Apa Perbedaan dari Konsep, Prototipe, dan Produksi Massal?

Industri otomotif terus berkembang dan berinovasi dalam menghasilkan sebuah produk. Alhasil, mobil-mobil dengan teknologi canggih, mesin yang tangguh, dan desain futuristik banyak bermunculan di pasaran dan dapat dirasakan perubahannya saat ini.

Seringkali, pabrikan mobil menggunakan kata konsep, prototipe, dan produksi massal ketika memperkenalkan atau memasarkan barang ciptaan mereka. Namun, apa perbedaan dari ketiga nama tersebut?

Mungkin, sebagian pecinta otomotif lupa dengan ketiga nama di atas. Untuk itu, ulasan berikut ini barangkali bisa mengingatkan Anda dengan kata konsep, prototipe dan produksi massal.

Konsep

Konsep adalah inovasi, gagasan, atau ide yang masih berbentuk rancangan pikiran mengenai suatu mobil dan sekaligus menjadi tahap awal pembuatan mobil itu. Nantinya, konsep akan terus dikembangkan sampai dapat dipasarkan ke masyarakat umum.

Baca juga: Melihat Kecanggihan Mobil Konsep Toyota dan Daihatsu di GIIAS 2019

Tentu saja konsep harus dipikirkan baik-baik sebelum di representasikan dalam bentuk prototipe. Tidak menutup kemungkinan, konsep dapat berubah sesuai dengan kondisi yang nantinya terjadi. Pembuatan konsep juga harus diukur untuk dapat direalisasikan kedepannya.

Biasanya, ketika ingin menunjukan konsep yang dibuat, produsen menunjukannya masih dalam bentuk blueprint atau sekedar desain berupa gambar.

Prototipe

Selain konsep, ada istilah otomotif lain, yaitu prototipe. Ini adalah sample atau model paling awal yang dirancang untuk menguji konsep yang sudah dibuat. Dengan kata lain, prototipe adalah implementasi dari konsep berupa suatu benda yang berwujud mengikuti konsep yang sudah ada.

Prototipe digunakan untuk menguji reaksi calon pembeli terhadap produk tersebut. Jika ada kekurangan yang tidak sesuai dengan selera pasar, maka produsen bisa mengembangkan dan menyempuranakan produknya agar sesuai dengan keinginan konsumen.

Baca juga: Melirik Keunggulan dan Jenis Mesin Hybrid pada Mobil

Sedangkan bagi konsumen, prototipe bisa berfungsi sebagai acuan, contekan, atau bocoran tentang produk yang akan keluar nantinya, sehingga dapat merencanakan akan membeli mobil tersebut atau tidak. Kalian dapat melihat beberapa contoh prototipe ini dipasang di pameran otomotif.

Namun sekarang, konsep dan prototipe kadang sudah bias dan sulit untuk dibedakan. Kedua istilah ini penggunaannya sering diwakilkan menjadi konsep saja, atau prototipe saja.

Produksi massal

Istilah terakhir adalah produksi massal, yang merupakan tahapan terakhir dalam proses produksi. Produksi massal adalah mobil-mobil yang sudah dilempar ke pasaran, serta lulus uji kualitas dan kualifikasi dengan indeks penilaian yang ditetapkan, baik oleh produsen itu sendiri maupun oleh lembaga lainnya.

Baca juga: Pilihan Mobil Baru SUV dengan Harga di Bawah Rp500 juta

Dalam tahap ini, produk sudah dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak dan dapat dipasarkan ke konsumen untuk digunakan.

Itulah perbedaan antara konsep, prototipe, dan produk massal. Jadi, bisa dibilang ketiga hal tersebut merupakan tahapan dari sebuah ide untuk dijadikan produk yang nantinya dijual di pasaran.

Semua mobil yang digunakan masyarakat saat ini pasti sudah melalui tahapan-tahapan tersebut tanpa terkecuali, karena produk tidak bisa langsung jadi begitu saja. Maka dari itu, kualitas dari mobil pun sesuai dengan proses yang terjadi selama tahap-tahap ini.

Bagaimana? Apakah Anda sudah kembali ingat dengan istilah konsep, prototipe dan produksi massal?