Search Cars

Uncategorized

Mengenal Malangan, Wayang Topeng Asal Malang yang Tak Kenal Zaman

Jika kebanyakan wisatawan mengenal Malang karena keindahan tempat wisata alam dan juga kulinernya, sebenarnya tanpa disadari Malang juga punya wisata budaya yang sangat menarik. Salah satunya adalah Wayang Topeng Malangan. Berikut ulasannya!

Selain terkenal karena keindahan alam dan kuliner lezatnya, kota Malang juga tidak terlepas dari nilai budaya dan sejarah yang dimilikinya. Masih banyak budaya bersejarah yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar. Seperti budaya seni pertunjukan Malangan atau Wayang Topeng Malangan.

 

Wayang Topeng Malangan adalah tarian tradisional asal Malang yang merupakan tradisi budaya dan religius yang telah ada sejak Kerajaan Kanjuruhan semasa abad ke-8 M.

 

Baca juga: Spot Instagramable di Malang dan Batu yang Wajib Dikunjungi

 

Wayang Topeng Malangan dahulu dipakai sebagai media komunikasi antara kawulo dan gusti, yaitu antara raja dan rakyatnya. Namun kini, Wayang Topeng Malangan merupakan tradisi pementasan yang diperuntukan untuk acara-acara kesenian.

Ciri khas topeng Malangan

Mungkin Anda berpikir bahwa semua topeng pastilah memiliki bentuk yang sama. Padahal topeng yang berkembang di Malang memiliki ciri khas tersendiri dibanding topeng yang berasal dari daerah lain. Topeng Malangan memiliki beberapa bentuk khas yang salah satunya dapat terlihat dari pahatan karakter wajah pada kayu yang masing-masing menggambarkan watak tokoh.

 

Baca juga: Bikin Perut Kenyang dengan Kuliner Legendaris Malang

 

Misalnya seperti bentuk hidung yang menyerupai pagot atau pisau ukir kecil yang mencerminkan watak lembut. Bentuk mata yang membelalak yang menunjukkan tokoh gagah berani. Bentuk mulut topeng yang terbuka lebar serta gigi tampak yang menunjukkan watak galak dan penuh angkara murka. Serta ragam warna yang lebih bervariasi, yaitu merah, putih, kuning, hijau, dan hitam yang melambangkan keberanian, kesucian, kesenangan, kedamaian, dan kebijaksanaan.

Cerita yang diangkat dalam pementasan

Cerita yang sering diangkat pada pementasan topeng Malangan adalah kisah cinta Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji, cerita yang tidak hanya romantis, namun juga heroik dan penuh petualangan.

 

Karakter topeng Malangan

Topeng Malangan memiliki sekitar 76 lakon karakter yang dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari tokoh Panji, tokoh antagonis, tokoh abdi atau pembantu, dan tokoh binatang. Dari sekian banyaknya tokoh yang ada, tidak semuanya bermain dalam satu panggung bersama-sama. Akan tetapi ada 6 karakter yang selalu menonjol dalam setiap pertunjukkan.

 

Seperti dua tokoh utama yang menjadi inti cerita dari pementasan ini misalanya, tokoh Panji Asmoro Bangun dan tokoh Dewi Sekartaji. Raden Panji merupakan tokoh protagonis yang digambarkan sebagai seorang yang jujur, sabar dan gesit. Topeng tokoh Raden Panji ini menggunakan warna hijau dengan titik emas di antara kedua alisnya yang melambangkan dirinya adalah keturunan dewa serta memiliki watak yang baik hati.

 

Baca juga: Beragam Komunitas Pemerhati Sejarah dan Budaya di Indonesia

 

Layaknya tokoh Raden Panji Asmoro, Dewi Sekartaji juga memiliki titik emas yang menandakan bahwa dirinya adalah keturunan dewa. Perbedaaan keduanya terletak pada warna topeng yang digunakan. Topeng Dewi Sekartaji menggunakan warna putih yang menunjukan watak yang suci, lembut dan baik hati.

Uniknya tata cara pembuatan topeng Malangan

Bagi sebagian orang mungkin pembuatan sebuah topeng dianggap hal yang biasa. Tetapi, ternyata pembuatan topeng khususnya topeng Malangan penuh akan tradisi budaya yang bisa dikatakan sarat dengan hal mistis.

 

Tahap awal untuk membuat topeng Malangan adalah memilih kayu. Prosesi pemilihan kayu diawali dengan menancapkan pasak bambu ke dalam suatu pohon dan diamkan selama satu hari. Jika keesokan harinya bambu tersebut masih tertancap di pohon, berarti pohon tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembuat topeng.

 

Baca juga: Kuliner Malam Semarang yang Bikin Tidur Nyenyak

 

Selanjutnya, proses pembuatan topeng malangan haruslah memperhatikan hari. Pasalnya, dalam penanggalan Jawa, setiap hari mempunyai hitungannya masing-masing, sehingga saat membuat topeng para pengrajin juga harus mematuhi aturan dari perhitungan penanggalan tersebut.

 

Bagaimana? Anda tertarik untuk berkunjung dan mempelajari lebih dalam warisan budaya topeng Malangan? Untuk menciptakan momen liburan yang bermakna, keliling Malang pasti akan lebih nyaman dan puas dengan sewa mobil di Movic. Aplikasi yang menghubungkan pemilik dan penyewa mobil.

 

Baca juga: Promo Liburan PUAASS untuk Sewa Mobil Lebih Hemat, Mau?

 

Serunya, ada banyak tipe dan jenis kendaraan yang siap mengantar Anda berkeliling menjelajahi kayanya budaya Malang. Selain itu Movic juga punya promo Liburan PUASSS, Anda bisa sewa mobil lewat Movic dan dapatkan diskon 72%.  Tunggu apalagi? Ambil smartphone dan download aplikasi Movic! Promo Liburan PUASSS bikin liburan akhir tahun makin menyenangkan.

 

   

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.