Search Cars

Tips & Rekomendasi

Mobil Akan Lebih Irit BBM dengan Langkah Sederhana Ini

Memiliki mobil dengan konsumsi bahan bakar yang boros bagi sebagian orang memang menjengkelkan. Apalagi belakangan harga bahan bakar minyak non-subsidi harganya bergerak naik.

 

Umumnya ketika harga bahan bakar minyak naik, pemilik mobil mengganti dengan bahan bakar yang kadarnya lebih rendah, tentu oktannya rendah juga.

 

Namun menggunakan oktan rendah yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil, berpotensi menurunkan kemampuan akselerasi, membuat mesin ngelitik, menyebabkan sisa hasil pembakaran menumpuk, bahkan membuat konsumsi bahan bakar semakin boros.

 

Wajar apabila mobil yang dimiliki dibekali dengan kapasitas cc mesin yang besar dan membutuhkan proses pembakaran yang cepat. Tapi jika mobil tersebut mesinnya di bawah 2.500 cc tapi konsumsi bahan bakarnya boros, apa wajar?

 

Selain menggunakan bahan bakar dengan oktan yang tepat, berikut hal yang dapat membuat konsumsi bahan bakar mobil lebih hemat.

 

Optimalkan pembakaran

Seperti anjuran pabrikan, merawat sistem pembakaran mobil memang sangat perlu dilakukan. Sebab, selain membuat mesin lebih awet dan berumur panjang, hal itu juga membuat mobil lebih hemat bahan bakar.

 

Selain itu, ternyata rajin membersihkan filter udara juga dapat menghemat konsumsi bahan bakar pada mobil.

 

Berfungsi menyaring kotoran atau debu dari udara luar, filter udara yang kotor dapat menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar.

 

Akibatnya, pengemudi jadi rajin menginjak pedal gas lebih dalam untuk berakselerasi. Mesin juga harus mengeluarkan tenaga lebih besar sehingga bahan bakar pasti lebih boros dibanding keadaan normal.

 

Idealnya, filter udara dibersihkan tiap 10.000 kilometer. Bisa juga lebih cepat jika mobil sering lewat jalan yang berdebu.

 

Selain itu, agar pembakaran lebih sempurna, pemilik mobil disarankan untuk rajin mengecek busi. Jika sudah kotor, bisa dibersihkan, namun lebih optimal diganti sekalian yang baru.

 

Oli yang tepat

Jika mengganti oli, pastikan yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil seperti yang tertera di buku manualnya.

 

Misalnya, jika mobil Anda seharusnya menggunakan oli SAE 10W-30, namun Anda justru menggunakan oli SAE 5W-30, maka hal ini akan mengurangi jarak tempuh 1-2 persen sehingga mobil menjadi tidak irit. Maka dari itu, penggunaan jenis oli juga sangat penting.

 

SAE (Society of Automotive Engineers) adalah badan internasional yang menjelaskan tingkat kekentalan oli dan juga menunjukkan kemampuan oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin serta lingkungan.

 

Pada umumnya, di negara bersuhu dingin, tingkat kekentalan oli yang digunakan adalah SAE 5W-30. Sedangkan di Indonesia, oli yang sering terlihat di pasaran memiliki tingkat kekentalan dengan SAE 10W-30 atau SAE 15W-50.

 

Cek ban

Jika mobil sering melewati jalan yang rusak atauy berlubang, maka hal itu berpotensi mengganggu kinerja ban. Selain cepat aus atau botak, ban pun berpotensi tidak lurus dan seimbang.

 

Jika mobil tetap dipaksa jalan dengan keadaan ban yang tidak lurus dan seimbang, mesin harus bekerja lebih keras dan otomatis membuat efisiensi bahan bakar turun sekitar 10 persen.

 

Bila sudah demikian, spooring dan balancing dapat menjadi solusi yang tepat untuk meluruskan dan menyeimbangkan kembali keempat ban mobil.

 

Tidak hanya itu, tekanan angin pada ban juga harus dipastikan optimal dan sesuai. Ban yang kurang tekanan anginnya ternyata dapat membuat konsumsi bahan bakar mobil lebih boros sekitar 2,8 persen.

 

Tiap mobil, tekanan angin ideal pada bannya beda-beda. Untuk mengetahui rekomendasi tekanan angin yang pas, dapat dilihat dari stiker yang biasa di pasang di panel pintu.

 

Kurangi beban

Dengan mengeluarkan barang-barang yang tidak perlu dari mobil juga dapat menghemat konsumsi bahan bakar.

 

Cara menghitung daya angkut mobil agar tidak kelebihan beban dapat dilakukan rumus gross vehicle weight (GVW) dikurangi dengan curb weight (berat kosong).

 

Misalnya Toyota All New Calya bertransmisi manual memiliki GVW seberat 1.570 kilogram dan berat kosong 975 kilogram. Jadi beban maksimal yang dapat diangkut Misalnya Toyota All New Calya bertransmisi manual adalah 595 kilogram untuk orang dan barang.

 

Perlu diingat, tiap muatan 20 kilogram akan menambah konsumsi bahan bakar sekitar 1 persen. Jadi semakin berat yang dibawa mobil bawa maka akan semakin boros juga konsumsi bahan bakarnya.

 

Jika berlebihan dan tidak wajar, faktor keselamatan akan terancam. Tak hanya itu, kinerja suspensi dan ban mobil juga jadi tidak optimal.

 

Mengemudi efisien

Kebanyakan mobil zaman sekarang sudah dibekali dengan mode berkendara Eco dengan tujuan untuk efisiensi dan menghemat bahan bakar.

 

Namun cara mengemudi juga harus efisien. Sebaiknya hindari deselerasi dan akselerasi yang mendadak.

 

Kemudikan kendaraan secara efisien dengan menjaga kecepatan. Hindari menginjak pedal gas terlalu dalam. Hal ini dapat membuat efisiensi bahan bakar menurun sekitar 19 persen.

Bahan bakar merupakan salah satu kebutuhan primer mobil agar dapat bergerak, harganya pun terus naik seiring dengan berkurangnya sumber daya alam.

 

Dengan menghemat bahan bakar mobil, berarti Anda berperan dalam menekan angka pencemaran udara dan menjaga kelestarian alam.

 

Terlebih, harga BBM non subsidi sudah naik. Yuk, mengemudi dengan lebih efisien supaya hemat BBM..

Butuh Bantuan?

Untuk tahu lebih lanjut, yuk ngobrol dengan Agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24 jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.