Search Cars

Otomotif

Kiprah Toyota Gazoo Racing, Kompetisi adalah Latihan Terbaik

Bukan sekadar organisasi balap global, yuk mengenal lebih dalam mengenai Toyota Gazoo Racing dan kiprahnya di dunia balap mobil.

Toyota Gazoo Racing

Sejarah motorsport Toyota sudah dimulai sejak lebih dari 60 tahun yang lalu. Selama kurun waktu tersebut, Toyota mencetak berbagai kisah yang didapatkan di bawah kondisi ekstrem trek balap untuk membangun mobil baru di masa depan.

Semua aktivitas di arena balap mengasah sensor dan insting engineer Toyota untuk mengembangkan mobil balap yang dapat memenuhi tuntutan di lapangan.

Kerasnya persaingan membuat teknisi mengerahkan segenap energi dan ilmunya hingga batas tertinggi untuk meracik mobil balap yang sanggup berkompetisi, bahkan memenangkan persaingan.

Tidak hanya karyawan, bahkan President Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda juga merasakan langsung mobil balap atau mobil produksi massal yang sedang dikembangkan untuk merasakan langsung dan memberikan input terkait performanya.

Baca juga: Toyota GR Supra Facelift Jadi Lebih Bertenaga dan Stabil

Lebih jauh, yuk mengenal lebih dalam mengenai Toyota Gazoo Racing dan kiprahnya di dunia balap.

Toyota Gazoo Racing

Sejarah Toyota Gazoo Racing

Toyota Gazoo Racing secara resmi berdiri di tahun 2015. Namun, sejarah Toyota Gazoo Racing sudah diukir jauh sebelumnya sejak tahun 2007, saat Toyota memutuskan untuk mengikuti ajang Nürburgring 24 jam dengan nama tim Gazoo Racing.

Nama Gazoo digunakan lantaran terdengar unik dan menggambarkan kegembiraan saat bertarung di lintasan balap.

Tim yang berlaga terdiri atas para karyawan Toyota tidak memiliki pengalaman di dunia balap, baik sebagai pembalap ataupun mekanik, di mana menjadi juara bukanlah tujuan utama karena ada 3 hal yang ingin diraih.

Baca juga: Ini Perbedaan Fitur, Harga, dan Varian Toyota Corolla Cross

3 hal itu adalah untuk dari mengasah kemampuan karyawan Toyota di lingkungan yang berat, mengembangkan performa kendaraan di trek balap paling ekstrem, serta berbagi harapan, kegembiraan dan antusiasme kepada para pecinta balap.

Mengandalkan 2 unit Toyota Altezza RS200, targetnya hanyalah menyelesaikan balapan selama 24 jam penuh.

Nyatanya, para karyawan Toyota berhasil survive di lomba yang begitu menuntut ketangguhan mobil, pembalap, dan mekanik. Competition is the best training, karyawan Toyota belajar banyak dari lomba penuh tantangan ini.

Baca juga: SevaMagz Vol. 5: Toyota di Hati Kita

Seiring berjalannya waktu, Toyota Gazoo Racing melebarkan sayapnya, bersamaan dengan visi Akio Toyoda, yaitu “To make ever-better cars”.

Belajar dari pengalaman di dunia balap, Toyota melihat bahwa kompetisi di sirkuit membuat engineer memberikan dukungan teknologi sampai batas maksimal hingga melahirkan terobosan dan inovasi yang selanjutnya bisa diterapkan ke produksi massal.

Toyota Gazoo Racing

Kiprah Toyota Gazoo Racing

Tim baru, mobil balap baru, Toyota Gazoo Racing mengandalkan Toyota TS050 untuk berlaga di lomba balap ketahanan World Endurance Championship (WEC) 2016.

Penggunaan mesin Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan salah satu upaya menunjukkan kekuatan mesin ramah lingkungan ini di sektor performa dan daya tahan.

Selain itu, dengan dipacu konstan dalam jangka waktu lama serta tekanan lingkungan balap yang ekstrem, banyak data, dan masukan yang bisa ditindaklanjuti dalam pengembangan mobil produksi massal.

