Jangan Salah Pesan, Kenali Dulu Jenis-jenis Sushi dan Kandungannya
Penikmat kuliner Jepang pasti sudah tidak asing dengan yang namanya sushi. Tapi apa sudah pada tahu kalau tiap jenis sushi itu berbeda? Bila belum, simak jenis-jenis sushi berikut ini.
Kuliner Jepang mulai dikenal dan digemari masyarakat Indonesia sejak restoran Jepang pertama di Jakarta dibuka, yaitu Restoran Kikugawa. Restoran ini dibuka pada 1969 dan didirikan oleh mantan tentara Jepang yang memilih menetap di Jakarta dan begitu mencintai Indonesia, Kikuchi Surutake.
Restoran Kikugawa pun masih beroperasi di kawasan Cikini, Jakarta Selatan dan menyajikan kuliner Jepang dengan rasa yang otentik seperti sushi, kari, yakitori, tempura, sukiyaki, hingga sashimi. Hingga kini, di Indonesia sudah ada ratusan restoran Jepang.
Di Jepang, ada lebih dari 50 sebutan untuk jenis sushi. Nah, supaya tidak salah memesan saat menikmati kuliner di restoran Jepang khususnya sushi, berikut jenis-jenis sushi yang populer di Indonesia.
Nigiri
Nigiri atau nigirizushi ini merupakan salah satu menu favorit yang disajikan dengan sangat sederhana. Nigiri sendiri berarti mengepal, karena bentuknya yang kecil, makanlah nigiri dalam satu kali suapan.
Di restoran Jepang dengan chef, biasanya nigiri dibuat langsung sesuai pesanan dengan tangan. Setelah nasi di bentuk dengan kepalan tangan, di atasnya diberi neta dalam bahasa Jepang untuk lauk seperti irisan salmon, tuna, udang, cumi-cumi, gurita, belut, kerang, kepiting, atau telur ikan yang biasanya disajikan mentah.
Supaya tidak salah, menyantap nigiri yang benar adalah dengan menggunakan tangan, bukan sumpit. Gunakan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah untuk mengambil sushi. Lalu celupkan sushi ke shoyu atau kecap asin dengan cara terbalik yakni bagian atas atau neta yang dicelupkan.
Gunkan
Dalam bahasa Jepang, gunkan berarti kapal perang. Ya, jenis sushi yang satu ini memang bentuknya mirip kapal.
Nasi pada gunkan, dibentuk kemudian dibalut dengan nori atau rumput laut, ada juga yang menggunakan mentimun yang diiris tipis. Kemudian di atasnya diberi lauk seperti potongan daging ikan, telur ikan, daging sea urchin (bulu babi), bahkan alpukat.
Norimaki
Jenis sushi yang satu ini pasti sudah tidak asing. Saking populernya, isian jenis sushi ini banyak dimodifikasi sesuai selera.
Namun, secara otentik norimaki merupakan sushi gulung dengan alat yang terbuat dari bambu.
Urutannya meliputi nori di bagian luar, lalu nasi di tengah, dan di dalamnya diberi isian seperti irisan salmon, tuna, udang, cumi-cumi, gurita, atau belut. Kadang juga diberi sayuran dan buah untuk menambah cita rasa seperti mentimun dan alpukat.
Kebalikan dari norimaki adalah uramaki. Jenis ini urutan menggulungnya nasi di bagian luar, nori, lalu baru irisan lauk, sayur, serta buah.
Futomaki
Masih mirip dengan norimaki tapi untuk isian sushi jenis ini cenderung banyak. Alhasil, biasanya futomaki tidak bisa dimakan dalam satu kali suapan.
Baik norimaki, uramaki, dan futomaki dikenal dengan makisuzhi, keluarga sushi gulung. Sushi jenis ini memang sangat populer dan banyak dimodifikasi sesuai selera. Sebut saja Spider Roll, California Roll, Caterpilar Roll, Spicy Tuna Roll, hingga Dragon Roll.
Untuk sushi yang sudah dimodifikasi ini lazim disebut dengan fussion sushi.
Oshizushi
Oshizushi hampir mirip norimaki, tapi bentuknya berbeda. Kalau norimaki biasanya berbentuk bulat atau lingkaran, oshizushi biasanya berbentuk kotak atau persegi panjang.
Di Jepang, Oshizushi memiliki nama berbeda, seperti di Prefektur Osaka disebut dengan sabazushi atau Kyoto dengan bozushi. Lainnya menyebut dengan masuzushi, oshizushi, iwakunizushi, sanmazushi, dan gozaemaonzushi.
Chirashizushi
Berbeda dengan jenis sushi lain, chirashizushi atau chirashi ini tidak dibentuk melainkan disajikan di dalam mangkuk. Khusus untuk sushi jenis ini cara memakannya wajib menggunakan sumpit.
Mangkuk yang sudah diisi dengan nasi kemudian di atasnya ditata dengan indah aneka neta, mulai daging salmon, tuna, udang, telur ikan, gurita, kepiting, dan lain-lain, termasuk jahe merah serta wasabi.
Meski berisi aneka neta yang kebanyakan mentah, chirashizushi ini berbeda dengan sashimi. Perlu diketahui, sashimi tidak termasuk dalam jenis sushi walau sama-sama menggunakan neta mentah. Untuk menyantap sashimi pun tidak menggunakan nasi, jadi hanya lauk saja.
Beda lainnya, wasabi tidak selalu harus digunakan saat menyantap sushi tapi ketika makan sashimi harus menggunakan wasabi. Wasabi bukan hanya bisa menambah rasa tapi juga membunuh kuman yang terdapat pada neta mentah, oleh karenanya menyantap sashimi harus menggunakan sedikit wasabi.
Selain itu, biasanya pada sashimi disajikan pula parutan lobak putih dan acar jahe sebagai penetralisir lidah.
Inarizushi
Bila makisuzhi menggunakan nori atau rumput laut, inarizushi atau inari ini menggunakan aburage untuk membungkus nasinya.
Aburage merupakan lembaran tahu berbentuk tipis yang biasa diolah dengan digoreng hingga berwarna kuning keemasan. Aburage juga dikenal dengan nama lain seperti Usu-age atau Inari-age.
Inarizushi tidak berisi ikan atau lauk lain karena aburage sudah merupakan sumber protein. Inarizushi berasal dari kuil Toyokawa Inari di kota Toyokawa, Prefektur Aichi.
Tekstur inari ini lembut, apalagi nasinya pulen, jadi seperti leleh di mulut!
Temaki
Temaki dalam bahasa Jepang memiliki arti digulung dengan tangan. Meski ada kata digulung bukan berarti bentuknya bulat atau kotak.
Temaki ini dikenal juga dengan nama sushi kerucut, karena bentuknya memang seperti itu.
Setelah nasi ditata di atas nori kemudian digulung hingga membentuk kerucut, baru di dalamnya dijejali dengan neta, sayur, dan buah.
Di Jepang, penikmat sushi bebas membuat temaki-nya sendiri serta memilih neta dari piring. Sementara di Indonesia, meski bisa memilih neta, umumnya temaki sudah dibuatkan oleh chef.
Kalau memang Anda pencinta sushi, wajib tahu jenis-jenis sushi tersebut! Lalu, jenis sushi mana yang Anda paling suka dan sering dipesan saat di restoran?