Search Cars

Otomotif

Standarisasi Tata Cara Berkendara Sepeda Motor Berkelompok IMI

Kini, Indonesia punya panduan standarisasi tata cara berkendara sepeda motor berkelompok. Yuk simak penjelasannya berikut ini.

tata cara berkendara sepeda motor berkelompok

Aturan dan standarisasi terkait berkendara terus dikembangkan, yang paling baru saat ini adalah panduan Standarisasi Tata Cara Berkendara Sepeda Motor Berkelompok yang diterbitkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI).

IMI merupakan induk organisasi otomotif di Indonesia dan sebagai fasilitator serta regulator kegiatan otomotif, yang meliputi bidang olahraga dan mobilitas.

Standarisasi ini diresmikan oleh Ketua Umum IMI, Sadikin Aksa, bersama Ketua MPR RI yang juga merupakan Ketua Pembina IMI, Bambang Soesatyo, pada 28 November 2020, di Gedung MPR/DPR RI.

Baca juga: Alat dan Aplikasi untuk Touring Biar Komunikasi Lancar Terus

Penerbitan panduan standarisasi tata cara berkendara sepeda motor berkelompok ternyata memiliki keistimewaan tersendiri. Pasalnya, hal ini merupakan pertama yang diterbitkan di Indonesia. 

Tak hanya itu, panduan standarisasi tata cara berkendara sepeda motor berkelompok juga menjadi yang pertama diterbitkan di dunia dalam 13 tahun terakhir.

Panduan berkendara berkelompok terakhir kali dibuat oleh biker Amerika Serikat pada tahun 2007.

touring dengan motor sport

Penerbitan panduan tata cara berkendara sepeda motor berkelompok tentu bukan tanpa alasan dan tujuan, salah satu alasan peluncuran panduan berkendara berkelompok adalah tingginya tingkat penggunaan sepeda motor di Indonesia.

Selain itu, aktivitas kendaraan roda dua berkelompok bisa dibilang cukup sering dilaksanakan.

Baca juga: Berapa Pajak Tahunan Moge? Begini Cara Menghitungnya

Kemudian, standarisasi ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya komunitas atau klub sepeda motor, dan pengguna jalan raya umumnya.

 

Selain itu, jalan di Indonesia dikuasai oleh pengguna roda dua, yaitu sekitar 87,3% dan sisanya pengguna kendaraan lain. 

Maka dari itu, Indonesia sudah perlu membuat panduan standarisasi tata cara berkendara sepeda motor berkelompok.

Panduan standarisasi tata cara berkendara sepeda motor secara berkelompok ini dapat diakses secara umum melalui kanal Youtube dan situs resmi IMI.

Secara keseluruhan, terdapat 13 bab tentang tata cara berkendara yang harus dipatuhi.

Lebih lengkapnya, berikut panduan standarisasi tata cara naik sepeda motor berkelompok yang dirangkum dari kanal Youtube resmi milik IMI.

alat dan aplikasi untuk touring

Pengarahan

– Absensi atau pendataan peserta touring.

– Pengarahan aturan emas yang meliputi jaga jarak aman, dilarang menyalip dari kiri, dilarang menyusul pimpinan rombongan, penentuan waktu perbaikan kendaraan, istirahat setiap 2 jam berkendara, tidak mengatur lalu lintas, tidak makan saat berkendara, dan tidak menggunakan strobo atau sirine.

– Pengarahan rute yang dilalui, kondisi jalan, prakiraan cuaca, tempat istirahat, dan titik pemberhentian akhir. 

– Pengarahan evaluasi baik dari kegiatan saat itu atau kegiatan sebelumnya.

– Pengarahan formasi dan urutan peserta, utamanya peserta wanita, peserta yang kurang berpengalaman, dan berboncengan di depan di belakang pimpinan.

– Pengenalan fungsi seluruh peserta dan pengurus perjalanan. 

– Berdoa sebelum memulai perjalanan.

Baca juga: Tips Beli Motor Tua, Jangan Hanya Mengecek Kelengkapan Dokumen

Pengarahan isyarat tangan

Wajib memahami soal berkomunikasi menggunakan isyarat tangan, baik secara internal kelompok maupun eksternal ke pengguna jalan lain menggunakan tangan kiri.

Perlengkapan keselamatan berkendara

Seluruh peserta wajib mengenakan helm pribadi bersertifikasi SNI, jaket iklim tropis yang lengkap dengan pelindung, sarung tangan dengan pelindung, celana panjang pelindung, dan sepatu yang menutupi mata kaki. 

Menjalankan rombongan

– Pimpinan memberi sinyal berupa tiupan peluit panjang tanda persiapan awal.

– Peluit 2 kali sebagai isyarat memposisikan motor di belakang pimpinan.

– Pimpinan angkat tangan kiri, diikuti peserta paling belakang, kemudian estafet hingga peserta di belakang pimpinan sebagai tanda semua peserta sudah siap.

Baca juga: 5 Destinasi Touring yang Populer Dekat dari Jakarta

Masuk badan jalan

– Wajib formasi satu baris dan berjalan di sisi kiri 

– Kecepatan rendah sampai semua rombongan masuk badan jalan hingga siap melakukan perjalanan.

Formasi satu baris dan zig-zag

– Formasi satu baris pada saat hendak menyusul, menikung, dan berhenti di pinggir jalan 

– Formasi zig-zag dalam keadaan lalu lintas tidak padat, supaya jarak pandang luas dan menjaga jarak pengereman dalam kondisi darurat. 

Baca juga: Ingin Touring ke Dieng, Simak 7 Tips Ini Dulu

Menyusul

Teknis menyusul wajib dilakukan satu per satu dan hanya dari satu sisi sesuai arahan pimpinan. 

Posisi berbelok

Saat berbelok wajib kembali dalam formasi satu baris dan membentuk pola huruf L atau ikuti marka jalan yang ada. 

Berhenti di lampu lalu lintas

– Ketika berhenti di lampu lalu lintas ubah formasi zig-zag menjadi dua baris. 

–  Ketika lampu hijau peserta yang jalan lebih dahulu adalah yang berhenti lebih dulu. 

Terputus di lampu lalu lintas

Peserta yang tertinggal membunyikan klakson sebagai isyarat ke peserta di depannya, untuk diestafetkan ke pimpinan rombongan.

Sehingga, pimpinan akan mengurangi kecepatan atau menepi, sampai seluruh peserta bergabung kembali. Peserta tertinggal tidak perlu menyusul dengan tergesa-gesa.

Pemberhentian darurat

Wajib berhenti di sisi paling kiri dengan formasi 1 baris dan wajib nyalakan hazard. Matikan hazard saat memulai kembali perjalanan.

Baca juga: Ini Destinasi Road Trip Populer yang Dekat dengan Jakarta

Mengisi BBM

Antre di SPBU dalam dua baris dan dibayar dalam satu transaksi. Ketika pengisian selesai peserta wajib parkir di lokasi yang tidak mengganggu pengguna jalan lain. 

Memarkirkan kendaraan

Pimpinan rombongan akan mengevaluasi lahan parkir yang cukup bagi seluruh peserta, agar bisa parkir nyaman dan tidak mengganggu pengguna lain. Formasinya bisa berbanjar atau berbaris, dan tidak melewati pimpinan. 

Dengan adanya panduan standarisasi tata cara berkendara sepeda motor berkelompok, diharapkan dapat ikut menurunkan angka kecelakaan lalu lintas terutama untuk pengguna sepeda motor.

Jadi, taati semua aturan yang sudah ditetapkan ya, agar keamanan dan kenyamanan berkendara tetap terjaga.

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.