Search Cars

Otomotif

8 Perilaku Mengemudi yang Menyebalkan dan Membahayakan

Pengemudi perempuan sedang menulis dan memegang gelas kopi ketika berkendara

Ada ungkapan tertib lalu lintas adalah cermin budaya bangsa. Ya, ungkapan itu tidak salah, perilaku atau karakter dari sebuah bangsa memang bisa digambarkan dari keadaan jalan rayanya. Bila keadaan lalu lintas dan jalan raya suatu negara teratur, berarti masyarakatnya memiliki kesadaran akan keselamatan serta kedisiplinan.

 

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

 

Mari ambil Jakarta sebagai contoh. Ketika mengemudi, seberapa sering Anda memberi jalan pada pejalan kaki yang akan menyebrang, atau berpindah lajur saat macet karena lajur lain terlihat lebih lancar?

lingkar semanggi jakarta

Banyak alasan untuk tidak menaati peraturan lalu lintas. Alasan yang paling sering digunakan adalah terburu-buru atau ada anggota keluarga yang “sakit”.

 

Tanpa disadari, perilaku melanggar aturan lalu lintas tersebut adalah tindakan yang kurang menyenangkan bagi pengguna jalan raya lain. Pelanggaran lalu lintas seperti ini bahkan bisa membahayakan dan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.

 

Dikutip dari www.depkes.go.id, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto mengungkapkan data kepolisian di Indonesia bahwa rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan di jalan raya. Besarnya jumlah kecelakaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal; 61% karena faktor manusia, seperti kemampuan dan karakter pengemudi, 9% faktor kendaraan (terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik laik jalan), serta 30% disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.

 

Nah, ketika 61% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia dan karakter pengemudi, tahukah Anda perilaku mengemudi apa saja yang menyebalkan serta membahayakan pengguna jalan lain dan dirinya sendiri?

Lampu mobil yang terlalu terang

  1. Lampu jauh berlebihan

Fungsi utama dari lampu jauh sebenarnya adalah untuk memberi penerangan lebih pada pengemudi kala melewati jalan yang gelap dan memerlukan pandangan lebih luas. Sayangnya lampu jauh ini juga kerap digunakan pengemudi untuk “meminta jalan” pada pengemudi lain yang ada di depannya.

 

Jika sekadar memberi tanda ingin lewat atau mendahului tidak masalah. Namun, tersorot cahaya lampu jauh dalam waktu lama dari pengemudi di belakang sangat mengganggu dan membahayakan. Belum lagi jika yang menyorot lampu jauh tersebut adalah mobil atau kendaraan yang berasal dari arah yang berlawanan. Akibatnya bisa fatal, bahkan dapat menyebabkan kecelakaan.

Lampu sein pada mobil

  1. Tidak pakai sein

Lampu sein digunakan untuk memberi tanda mobil di belakang dan di depan ketika pengemudi ingin berbelok atau berpindah lajur, dengan tujuan untuk mengurangi kecelakaan. Akan tetapi, tidak sedikit pengemudi yang tidak menggunakan lampu sein ketika ingin berbelok maupun berpindah lajur, dan ini jelas membahayakan pengemudi lain.

 

Ingat, pengemudi atau pengguna jalan lain bukan peramal yang dapat meramal dan tahu mobil yang Anda kemudikan akan ke mana. Karena itu, jika hendak berpindah lajur apalagi berbelok, sebaiknya nyalakan lampu sein untuk memberikan tanda.

 

Bayangkan jika saat ingin belok kiri, tiba-tiba ada motor yang melaju di sisi kiri jalan. Di situasi ini, kemungkinan besar kecelakaan akan terjadi.

Seseorang menyalakan lampu hazard di mobil

  1. Menyalakan lampu hazard tidak pada tempatnya

Lampu hazard semestinya digunakan pada saat keadaan darurat. Akan tetapi, tidak sedikit pengemudi yang salah kaprah dan menggunakannya sebagai “tanda” dalam kondisi hujan deras ataupun berkabut. Padahal, penggunaan lampu hazard di situasi seperti ini justru akan membuat pengemudi dan pengguna jalan raya lain kagok dan bingung, apalagi untuk kendaraan yang ada di belakang.

 

Misalnya, ketika lampu hazard dinyalakan, maka pengemudi di belakang tidak akan tahu jika pengemudi di depannya akan berbelok ataupun berpindah jalur, karena saat lampu hazard dinyalakan, lampu sein tidak menyala. Akibatnya, hal yang membahayakan pun bisa terjadi.