Toyota Gazoo Racing meraih posisi cukup baik di tahun pertamanya tersebut dengan menempati klasemen akhir pabrikan di urutan ketiga, serta meraih gelar juara pertama di Fuji 6 jam, Jepang.

Baca juga: Semua yang Pertama dalam Sejarah Toyota di Indonesia

Konsisten mengembangkan Toyota TS050, Toyota Gazoo Racing meraih hasil jauh lebih baik di tahun 2017.

Toyota Gazoo Racing mencatat raihan juara pertama umum di sirkuit Silverstone Inggris, Spa Belgia, Fuji Jepang, Shanghai China, dan Bahrain. Bahkan di Spa dan Fuji sanggup meraih podium 1-2. TGR mengakhiri musim 2017 di urutan kedua klasemen umum WEC 2017.

Toyota Gazoo Racing

Podium juara pertama di berbagai sirkuit

Menjalankan konsep to make ever better cars, tahun 2018 Toyota Gazoo Racing datang dengan pengembangan di sektor teknis Toyota TS050 dan sumber daya manusia, seperti membawa eks juara dunia F1 Fernando Alonso sebagai salah satu pembalap.

Di tahun ini pula, musim balap WEC berubah menjadi dua tahun yakni 2018-2019. Tidak tanggung-tanggung, podium juara pertama kelas LMP1 sebagai puncak kelas WEC berhasil direbut di Spa, Le Mans, Fuji, Shanghai, Sebring, dan kembali ke Spa dan Le Mans. Kemudian, posisi kedua juga berhasil direbut dan hanya lolos di Spa ronde kedua.

Baca juga: Harga Toyota New Hilux dan Varian yang Tersedia di Indonesia

Alhasil, gelar juara dunia konstruktor WEC 2018-2019 sukses diraih oleh Toyota Gazoo Racing. Semakin mengesankan, pembalap Sébastien Buemi, Fernando Alonso, dan Kazuki Nakajima dinobatkan sebagai juara pertama klasemen pembalap WEC 2018-2019.

Memasuki musim balap 2019-2020, peluang emas Toyota Gazoo Racing untuk kembali merengkuh gelar juara umum ganda WEC kembali terbuka.

Hasil mulus diraih saat meraih podium juara pertama di Silverstone, Fuji, Bahrain, dan Spa. Gelar lain adalah juara kedua Silverstone, Fuji, Shanghai, Lone Star Le Mans Amerika Serikat, dan Spa.

Termasuk juara ketiga di Shanghai dan AS. Podium satu dan dua di Spa begitu memberi arti karena direbut di Agustus 2020, setelah WEC diistirahatkan selama enam bulan akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Mengenal Toyota Corolla dari Generasi ke Generasi

Tidak hanya di WEC, Toyota Gazoo Racing pun berpartisipasi dalam World Rally Championship (WRC) di tahun 2017.

Toyota Gazoo Racing

Debut sekaligus gelar juara di Reli Swedia dan Finlandia

Toyota Yaris yang diandalkan pada ajang WRC, meraih dua gelar juara di Reli Swedia dan Finlandia di debutnya tahun itu.

Tahun 2018, Toyota Yaris dan Toyota Gazoo Racing langsung mencatat tinta emas dengan menjadi juaraa di lima kejuaraan reli dunia dan mengamankan gelar juara konstruktor untuk keempat kalinya melanjutkan kejayaan di era 90-an.

Lanjut tahun 2019, Ott Tänak dan Martin Järveoja meraih gelar juara dunia reli pertama mereka atau kelima untuk pereli Toyota, sedangkan Toyota Gazoo Racing meraih posisi kedua overall.

Baca juga: Harga Toyota New Yaris yang Resmi Mengaspal di Indonesia

Saat pandemi Covid-19 belum melanda dunia tahun 2020, Toyota Yaris berhasil menang di Reli Swedia dan Meksiko.

Sementara di awal bulan September 2020, setelah lomba balap dunia mulai digelar kembali, pereli Toyota Gazoo Racing Sébastien Ogier berhasil meraih juara ketiga Reli Estonia.

Menarik ya untuk menunggu kiprah Toyota Gazoo Racing di ajang balap mobil selanjutnya.

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.