Search Cars

Otomotif

Sejarah dan Makna Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Isra Miraj diperingati setiap tahunnya oleh umat Islam. Tetapi, apakah makna dari perjalanan suci itu?

Isra Miraj yang setiap tahun diperingati oleh umat Islam adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ketujuh.

Isra Miraj dilakukan hanya dalam waktu satu malam dengan mengendarai buraq, yaitu makhluk yang ditunggangi oleh Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menuju Sidratil Muntaha dengan kecepatan yang luar biasa.

Nabi Muhammad bertemu dengan nabi lain

Pada perjalanannya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi lainnya. Saat membuka pintu langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam. Lalu, di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya.

Beranjak ke langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah itu, di langit keempat dan kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris serta Nabi Nabi Harun. Naik ke langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa.

Baca juga: Mengenal Buraq, Kendaraan Super Cepat Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj

Sampai di lapisan langit ke tujuh, Nabi Muhammad disambut oleh Nabi Ibrahim, yang sekaligus menemaninya ke Sidratul Muntaha. Sesampainya disana, Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan salat 50 waktu dalam sehari semalam.

Setelah mendapat wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW turun ke langit keenam dan kembali bertemu dengan Nabi Musa. Mendengar Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat 50 waktu dalam sehari dari Allah SWT, Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk kembali ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan.

Nabi Muhammad SAW kembali ke Sidratul Muntaha

Nabi Muhammad mengikuti saran Nabi Musa dan kembali lagi ke Sidratul Muntaha. Permohonan keringanan Nabi Muhammad dikabulkan oleh Allah SWT dengan dikuranginya 5 salat dalam sehari.

Kemudian, Nabi Muhammad SAW kembali turun ke Nabi Musa dan mendapat saran yang sama. Nabi Musa masih merasa umat Nabi Muhammad SAW tidak akan mampu mengerjakan salat sebanyak 45 waktu dalam sehari.

Nabi Muhammad SAW lalu kembali lagi ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan. Lalu, Allah mengabulkan permintaan Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, Beliau turun untuk menemui Nabi Musa lagi.

Masih mendapatkan saran yang sama, Nabi Muhammad sampai bolak-balik antara Sidratul Muntaha dan langit keenam berkali-kali. Akhirnya, Allah memerintahkan kepada seluruh hambanya lewat Nabi Muhammad SAW untuk mengerjakan salat 5 waktu dalam sehari.

Sebenarnya, Nabi Musa masih menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan kembali. Namun, Nabi Muhammad SAW merasa malu kepada Allah SWT karena bolak-balik meminta keringanan. Beliau menerima perintah Allah untuk menjalankan salat 5 waktu dalam sehari.

Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ini mungkin tidak terpikir oleh logika dan nalar manusia biasa. Tetapi, wajib untuk dijadikan pelajaran bagi umat Islam. Semoga peristiwa Isra Miraj di atas dapat membuat Anda semakin mengetahui sejarah Islam dan asal usul salat 5 waktu.

Butuh Bantuan?

Untuk tahu lebih lanjut, yuk ngobrol dengan Agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24 jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.