Seseorang menekan klakson mobil

  1. Klakson tanpa henti

Klakson berfungsi untuk memberikan tanda atau peringatan dengan menggunakan suara atau bunyi untuk pengguna jalan lain, seperti ketika pejalan kaki yang menyeberang jalan secara tiba-tiba.

 

Akan tetapi, tak jarang pengemudi membunyikan klakson tanpa henti, padahal kondisi jalan sedang macet atau lampu lalu lintas baru saja berubah menjadi hijau. Apalagi jika suara klakson tersebut keras. Dari sini bisa kita lihat bagaimana sifat pengemudi tersebut, yakni tidak sabaran. Jadi, alangkah baiknya kita menggunakan klakson sesuai fungsinya, dan tidak menganggu pengemudi jalan lain dengan menekan klakson secara terus menerus.

mobil di bahu jalan

  1. Menggunakan bahu jalan

Sejatinya bahu jalan hanya digunakan pada saat keadaan darurat. Namun, bahu jalan seringkali disalahgunakan, terutama ketika jalanan sedang macet. Bahu jalan sering dijadikan “jalan pintas” untuk menerobos kemacetan.

 

Tak jarang yang melewatinya juga memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Ini sangat berbahaya, apalagi jika ada yang sedang berhenti di bahu jalan karena kondisinya darurat. Dalam kecepatan tinggi, otomatis pengemudi akan melakukan pengereman mendadak. Tentunya ini akan sangat berbahaya bagi pengemudi maupun kendaraan yang sedang berhenti tersebut.

lampu lalu lintas menyala merah

  1. Menerobos lampu lalu lintas

Mungkin ini adalah salah satu perilaku mengemudi yang paling sering kita temui sehari-hari. Lampu sudah menyala merah, mobil tetap jalan.

 

Hal ini jelas sangat berbahaya, terlebih di waktu-waktu di mana mobil masih atau sudah sedikit jumlahnya, seperti di jam subuh atau tengah malam. Kencederungannya adalah mobil justru tancap gas karena berpikir jalanan sepi. Padahal, kondisi ini justru yang lebih membahayakan. Bayangkan jika semua pengemudi memiliki pemikiran yang sama, maka kecelakaan bisa terjadi.

 

Ada baiknya taati selalu lampu lalu lintas. Jika lampu sudah kuning, lambatkan laju kendaraan dan berhenti sebelum lampu lalu lintas menyala merah, bukan malah menggeber gas kita semakin kencang.

truk di jalan tol

  1. Pelan di lajur kanan

Sudah menjadi peraturan dasar lalu lintas bahwa lajur kanan adalah untuk kendaraan yang lebih cepat atau mendahului.

 

Kenyataannya, masih ada pengemudi yang mengendarai mobilnya dengan kecepatan lambat saat berada di lajur ini. Bahkan, terkadang kita bisa melihat kendaraan besar seperti truk atau bus, yang mestinya selalu ada di lajur kiri. Hal ini bisa menyebabkan tabrakan terjadi.  Tidak hanya itu, keadaan ini juga bisa menyebabkan kendaraan lain berusaha mendahului dari sebelah kiri, sehingga membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

seorang perempuan menelepon ketika mengemudi

  1. Melakukan kegiatan lain saat menyetir

Mengemudikan mobil atau mengendarai kendaraan adalah kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Salah sedikit, bisa berakibat fatal bagi diri sendiri atau orang lain.

 

Jadi saat mengemudi sebaiknya tidak melakukan kegiatan lain, seperti bermain handphone, makan, main game, membaca buku, berdandan, atau menonton video. Hal ini jelas membuat pengemudi menjadi tidak fokus dan terpecah konsentrasinya.

 

Saat mengemudi, sebaiknya fokus pada jalanan. Jika Anda perlu sekali menelepon seseorang, sebaiknya gunakan handsfree atau kaitkan ponsel Anda dengan perangkat audio mobil Anda dengan menggunakan bluetooth. Pastikan juga Anda tidak melakukan kegiatan yang disebutkan di atas, ataupun kegiatan lain yang berpotensi menghilangkan fokus Anda.

 

Yuk jadi pengendara yang bijak dan hormati sesama pengguna jalan, agar tercipta kondisi jalanan yang menentramkan semua penggunanya.

Butuh Bantuan?

Untuk tahu lebih lanjut, yuk ngobrol dengan Agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24 jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Dengan mengirimkan email Anda, Anda menyetujui Ketentuan dan Pemberitahuan Privasi kami. Anda dapat memilih keluar kapan saja. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan berlaku.