di P? Beberapa mobil matik meletakkan posisi P di atas posisi R, seperti ini urutannya P-R-N-D.

Jika memindahkan  ke posisi P, maka harus melewati R dulu. Nah, dikhawatirkan alih-alih menempatkan transmisi di posisi P, pengemudi malah lupa dan berhenti di R akibat buru-buru.

Baca juga: Posisi Transmisi Harus di N Saat Memanaskan Mobil Matik, Mitos atau Fakta?

Kejadian tersebut bisa saja membuat mobil yang tadinya ingin berhenti malah jadi mundur dan menabrak kendaraan di belakang. Sementara bila ingin kembali berjalan, ada jarak untuk pemindahan transmisi dari P ke D.

Dikhawatirkan juga, saat buru-buru karena sudah diklakson oleh kendaraan di belakang, posisi transmisi malah berhenti di N, sehingga saat mobil di gas, yang ada hanya terdengar suara mesin. Bahayanya bila di tanjakan, mobil bisa mundur karena tidak mendapat tenaga dorong dari mesin.

Jadi, bila kondisi stop ang go, transmisi mobil matik bisa di posisi D dengan memainkan pedal rem. Sementara jika berhenti agak lama, sebaiknya posisi transmisi mobil matik ada di N saja dengan mengaktifkan rem parkir.