Diangkat Saat Parkir Membuat Wiper Lebih Awet, Mitos Atau Fakta?

Mengangkat wiper saat parkir sering dilakukan sebagian pemilik mobil agar lebih awet. Tetapi, apakah cara ini benar-benar berdampak baik pada wiper?

Hujan masih sering mengguyur sebagian wilayah di tanah air, khususnya Jakarta. Oleh karena itu, ada beberapa komponen mobil yang harus dirawat agar dapat dipakai dengan sempurna, salah satunya adalah karet wiper.

Biasanya, cara yang paling mudah untuk merawat karet wiper adalah dengan mengangkatnya ketika sedang parkir. Namun, cara ini sering menjadi perdebatan dan menimbulkan mitos. Apa benar karet wiper dapat bertahan lama jika selalu diangkat ketika parkir?

Karet wiper memang dapat melengkung dan lengket di kaca mobil saat terkena panas matahari. Ini membuatnya tidak dapat bekerja maksimal, bahkan bisa membuat kaca mobil baret. Maka dari itu, ada pengendara yang selalu mengangkat wipernya ketika parkir di area terbuka.

Tetapi, hal ini tidak perlu dilakukan jika pengendara hanya parkir sebentar atau hitungan jam saja. Contohnya, jika pengendara meninggalkan kendaraan di area stasiun saat pagi hari, dan kemudian diambil di sore hari, pengendara tidak perlu mengangkat wipernya.

Kecuali, jika mobil ditinggalkan berhari-hari di parkiran terbuka, misalnya di parkiran bandara. Maka, sebaiknya pengendara mengangkat wiper untuk menghindari resiko yang disebutkan di atas. Mengangkat wiper juga tidak berlaku saat mobil diparkirkan di area tertutup.

Jadi, mengangkat wiper lebih baik dilakukan ketika Anda meninggalkan mobil selama berhari-hari di parkiran terbuka, karena cara ini tidak berfungsi dengan baik ketika dilakukan di parkiran yang tertutup atau hanya meninggalkan mobil sebentar di area parkir terbuka.

Gunakan cairan khusus wiper

Selain mengangkat wiper, cara lain yang biasanya dilakukan pemilik mobil untuk merawat wiper adalah dengan mengisi washer reservoir (WR) dengan air yang sudah dicampur dengan cairan khusus wiper.

Cairan khusus wiper sudah banyak dijual di beberapa toko aksesoris mobil dengan harga yang beragam, sekitar Rp 25 ribu sampai dengan Rp 70 ribu. Namun, ketika memilih cairan khusus wiper, Anda harus memperhatikan kualitasnya.

Usahakan, ketika membeli, pilih cairan khusus wiper yang tidak mengandung banyak deterjen dan alkohol. Efek deterjen yang terlalu banyak akan menghasilkan busa yang banyak pula. Bila dibiarkan mengering, busa tersebut dapat menjadi kerak.

Bukan hanya pada kaca, busa yang mengering tersebut juga dapat menyumbat bahkan menutup lubang nozzle sehingga semprotan air yang keluar dari washer reservoir tidak maksimal. Sedangkan alkohol, dapat menurunkan kualitas kaca dan merusaknya jika dipakai rutin.

Jangan lupa juga untuk mengecek kondisi washer reservoir mobil agar air yang dikeluarkan tetap bersih. Apabila tidak dirawat, washer reservoir akan kotor dan berkerak akibat endapan sulfur, lumut, atau kotoran lainnya.

Arah dan kuantitas semprotan air juga harus diatur agar sesuai dengan kebutuhan mobil. Jika air yang disemprotkan terlalu sedikit, bersihkan nozzle penyemprot menggunakan jarum pentul. Arah semprotan air juga dapat Anda atur menggunakan jarum pentul tersebut.

Lakukan penggantian secara berkala

Setelah itu, ganti karet wiper mobil secara berkala. Rata-rata, penggantian karet wiper dilakukan setiap 6 bulan sekali. Jangan tunggu karet wiper sampai mengeras karena membuat kinerjanya tidak maksimal saat pemakaian.

Lalu, perhatikan poros engkol wiper, karena gerakan wiper tergantung pada poros engkolnya. Untuk meminimalisir terjadinya korosi, bersihkanlah kerak yang menempel pada bagian tersebut agar wiper tidak macet saat digunakan.

Kelihatannya sepele, tetapi wiper adalah komponen penting yang diperlukan mobil saat menembus hujan lebat di jalan. Untuk itu, lakukanlah perawatan wiper yang dapat Anda kerjakan sendiri di rumah. Atau, jika tidak memiliki cukup waktu, Anda dapat melakukannya di bengkel resmi bersamaan dengan servis berkala.